commit to user 38
3. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji R
2
ini untuk mengetahui seberapa tepat variabel penjelas yang dimasukkan kedalam model mampu menjelaskan variabel-variabel yang
diteliti. Nilai koefisien determinasi R2 berkisar antara 0 samai 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila
nilai signifikansi F hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis alternative diterima, sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka
hipotesis alternatifnya ditolak.
c. Uji t
Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi hubungan secara parsial variabel dependen dengan variabel dependen dengan asumsi bahwa
variabel yang lain dianggap konstant. Apabila tingkat signifikansi t lebih kecil dari 0,05 atau t hitung t tabel hipotesis alternative yang diajukan
diterima, artinya secara prsial variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika tingkat signifikansi t hitung
lebih besar 0,05 atau nilai t hitung t tabel maka hipotesis alternative
commit to user 39
yang diajukan ditolak, artinya secara parsial variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
commit to user 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Berdasarkan hasil gambaran daerah Kabupatenkota di Indonesia, maka tiap-tiap daerah mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah-nya untuk
menunjang kegiatan pembangunan daerah. Dana Alokasi Umum DAU dari pemerintah pusat digunakan sebagai sumber keuangan untuk memenuhi
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan di daerah. Sedangkan Dana Alokasi Khusus DAK untuk memenuhi kegiatan atau pembangunan yang
bersifat khusus dan berskala nasional. Dalam UU No. 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah juncto UU No. 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ditegaskan bahwa untuk pelaksanaan kewenangan Pemda, Pempus akan mentransfer dana perimbangan, yang terdiri
dari Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, dan Bagian daerah dari Bagi hasil pajak dan bukan pajak. Selain dana perimbangan tersebut,
Pemda memiliki sumber pendanaan sendiri berupa PAD, pinjaman daerah, maupun Lain-lain penerimaan daerah yang sah. Kebijakan penggunaan semua
dana tersebut diserahkan kepada Pemda. Seharusnya dana transfer dari Pempus diharapkan digunakan secara efektif dan efisien oleh Pemda untuk meningkatkan
pelayanannya kepada masyarakat. Kebijakan penggunaan dana tersebut sudah seharusnya pula dilakukan secara transparan dan akuntabel. Pada praktiknya,
transfer dari Pempus merupakan sumber dana utama Pemda untuk membiayai