commit to user 24
8. Belanja Modal dalam Anggaran Daerah
Menurtu UU no. 33 tahun 2004 Belanja Daerah merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pada dasarnya belanja terdiri dari dua jenis belanja, yaitu belanja tidak
langsung dan belanja langsung. belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak memiliki keterkaitan secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan yang meliputi belanja pegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Belanja
langsung merupakan, belanja yang memiliki keterkaitan secara langsung dengan program dan kegiatan yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan
belanja modal. Belanja modal dianggarkan setiap tahun dalam APBD untuk menambah
aset tetap dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi belanja modal untuk perolehan tanah, gedung
dan bangunan, peralatan dan aset tak berwujud PP no. 24 Tahun 2005.
9. Penelitian Terdahulu
Sulistiawan 2005 meneliti tentang pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Pemerintah. Menemukan hasil bahwa DAU dan PAD berpengaruh
signifikan terhadap belanja daerah. Abdullah 2004 melakukan penelitian dengan judul Perilaku Oportunistik
Legislatif dalam Penganggaran Daerah : Pendekatan Principal-Agent Theory
commit to user 25
menemukan bahwa adanya perbedaan preferensi antara eksekutif dan legislative dalam pengalokasian spread PAD kedalam belanja sektoral. Abdullah 2006
melakukan penelitian dengan judul Perilaku Oportunistik Legislatif dalam Penganggaran Daerah: Bukti Empiris atas Aplikasi Agency Theory di Sektor
Publik. Penelitian ini menemukan bahwa perubahan PAD berpengaruh signifikan terhadap perilaku oportunistik legislatif. Hal ini bermakna bahwa penurunan pada
anggaran pendidikan dan kesehatan menunjukkan oportunisme legislative, begitu pula kenaikan untuk infrastruktur dan legislative.
Darwanto 2007 meneliti pengaruh pertumbhan ekonomi, PAD dan DAU terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal dengan menggunakan sampel
Kabupaten Kota di pulai Jawa dan Bali, menemukan bahwa pertumbuhan ekonomi, PAD dan DAU secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
anggaran belanja modal. Sedangkan secara parsial pertumbuhan eonomi tidak berpengaruh, PAD dan DAU secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
anggaran belanja modal. Situngkir 2009 melakukan penelitian menggunakan variable yang sama dengan penelitian Darwanto dengan menambahkan variable
Dana Alokasi Khusus DAK menemukan hasil yang konsisten dengan penelitian yang di temukan Darwanto. Dimana variable pertumbuhan ekonomi tidak
berpengaruh secara parsial, sedangkan variable PAD, DAU dan DAK masing- masing berpengaruh secara parsial. Dan semua variable berpengaruh secara
simultan.
commit to user 26
B. Hipotesis