commit to user
xlviii 7 Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
Dengan penilaian yang dilakukan secara terintegrasi dan terus menerus, dapat digunakan untuk mengetahui apakah siswa belajar atau tidak.
Apakah pengalaman belajar siswa dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan mental maupun intelektual.
f. Model Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika
Untuk beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan teknologi, pembelajaran matematika di SDMI perlu ditingkatkan kualitasnya.
Kita melihat dan merasakan bahwa informasi yang harus diketahui oleh manusia setiap hari begitu beraneka, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, sehingga
tidak mungkin kita memilih dan memahami sebagian kecil dari informasi tersebut, tanpa memanfaatkan cara atau strategi tertentu untuk memperolehnya.
Belajar matematika adalah suatu proses aktivitas berpikir disertai dengan aktivitas afektif dan fisik. Pembelajaran matematika yang ingin dicapai,
diantaranya yaitu memiliki kemampuan berpikir kritis, dan kenyataan yang ada di lapangan. Dapat kita cermati agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat
dikembangkan dengan baik, maka proses pembelajaran yang dilaksanakan harus melibatkan siswa secara aktif. Sehingga dalam hal ini, pemilihan model
kontekstual sangat tepat dalam pembelajaran matematika. Pendefinisian pembelajaran dengan model kontekstual yang dikemukakan
oleh ahli sangatlah beragam, namun pada dasarnya memuat faktor - faktor yang sama. Pembelajaran dengan model kontekstual adalah suatu model pembelajaran
yang dimulai dengan mengambil, mensimulasikan, menceritakan, berdialog, bertanya jawab atau berdiskusi pada kejadian dunia nyata kehidupan sehari-hari
yang dialami siswa, kemudian diangkat ke dalam konsep matematika yang akan dipelajari dan dibahas. Melalui model ini, memungkinkan terjadinya proses
belajar yang di dalamnya siswa mengeksplorasikan pemahaman, serta kemampuan akademiknya dalam berbagai variasi konteks di dalam ataupun di
luar kelas untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, baik secara mandiri maupun secara kelompok. Di lain pihak, pembelajaran dengan model
kontekstual membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi
commit to user
xlix dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar. Model kontekstual dalam pembelajaran matematika, berusaha untuk
mengubah kegiatan pembelajaran dengan membuat skenario pembelajaran yang dimulai dari konteks kehidupan nyata siswa, selanjutnya guru menfasilitasi siswa
untuk mengangkat objek dalam kehidupan nyata itu ke dalam konsep matematika. Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa pembelajaran matematika
melalui model kontekstual memberikan peluang pada siswa untuk aktif mengkonstruksikan pengetahuan matematika. Di dalam menyelesaikan suatu
masalah matematika yang dimulai dari masalah - masalah yang dapat dibayangkan siswa, siswa diberi kebebasan untuk menemukan pemecahan
masalah tersebut melalui bimbingan guru.
g. Hubungan Antara Kontekstual dengan Pembelajaran Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan.