commit to user 99
c. Kesesuaian Lahan Aktual untuk Tanaman Tebu
Kelas kesesuaian lahan untuk tanaman tebu diperoleh dengan mencocokkan antara kualitas dan karakteristik daerah penelitian seperti yang
disajikan dalam Tabel 37 dengan persyaratan tumbuh tanaman tebu yang disajikan dalam Tabel 17. Berdasarkan hasil perbandingan maka diperoleh kelas kesesuaian
lahan aktual untuk tanaman tebu, disajikan dalam Tabel 38 berikut.
commit to user 109
Peta 7. Kesesuaian Lahan Aktual Untuk Tanaman Tebu Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen Tahun 2010
commit to user 110
Dari Peta Kesesuaian Lahan Aktual Untuk Tanaman Tebu di atas dapat diketahui persebaran masing-masing subkelas kesesesuain lahan untuk tanaman
tebu di Kecamatan Jenar. Terdapat 3 kelas kesesuian lahan untuk tanaman tebu di Kecamatan Jenar yaitu: Kelas Cukup Sesuai S2 luas penyebarannya 71,31,
Kelas Sesuai Marginal S3 luas penyebarannya 13,22, dan Tidak Sesuai Saat Ini N1 luas penyebarannya 15,47.
Kelas kesesuaian Cukup Sesuai S2 terdiri dari 3 subkelas kesesuaian lahan, antara lain: S2 r,f,n,sm,e ; S2 r,f,n,sm ; dan S2 r,f,n. Subkelas S2 r,f,n
merupakan subkelas yang paling baik karena faktor pembatasnya yang paling sedikit, namun persebaran subkelas ini hanya 2,24 di daerah penelitian.
Seharusnya subkelas S2 r,f,n ini mampu berproduksi lebih tinggi dibandingkan subkelas yang lain.
Kesesuaian lahan S2 r,f,n,sm merupakan subkelas kesesuaian lahan yang persebarannya paling luas 64,89 penggunaan lahannya berupa kebun dan
tegalan. Hal ini menunjukkan bahwa lahan di Kecamatan Jenar sebagian besar merupakan lahan yang cukup sesuai S2 untuk tanaman tebu. Satuan lahan yang
termasuk dalam subkelas kesesuaian lahan S2 r,f,n,sm ini antara lain ACK-I-Kb 1, KLMR-I-Kb 5, dan KLMR-I-Tg 8. Ini berarti bahwa satuan lahan ACK-I-
Kb dan KLMR-I-Kb kualitas dan karakteristik lahannya cukup sesuai untuk tanaman tebu sehingga areal penanaman tebu dapat diperluas lagi pada satuan
lahan tersebut. Untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan pengelolaan pada faktor pembatasnya.
Kelas kesesuaian Sesuai Marginal S3 terdiri dari 3 subkelas kesesuaian lahan, antara lain: S3 r,n, ; S3 r ; dan S3 n. Subkelas kesesuaian lahan S3 n
merupakan subkelas yang persebarannya paling sedikit 0,60 penggunaan lahannya berupa kebun. Kelas kesesuaian Tidak Sesuai Saat ini N1 hanya terdiri
dari satu subkelas kesesuaian lahan, yaitu N1 r. Subkelas N1 r merupakan subkelas yang paling buruk di daerah penelitian, persebarannya merata di seluruh
daerah penelitian. Pada subkelas kesesuaian ini diperlukan usaha perbaikan dan pengelolaan tingkat tinggi untuk menaikkan kualitas lahan.
commit to user 111
Pada peta di atas dapat dillihat bahwa di bagian selatan daerah penelitian sekitar Bengawan Solo terdapat subkelas kesesuaian lahan S3 r,n yang terltak di
Desa Japoh, Desa Mlale, Desa Dawung, dan Desa Kandang Sapi yang tidak ditemukan di bagian lain. Penggunaan lahan pada subkeklas ini berupa sawah.
Penggunaan lahan pada subkelas ini sebaiknya tetap dipertahankan sebagai sawah, karena lahan ini cukup produktif untuk ditanami padi yang didukung oleh
pengairan yang cukup dari Bengawang Solo.
d. Kesesuaian Lahan Potensial Untuk Tanaman Tebu Kesesuaian lahan potensial diperoleh dari pemberian perlakuan pada
faktor pembataspenghambat yang ada pada setiap subkelas kesesuain lahan dengan usaha perbaikan yang dilakukan menurut tingkat pengelolaan. Terdapat
tiga tingkatan pengelolaan Djaenudin, 1994: 9 1 Tingkat pengelolaan rendah yaitu pengelolaan dapat dilaksanakan oleh
petani dengan biaya yang lebih murah rendah. 2 Tingkat pengelolaan sedang, pengelolaan hanya dapat dilaksanakan pada
tingkat petani menengah, memerlukan modal menengah dan teknik pertanian sedang.
3 Tingkat pengelolaan tinggi, pengelolaan hanya dapat dilaksanakan dengan modal yang relatif besar, umumnya dilakukan pemerintah atau perusahaan
besar atau menengah. Djaenudin, 1994: 9
Adapun dalam penelitian ini, peneliti hanya menitik beratkan pada tingkat pengelolaan rendah dan sedang, mengingat bahwa pada tingkat
pengelolaan tersebut para petani dapat melakukan usaha perbaikan dengan biaya yang terjangkau oleh petani di Kecamatan Jenar. Dengan demikian diharapkan
petani dapat memaksimalkan produktivitas lahan dan tanaman tanpa harus mengeluarkan biaya perbaikan yang tinggi.
commit to user 114
Peta 8. Kesesuaian Lahan Potensial Untuk Tanaman Tebu dengan Tingkat Pengelolaan Rendah Kecamatan Jenar Kabupaten Srage Tahun 2010
commit to user 115
Tabel 42. Luas dan Presentase Daerah Subkelas Kesesuaian Lahan Potensial untuk Tanaman Tebu dengan Tingkat Pengelolaan Rendah
di Kecamatan Jenar No
Subkelas Kesesuaian Lahan
Luas Ha
1 S2 r, f
139,16 2,24
2 S2 r, f, e
259,83 4,18
3 S2 r, f, sm
4036,34 64,89
4 S2 r, f, sm, e
37,40 0,60
5 S3 r
785,34 12,63
6 N1 r
962,38 15,47
Jumlah
6220,45 100,00
Sumber: Peta Kesesuaian Lahan Potensial untuk Tanaman Tebu dengan Tingkat Pengelolaan Rendah di Kecamatan Jenar Tahun 2010
Setelah dilakukan usaha perbaikan kualitas lahan aktual menjadi lahan potensial untuk tanaman tebu dengan tingkat pengelolaan rendah pada
faktor pembatas ketersediaan hara dihasilkan 3 kelas kesesuaian lahan yaitu kelas S2 cukup sesuai, S3 sesuai marginal dan N1 tidak sesuai saat ini
yang terdiri dari 6 subkelas kesesuaian lahan sebagai berikut. a Subkelas Kesesuaian Lahan S2 r,f
Subkelas kesesuaian lahan adalah S2 r,f subkelas kesesuaian lahan cukup sesuai dengan faktor penghambat pada media perakaran dan
retensi hara. Subkelas kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian
terburuk yakni drainase dan pH. Drainase subkelas ini termasuk dalam kriteria sedang dan pH 7,15 netral. Faktor pembatas drainase dan pH
dapat dilakukan pada pengelolaan tingkat sedang, yaitu dengan perbaikan saluran drainase dan pengapuran atau penambahan bahan
orgnik. Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan rendah ini S2 r,f tersebar di Desa Banyurip.
commit to user 116
b Subkelas Kesesuaian Lahan S2 r,f,e Subkelas kesesuaian lahan S2 r,f,e adalah subkelas kesesuaian lahan
cukup sesuai dengan faktor penghambat pada media perakaran, retensi hara, ketersediaan hara dan bahaya erosi. Subkelas kesesuaian lahan
ini disebabkan oleh satuan lahan yang karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni drainase, kedalaman efektif,
KTK, pH dan tingkat bahaya erosi. Faktor pembatas yang membedakan subkelas ini dengan subkelas sebelumnya adalah terletak
pada faktor tingkat bahaya erosi. Tingkat bahaya erosi subkelas kesesuaian ini termasuk dalam kelas ringan 25 lapisan tanah atas
hilang, dapat dilakukan usaha perbaikan pada pengelolaan tingkat sedang dan tinggi. Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan tingkat
pengelolaan rendah S2 r,f,e ini tersebar di Desa Banyurip, Desa Jenar, Desa Ngepringan, Desa Kandang Sapi, dan Desa Dawung.
c Subkelas Kesesuaian Lahan S2 r,f,sm Subkelas kesesuaian lahan S2 r,f,sm adalah subkelas kesesuaian lahan
cukup sesuai dengan faktor pembatas pada media perakaran, retensi hara dan terrainpotensi mekanisasi. Subkelas kesesuaian lahan ini
disebabkan oleh satuan lahan yang karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni drainase, kedalaman efektif,
KTK, kemiringan lereng, batuan permukaan dan singkapan batuan. Faktor media perakaran r hanya dapat dilakukan perbaikan pada
pengelolaan tingkat tinggi, karena adanya faktor kedalaman efektif yang sulit untuk dilakukan pengelolaan diperlukan alat berat. Faktor
retensi hara f dapat dilakukan perbaikan pada tingkat sedang, dengan pengapuran atau penambahan pupuk organik. Faktor pembatas terrain
potensi mekanisasi sm tidak dapat dilakukan perbaikan. Kemiringan lereng subkelas ini 4, batuan permukaannya 2 ssedikit, da
singkapan batuannya 5 sedikit. Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan rendah S2 r,f,sm ini tersebar
commit to user 117
luas di Desa Banyurip, Desa Jenar, Desa Ngepringan, Desa Kandang Sapi, Desa Dawung dan sedikit di Desa Japoh dan Desa Mlale.
d Subkelas Kesesuaian Lahan S2 r,f,sm,e Subkelas kesesuaian lahan S2 r,f,sm,e adalah subkelas kesesuaian
lahan cukup sesuai dengan faktor pembatas pada media perakaran, retensi hara, terrainpotensi mekanisasi dan bahaya erosi. Subkelas
kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni drainase,
kedalaman efektif, KTK, pH, kemiringan lereng dan tingkat bahaya erosi. Faktor pembatas yang membedakan subkelas ini dengan
subkelas sebelumnya adalah terletak pada faktor tingkat bahaya erosi. Tingkat bahaya erosi subkelas kesesuaian ini termasuk dalam kelas
ringan 25 lapisan tanah atas hilang, dapat dilakukan usaha perbaikan pada pengelolaan tingkat sedang dan tinggi. Subkelas
kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan rendah S2 r,f,sm,e ini hanya tersebar sempit di Desa Banyurip, Desa Jenar, dan
Desa Kandang Sapi. e Subkelas Kesesuaian Lahan S3 r
Subkelas kesesuaian lahan S3r adalah subkelas kesesuaian lahan sesuai marginal dengan faktor pembatas pada media perakaran.
Subkelas kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni
drainase dan kedalaman efektif. Drainase subkelas ini termasuk dalam kriteria agak lambat sampai agak cepat dan kedalaman efektif dangkal
sampai sedang 40-50 cm. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa faktor pembatas r dengan adanya kedalaman efektif hanya dapat
dilakukan usaha perbaikan pada pengelolaan tingkat tinggi. Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan rendah S3 r ini
tersebar di Desa Banyurip, Desa Kandang Sapi, Desa Dawung, Desa Mlale, dan Desa Japoh.
commit to user 118
f Subkelas Kesesuaian Lahan N1 r Subkelas kesesuaian lahan N1r adalah subkelas kesesuaian lahan tidak
sesuai saat ini dengan faktor pembatas pada media perakaran. Subkelas kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang
karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni kedalaman efektif. Kedalaman efektif subkelas ini termasuk kriteria
dangkal hanya 30 cm, perbaikan hanya dapat dilakukan pada pengelolaan tingkat tinggi. Subkelas kesesuaian lahan potensial
dengan tingkat pengelolaan rendah N1r ini tersebar di Desa Banyurip, Desa Jenar, Desa Ngepringan, Desa Kandang Sapi, Desa Dawung,
Desa Mlale, dan Desa Japoh. Pada kesesuaian lahan aktual untuk tanaman tebu juga terdapat 3
kelas kesesuaian lahan. Perbedaannya ketika pada lahan tersebut diberi perlakuanusahan perbaikan dengan pengelolaan tingkat rendah pada faktor
pembatas ketersediaan hara, Kelas S2 Cukup Sesuai pada kesesuaian lahan aktual terdapat 3 subkelas kesesuaian menjadi 4 subkelas kesesuaian
potensial, Kelas S3 Sesuai Marginal dari 3 subkelas kesesuaian lahan aktual menjadi 1 subkelas kesesuaian lahan potensial, dan N1 r tetap terdiri dari 1
subkelas kesesuaian karena faktor pembatasnya yaitu media perakaran tidak dapat diatasidiusahakan perbaikan pada tingkat pengelolaan rendah.
Jika pada kesesuian lahan aktual untuk tanaman tebu subkelas terbaik adalah subkelas S2 r,f,n, pada kesesuaian potensial dengan
pengelolaan tingkat rendah subkelas kesesuaian terbaik menjadi S2 r,f. hal ini dikarenakan telah dilakukan pengelolaan pada faktor n ketersediaan hara
dengan melakukan pengapuran dan pemupukan. Kapur Ca memberikan pengaruh yang bervariasi pada tanah
pertanian karena fungsinya bermacam-macam bagi tanah dan bagi tanaman. Manfaatnya tergantung pada kebutuhan akan kapur, sifat tanah, dan tanaman
yang diusahakan, macam, jumlah dan frekuensi penggunaan kapur, dan juga cara pengolahan lahan Kuswandi, 1993: 19.
commit to user 119
Hasil pengujian pH tanah digunakan untuk menentukan kebutuhan kapur. Jumlah kebutuhan kapur tergantung pada jenis bahan yang digunakan,
jenis tanaman dan sistem pergiliran tanaman, jenis tanah dan faktor-faktor lain. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi jumlah kebutuhan kapur adalah
tekstur dan kandungan bahan organik Kuswandi, 1993: 42. Unsur-unsur hara yang terdapat di dalam tanaman dapat dibedakan
dalam unsur hara esensial yang diperlukan tanaman dan non-esensial tidak diperlukan tanaman. Berdasarkan jumlah kebutuhannya unsur hara
dikelompokkan ke dalam unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar seperti karbon C, hydrogen H, oksigen O, nitrogen N, belerang S,
fosfor P, kalium K, kapur Ca, magnesium Mg dan besi Fe dan unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur-unsur C, H, dan O
didapat langsung oleh tanaman dari udara, sedangkan unsure hara lainnya dari tanah Kuswandi, 1993: 15.
2 Tingkat Pengelolaan Sedang Tingkat pengelolaan sedang terdapat pada faktor penghambat media
perakaran, retensi hara, ketersediaan hara dan erosi. Pada faktor penghambatpembatas media perakaran, usaha perbaikan hanya dapat
dilakukan pada faktor drainase yaitu dengan perbaikan sistem drainase seperti pembuatan saluran drainase. Retensi hara dapat dilakukan perbaikan dengan
pengapuran dan penambahan bahan organik. Untuk ketersediaan hara dapat dilakukan perbaikan dengan pengapuran dan pemberian pupuk yang
disesuaikan. Sedangkan untuk faktor erosi dengan mengusahakan perbaikan melalui pengurangan laju erosi, pembuatan teras, penanaman sejajar kontur,
penanaman tanaman penutup tanah. Tingkat pengelolaan sedang dapat dilakukan pada semua satuan
lahan di Kecamatan Jenar bergantung pada faktor pembatas tiap satuan lahan. Usaha perbaikan kualitas lahan aktual menjadi potensial untuk tanaman tebu
dengan tingkat pengelolaan sedang dapat dilihat pada Tabel 43 berikut.
Tabel 43 . Usaha Perbaikan Kualitas Lahan Aktual Menjadi Lahan Potensial dengan Tingkat Pengelolaan Sedang Untuk Tanaman Tebu di Kecamatan Jenar
No Id Satuan Lahan
Lahan Aktual
Asumsi Perbaikan Media Perakaran r
Retensi Hara f Ketersediaan Hara n
TBE e Drainase
Tekstur Kedalaman
Efektif KTK
pH Tanah N Total
P
2
O
5
tersedia K
2
O tersedia Bahaya
Erosi +
Poten sial
+ Poten
sial +
Poten sial
+ Poten
sial +
Poten sial
+ Poten
sial +
Poten sial
+ Poten
sial +
Poten sial
1 1
ACK-I-Kb S2r,f,n,s
m +
S1 -
- -
- +
S1 +
S1 ++
S1 ++
S1 ++
S1 -
- 2
3 ACK-I-Sw
S3 r,n +
S2 -
- -
- -
- -
- ++
S1 ++
S1 ++
S1 -
- 3
4 ACK-I-Tg
S3 r +
S2 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 4
5 KLMR-I-Kb
S2r,f,n,s m
+ S1
- -
- -
+ S1
+ S1
++ S1
++ S1
++ S1
- -
5 7
KLMR-I-Sw N1 r
+ S3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
6 8
KLMR-I-Tg S2r,f,n,s
m +
S1 -
- -
- +
S1 +
S1 ++
S1 ++
S1 ++
S1 -
- 7
10 KLMR-II-Kb
S3 n -
- -
- -
- -
- -
- ++
S1 ++
S1 ++
S1 -
- 8
12 KLMR-II-Tg
S2r,f,n, sm,e
+ S1
- -
- -
+ S1
+ S1
++ S1
++ S1
++ S1
+ S1
9 13
KRKGKT-I-Kb S2 n,r,f
+ S1
- -
- -
+ S1
+ S1
++ S1
++ S1
++ S1
- -
10 15
KRKGKT-I-Sw N1 r
+ S3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
11 16
KRKGKT-I-Tg S3 r
+ S2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Keterangan: -
tidak dapat dilakukan perbaikan +
perbaikan dapat dilakukan dan akan dihasilkan kenaikan kelas satu tingkat lebih tinggi S3 menjadi S2 ++
kenaikan kelas dua tingkat lebih tinggi S3 menjadi S1
120
Tabel 44. Subkelas Kesesuaian Lahan Potensial Untuk Tanaman Tebu dengan Tingkat Pengelolaan Sedang di Kecamatan Jenar
Karakteristik Kualitas Lahan
Satuan Lahan ACK-
I-Kb ACK-
I-Sw ACK-
I-Tg KLMR-
I-Kb KLMR -
I-Sw KLMR -
I-Tg KLMR -
II-Kb KLMR -
II-Tg KRKGKT-
I-Kb KRKGKT-
I-Sw KRKGKT-
I-Tg 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
1. Temperatur t - Rata-rata Th
o
C S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
2. Ketersediaan Air w - Bulan Kering
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 - CHTh mm
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 3. Media Perakaran r
- Drainase S1
S2 S2
S1 S2
S1 S2
S1 S1
S3 S2
- Tekstur S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
- Kedalaman Efektif cm S1
S3 S3
S2 N1
S2 S2
S2 S2
N1 S3
4. Retensi Hara f - KTK
S1 S2
S2 S1
S2 S1
S2 S1
S1 S1
S1 - pH tanah
S1 S1
S2 S1
S1 S1
S2 S1
S1 S2
S2 5. Ketersediaan Hara n
- N Total S1
S1 S2
S1 S2
S1 S1
S1 S1
S2 S2
- P
2
O
5
S1 S1
S2 S1
S2 S1
S1 S1
S1 S2
S2 - K
2
O S1
S1 S2
S1 S2
S1 S1
S1 S1
S2 S2
6. Terrain potensi mekanisasi sm
- Lereng S1
S1 S1
S1 S1
S1 S2
S2 S1
S1 S1
- Batuan permukaan S2
S1 S2
S1 S2
S2 S1
S1 S1
S1 S1
- Singkapan batuan S1
S1 S1
S2 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
7. Erosi e S1
S1 S1
S1 S1
S1 S2
S1 S1
S1 S1
8. Banjir b S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
S1 S1
Subkelas Kesesuaian Lahan Faktor pembatas
S2 sm
S3 r
S3 r
S2 r,sm
N1 r
S2 r,sm
S2 r,f,sm,e
S2 r,sm
S2 r
N1 r
S3 r
121
commit to user 122
Peta 9. Kesesuaian Lahan Potensial Untuk Tanaman Tebu dengan Tingkat Pengelolaan Sedang Kecamatan Jenar Kabupaten Srage Tahun 2010
commit to user 123
Tabel 45. Luas dan Presentase Daerah Subkelas Kesesuaian Lahan Potensial untuk Tanaman Tebu dengan Tingkat Pengelolaan Sedang
di Kecamatan Jenar No
Subkelas Kesesuaian Lahan
Luas Ha
1 S2 r
139,16 2,24
2 S2 sm
94,64 1,52
3 S2 r, sm
4201,54 67,54
4 S2 r, f, sm, e
37,40 0,60
5 S3 r
785,34 12,63
6 N1 r
962,38 15,47
Jumlah
6220,45 100,00
Sumber: Peta Kesesuaian Lahan Potensial untuk Tanaman Tebu dengan Tingkat Pengelolaan Sedang di Kecamatan Jenar Tahun 2010
Setelah dilakukan usaha perbaikan kualitas lahan aktual menjadi lahan potensial untuk tanaman tebu dengan tingkat pengelolaan sedang pada
dihasilkan 3 kelas kesesuaian lahan yaitu kelas S2 cukup sesuai, S3 sesuai marginal dan N1 tidak sesuai saat ini yang terdiri dari 6 subkelas
kesesuaian lahan sebagai berikut. a Subkelas Kesesuaian Lahan S2 r
Subkelas kesesuaian lahan adalah S2r subkelas kesesuaian lahan cukup sesuai dengan faktor pembatas pada media perakaran. Subkelas
kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni kedalaman
efektif. Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan sedang S2r ini hanya tersebar di Desa Banyurip.
b Subkelas Kesesuaian Lahan S2 sm Subkelas kesesuaian lahan S2sm adalah subkelas kesesuaian lahan
cukup sesuai dengan faktor pembatas pada terrainpotensi mekanisasi. Subkelas kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang
karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni batuan permukaan. Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan
commit to user 124
tingkat pengelolaan sedang S2sm ini tersebar tidak terlalu luas di Desa Japoh, Desa Mlale, Desa Dawung, dan Desa Kandang Sapi.
c Subkelas Kesesuaian Lahan S2 r,sm Subkelas kesesuaian lahan S2 r,sm adalah subkelas kesesuaian lahan
cukup sesuai dengan faktor pembatas pada media perakaran dan terrainpotensi mekanisasi. Subkelas kesesuaian lahan ini disebabkan
oleh satuan lahan yang karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni kedalaman efektif, kemiringan lereng,
batuan permukaan dan singkapan batuan. Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan sedang S2 r,sm ini tersebar luas
di Desa Banyurip, Desa Jenar, Desa Ngepringan, Desa Mlale, Desa Dawung, dan Desa Kandang Sapi dan Desa Japoh.
d Subkelas Kesesuaian Lahan S2 r,f,sm,e Subkelas kesesuaian lahan S2 r,f,sm,e adalah subkelas kesesuaian
lahan cukup sesuai dengan faktor pembatas pada media perakaran, retensi hara, terrainpotensi mekanisasi dan bahaya erosi. Subkelas
kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni drainase,
kedalaman efektif, KTK, pH, kemiringan lereng dan tingkat bahaya erosi. Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan
sedang S2 r,f,sm,e ini tersebar sempit di Desa Banyurip dan Desa Kandang Sapi.
e Subkelas Kesesuaian Lahan S3 r Subkelas kesesuaian lahan S3r adalah subkelas kesesuaian lahan
sesuai marginal dengan faktor pembatas pada media perakaran. Subkelas kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang
karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni drainase dan kedalaman efektif. Subkelas kesesuaian lahan potensial
dengan tingkat pengelolaan sedang S3 r ini tersebar di Desa Banyurip, Desa Kandang Sapi, Desa Dawung, Desa Mlale, dan Desa Japoh.
commit to user 125
f Subkelas Kesesuaian Lahan N1 r Subkelas kesesuaian lahan N1r adalah subkelas kesesuaian lahan tidak
sesuai saat ini dengan faktor pembatas pada media perakaran. Subkelas kesesuaian lahan ini disebabkan oleh satuan lahan yang
karakteristik lahannya terdapat pada kelas kesesuaian terburuk yakni kedalaman efektif. . Subkelas kesesuaian lahan potensial dengan
tingkat pengelolaan sedang N1r ini tersebar di Desa Banyurip, Desa Jenar, Desa Ngepringan, Desa Japoh, Desa Dawung, Desa Mlale, dan
Desa Kandang Sapi. Usaha perbaikan pemberian pelakuan pada pengelolaan tingkat
sedang ini dapat dilakukan pada faktor pembatas media perakaran drainase, retensi hara, ketersediaan hara dan bahaya erosi. Tingkat pengelolaan sedang
dapat dilakukan pada tingkat petani menengah, memerlukan modal menengah dan teknik pertanian sedang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya
kenaikan persentase luas persebaran Kelas Cukup Sesuai S2 dan penurunan persebaran Kelas Sesuai Marginal S3 sebesar 0.59. Sedangkan persebaran
Kelas Tidak Sesuai Saat Ini N1 yaitu subkelas N1 r tidak mengalami perubahan, karena faktor pembatas ketersediaan air dalam hal ini kedalaman
efektif belum dapat dilakukan perbaikan pada tingkat pengelolaan sedang. Faktor pembatas kedalaman efektif umumnya tidak dapat dilakukan usaha
perbaikan, kecuali pada lapisan padas lunak dan tipis dengan membongkarnya waktu pengolahan tanah dengan tingkat pengelolaan tinggi
Djaenudin, 1994: 9. Jika pada kesesuian lahan aktual untuk tanaman tebu subkelas
terbaik adalah subkelas S2 r,f,n, pada kesesuaian potensial dengan pengelolaan tingkat rendah subkelas kesesuaian terbaik menjadi S2 r,f, pada
kesesuaian potensial dengan pengelolaan tingkat sedang subkelas kesesuaian lahan yang terbaik yaitu S2 r. Subkelas S2 r ini persebarannya hanya 2,24
yaitu di Desa Banyurip, subkelas yang persebarannya paling luas adalah subkelas S2 r, sm 67,54.
commit to user 126
Penjagaan kesuburan tanah lebih memungkinkan dengan menanam tanaman kacang-kacangan leguminosa karena bintil akarnya yang mengikat
nitrogen N dari udara secara langsung akan mempercepat pertumbuhan tanaman lain. Lebih lanjut, tanaman kacang-kacangan yang brakar banyak
dan dalam juga mampu menyerap air hujan lebih banyak dan lama di dalam tanah Kuswandi, 1993: 70. Dengan pertimbangan inilah, pada penelitian ini
tanaman tebu dapat ditanam secara tumpang sari dengan tanaman kacang tanah.
2. Kesesuaian Lahan Aktual dan Potensial Untuk Tanaman Kacang Tanah