commit to user 45
adanya pengaruh autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin- Watson D-W test.
Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson D-W test memperoleh nilai DW sebesar 1,626 Lampiran 10. Adapun penjelasannya
adalah sebagai berikut: Tabel IV.5
Rangkuman Hasil Uji Autokorelasi Variabel
D-W Kriteria
Keterangan PAD, DAU, dan
DAK terhadap belanja modal
1,626 -2 1,626 +2
Tidak ada masalah autokorelasi
Sumber: data diolah
Dari tabel IV.5 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji autokorelasi memperoleh nilai D-W sebesar 1,626 berada di antara -2 hingga
+2, maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi dalam parameter model regresi.
Hasil perhitunganan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.
2. Analisis Hasil Regresi
Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh PAD, DAU, dan DAK terhadap alokasi belanja modal dalam APBD pemerintah
KabupatenKota di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Penyelesaian model regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan Program SPSS for Windows
commit to user 46
Release 18 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel IV.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Belanja modal sebagai variabelDependen Koefisien
t
hitung
Signifikansi Konstanta
-17168,705 Pendapatan Asli Daerah
0,190 5,647
0,000 Dana Alokasi Umum
0,054 3,004
0,003 Dana Alokasi Khusus
0,061 2,261
0,025 Djw
15714,287 3,289
0,001 Dth
20905,183 11,334
0,000 Adjusted R
2
0,569 F Statistik
74,645 0,000
Sumber: data diolah Dari hasil analisis regresi di atas, maka dapat disusun persamaan sebagai
berikut: BM= -17.168,705+5,647.PAD+3,004.DAU+2,261.DAK+3,289.Djw+11,334.Dth
Persamaan menunjukkan bahwa alokasi belanja modal dipengaruhi oleh PAD, DAU dan DAK. Nilai konstanta sebesar
-
17.168,705 menyatakan jika tidak ada peningkatan PAD, DAU dan DAK, maka alokasi belanja modal hanya sebesar
17.168,705 juta rupiah per tahun. Nilai koefisien PAD sebesar 0,190 menyatakan jika terjadi peningkatan
PAD sebesar 1 juta rupiah maka alokasi belanja modal akan mengalami peningkatan sebesar 0,190 juta rupiah.
commit to user 47
Nilai koefisien DAU sebesar 0,054 menyatakan jika terjadi peningkatan DAU sebesar satu juta rupiah maka alokasi belanja modal akan mengalami
peningkatan sebesar 0,054 juta rupiah. Nilai koefisien DAK sebesar 0,061 juta rupiah menyatakan jika terjadi
peningkatan DAK sebesar satu juta rupiah maka alokasi belanja modal akan mengalami peningkatan sebesar 0,061 juta rupiah.
Nilai koefisien Djw sebesar 15.714,287 menyatakan jika terjadi peningkatan Djw sebesar satu juta rupiah maka alokasi belanja modal akan
mengalami peningkatan sebesar 15.714,287 juta rupiah. Nilai koefisien Dth sebesar 20.905,183 menyatakan jika terjadi
peningkatan Dth sebesar satu juta rupiah maka alokasi belanja modal akan mengalami peningkatan sebesar 20.905,83 juta rupiah.
commit to user 48
3. Uji Beda Pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Anggaran Belanja