commit to user 26
B. Hipotesis
Kebijakan desentralisasi ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah, pemerintah daerah otonom mempunyai kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat UU 322004. Peran dan kewenangan legislative dalam
proses penyusunan anggaran dan power yang di miliki oleh legislative membuka ruang bagi legislative untuk memaksakan kepentingan pribadinya. Di mana
legislative cenderung mengusulkan pengurangan atas alokasi pendidikan, kesehatan, dan belanja publik lainnya yang tidak besifat job programs dan
targetable. Studi Abdullah 2004 menemukan adanya perbedaan preferensi antara
eksekutif dan legislative dalam pengalokasian spread PAD kedalam belanja sektoral. Alokasi untuk infrastruktur dan DPRD mengalami kenaikan, tapi alokasi
untuk kesehatan dan pendidikan justru mengalami penurunan. H1: pendapatan asli daerah PAD berpengaruh positif terhadap pengalokasian
anggaran belanja modal dalam APBD. Dana alokasi umum DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan
antar daerah melalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah.
commit to user 27
Berkaitan dengan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, hal tersebut merupakan konsekuensi adanya penyerahan kewenangan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah . dengan demikian terjadi transfer yang cukup signifikan dalam APBN dari pemeritah pusat ke pemerintah daerah,
dan pemerintah daerah secara leluasa dapat menggunakan dana tersebut apakah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat atau untuk
keperluan lain yang tidak penting. Holtz-Eakin et.al. 1985 menyatakan bahwa terdapat keterkaitan sangat
erat antara transfer dari pemerintah pusat dengan belanja pemerintah daerah. Secara spesifik menegaskan bahwa variable-variabel kebijakan pemerintah daerah
dalam jangka pendek disesuaikan dengan transfer yang diterima, sehingga memungkinkan terjadinya respon yang non linear dan asimetric.
H2: Dana Alokasi Umum DAU berpengaruh positif terhadap pengalokasian anggaran belanja modal dalam APBD.
Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan kegiatan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Karena bersifat untuk membiayai kegiatan khusus, Dana Alokasi
Khusus berpengaruh signifikan terhadap anggaran belanja modal Simorangkir. H3: Dana Alokasi Khusus DAK berpengaruh positif terhadap pengalokasian
anggaran belanja modal dalam APBD. Perbedaan letak geografis dan kekayaan sumber daya yg di miliki daerah
kabupatenkota menyebabkan perbedaan kebutuhan dalam pengelolaan keuangan.
commit to user 28
Seperti daerah-daerah dengan kekayaan sumber daya yang rendah akan sangat membutuhkan dana transfer dari pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan
daerahnya. Dan di setiap tahun terjadi perubahan dalam alokasi dana transfer dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
H4: Ada perbedaan yang signifikan pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Anggaran Belanja Modal untuk darah Jawa dan Luar Jawa.
H5: Ada perbedaan yang signifikan pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Anggaran Belanja Modal di setiap tahun Anggaran.
C. Kerangka Pemikiran