Pengertian Model Kontekstual Hakikat Model Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika a. Pengertian Model Pembelajaran

commit to user xl Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, pengurangan adalah proses mengurangi atau mengurangkan bilangan a dikurangi bilangan b dengan menggunakan tanda “-”.

2. Hakikat Model Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika a. Pengertian Model Pembelajaran

Gerlach dan Ely 2000:109 Model Pembelajaran adalah suatu pola pembelajaran khusus yang memberikan proses spesifikasi dan penetapan situasi lingkungan tertentu yang mengakibatkan peristiwa berinteraksi sehingga terjadi perubahan pada tingkah laku. Sedangkan Dick dan Carey dalam Hamzah Uno 2007: 3 Model pembelajaran adalah pola perbuatan guru murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah konsep pembelajaran yang mengakibatkan terjadinya interaksi antara guru dan murid dalam situasi tertentu dalam http:www.google.co.idgwtn?q =modelpembelajaranexpresiriau.co.

b. Pengertian Model Kontekstual

Model kontekstual adalah model konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat Depdiknas, 2003:1. Elaine B. Johnson 2007:19, menggambarkan pengertian kontekstual atau Contextual Teaching and Learning sebagai berikut : ” The CTL system is an educational process that aims to help students see meaning in the academic material they are studying by connecting academic subjects with the context of their daily lives, that is, with context of their personal, social, and cultural circumstance. To achieve this aim, the system encompasses the following eight components : making meaningful connections, doing significant work, self-regulated learning, collaborating, critical and creative commit to user xli thingking, nueturing the individual, reaching high standards, using authentic assessment “ Elaine B Johnson 2009:34, mengemukakan “Pembelajaran dan pengajaran kontekstual sebagai sebuah sistem mengajar didasarkan pada pikiran bahwa makna muncul dari hubungan antara isi dan konteksnya”. Konteks memberikan makna pada isi. Semakin banyak keterkaitan yang ditemukan siswa dalam suatu konteks yang luas, semakin bermaknalah isinya bagi mereka. Menurut Nurhadi 2003:13 Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and LearningCTL adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Contextual Teaching and LearningCTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik akan mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan menghafalnya. Dalam kelas kontekstual, tugas guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi karena tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang saling bekerjasama. Sedangkan menurut Sanjaya, yang dikutip oleh Udin Saefudin Sa’ad 2008: 162 pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. “Model Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning CTL, merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat commit to user xlii hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga masyarakat” http:ipotes.wordpress.com20091023modelkontekstual. Belajar dalam konteks CTL bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara langsung. Melalui proses berpengalaman itu, diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh, yang tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan juga psikomotorik. Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model kontekstual merupakan model pembelajaran yang mengaitkan dunia nyata ke dunia abstrak yang dimiliki siswa, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Dalam model kontekstual, memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu : 1. Mengaitkan relating Adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketika ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Dengan demikian, dapat mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru. 2. Mengalami experiencing Merupakan inti belajar kontekstual, dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahuan sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan, serta melakukan bentuk - bentuk penelitian yang aktif. 3. Menerapkan applying Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia melakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikan latihan yang realistis dan relevan. 4. Bekerjasama cooperating Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara commit to user xliii kelompok sering dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata. 5. Mentransfer transfering Peran guru membuat bermacam - macam pengalaman belajar dengan fokus pada pemahaman, bukan hafalan. Dengan demikian,model pembelajaran CTL menekankan pada aktivitas secara penuh, baik fisik maupun mental. Dalam CTL, belajar bukanlah kegiatan menghafal, mengingat fakta, mendemonstrasikan latihan secara berulang melainkan proses berpengalaman dalam kehidupan nyata. Adapun perbedaan antara model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran kontekstual dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Perbedaan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Model Pembelajaran Konvensional. Konteks Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional Hakikat Belajar Konteks pembelajaran selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata yang diperoleh sehari-hari pada lingkungan Isi pelajaran terdiri dari konsep dan teori yang abstrak tanpa pertimbangan manfaat bagi siswa Model Pembelajaran Siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja kelompok, berdiskusi, praktikum kelompok, saling bertuka pikiran, memberi dan menerima informasi Siswa melakukan kegiatan pembelajaran bersifat individual dan komunikasi satu arah, kegiatan dominan mencatat, menghafal, menerima instruksi guru Kegiatan Pembelajaran Siswa ditempatkan sebagai subjek pembelajaran dan berusaha menggali dan dmenemukan sendiri materi pelajaran Siswa ditempatkan sebagai objek pembelajaran yang lebih berperan sebagai penerima informasi yang pasif dan kaku Kebermaknaan Mengutamakan Kemampuan yang didapat commit to user xliv Belajar kemampuan yang didasarkan pada pengalaman yang diperoleh siswa dari kehidupan nyata siswa berdasarkan pada latihan-latihan dan dril yang terus menerus Tindakan dan Perilaku Siswa Menumbuhkan kesadaran diri pada anak didik karena menyadari perilaku itu merugikan dan tidak memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat Tindakan dan perilaku individu didasarkan oleh faktor luar dirinya, tidak melakukan sesuatu karena takut sangsi, kalaupun meakukan sekedar memperoleh nilaiganjaran Tuajuan Hasil Belajar Pengetahuan yang dimiliki bersifat tentatif karena tujuan akhir belajar kepuasan diri Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pembelajran bersifat final dan absolut karena bertujuan untuk nilai Sumber : Udin Saefudin Sa’ad, 2008: 167

c. Komponen - Komponen CTL

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SD N BALANGAN TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 16 79

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III

0 6 107

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TEGALMADE 02 MOJOLABAN SUKOHARJO

0 2 77

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI GENDINGAN 5 WIDODAREN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 127

PENINGKATAN KETERAMPILAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH DENGAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT Peningkatan Keterampilan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Cacah Dengan Model Teams Games Tournament Pada Siswa Kelas II SD Negeri 1 Jambon Tah

0 2 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian Dan Pembagian Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V SDN 04 Plumbon Tahun 2012/ 2013.

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK SD Negeri Pabelan III Sukoharjo).

0 0 9

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KUDU 02 KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BOJONG KEC. WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 17