commit to user 41
Proses integrasi data dari lapisan-lapisan layer yang berbeda disebut dengan overlay. Secara analisa membutuhkan lebih dari satu layer yang akan
ditumpang susun secara fisik agar bisa dianalisa secara visual. Layer yang dibutuhkan dapat hanya terdiri dari dua peta atau lebih, hal ini tergantung pada
tujuan penggunaan peta. Perbandingan kemampuan analisis menggunakan SIG dengan pengerjaan
secara manual dapat dilihat pada Tabel 19 sebagai berikut. Tabel 19. Perbandingan kemampuan analisis menggunakan SIG dengan
pengerjaan secara manual Peta
SIG Pekerjaan Manual
Penyimpanan Database Digital Baku
dan terpadu Skala dan standar berbeda
Pemanggilan kembali
Sistematik Mahal dan memakan waktu
Analisa Overlay Sangat cepat
Memakan waktu dan tenaga Analisa Spasial
Mudah Rumit
Penayangan Murah dan cepat
Mahal Sumber: Charter dkk, 2004: 8
Software yang digunakan Sistem Informasi Geografis adalah Raster 2 Vector
R2V, Arc Info dan Arc View Seri 3.3. Ketiga aplikasi Software tersebut bekerja secara urut dan sistematis dalam pengolahan data spasial.
Sistem Informasi Geografis berperan sebagai alat untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan yang akan dihasilkan Output yang berupa peta–
peta tematik sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis yang digunakan adalah fungsi klasifikasi penumpangsusunan overlay. Pada tahap awal analisis overlay
untuk memproduksi peta tematik berupa peta satuan lahan yang dijadikan sebagai peta tentatif.
B. Penelitian yang Relevan
Indria Septiani 2004
dalam penelitiannya “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jati dan Mahoni di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi Tahun
2004”. Tujuan penelitian 1 Untuk mengetahui kualitas dan karakteristik lahan
commit to user 42
Kecamatan Padas, 2 Menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jati dan mahoni di Kecamatan Padas.
Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan area sampling
. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, analisis dokumen dan analisis laboratorium. Sedangkan teknik analisisnya menggunakan
metode matching. Hasil penelitian menunjukkan:
1. Kualitas dan karakteristik lahan daerah penelitian Kualitas dan karakteristik pada setiap satuan lahan di Kecamatan Padas
sebagai berikut: temperature rata-rata 25,63
o
C, rata-rata bulan kering tahunan ada 5 bulan, curah hujan rata-rata sebesar 1946 mmthn, keadaan drainase
sedang – baik, tekstur halus – kasar, kedalaman efektif dangkal hingga dalam, salinitas bebas hingga terpengaruh sedang dan kenampakkan erosi yang ada
sangat rendah. 2. Tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman
a. Jati Terdapat 6 sub kelas kesesuaian untuk tanaman jati, antara lain: N2rc
9,60, N2r 14,06, N2c 46,58, S3rse 48,70 dan S2rfs 2,65 b. Mahoni
Terdapat 4 sub kelas kesesuaian lahan untuk tanaman mahoni, antara lain: N2wrc 9,69, N2wr 14,06, N2wc 2,85 dan N2w 46,96.
Diana Endah Purwani 2008
dalam penelitiannya “Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Sengon dan Kacang Tanah Daerah Aliran
Sungai Samin Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah”. Tujuan penelitian 1 Untuk mengetahui kualitas dan karakteristik lahan DAS
Samin, 2 Menentukan tingkat kesesuaian lahan aktual untuk tanman sengon dan kacang tanah di DAS Samin, dan 3 Menentuka tingkat kesesuaian lahan
potensial untuk tanaman sengon dan kacang tanah di DAS Samin. Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive
sampling . Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, analisis
commit to user 43
dokumen dan analisis laboratorium. Sedangkan teknik analisisnya menggunakan metode matching.
Hasil penelitian menunjukkan: 1. Kualitas dan karakteristik lahan di daerah penelitian sebagai berikut:
temperatur berkisar 25,69
o
C – 7,08
o
C; selama 1 tahun terdapat rata-rata 5 bulan kering; rata-rata curah hujan 2006,275 mm; keadaan drainase terhambat
hingga cepat; tekstur tanah relatif homogeny yaitu bertekstur halus; kedalaman efektif antara 10 – 200 cm; KTK sebesar 16 – 34,2 me, pH antara 5,5 – 7,0;
N total antara 0,1 – 0,59; P
2
O
5
10,15 – 26,53 ppm; K
2
O antara 0,12 – 0,90 me100 gram; tingkat bahaya erosi mulai dari sangat ringan hingga sangat
berat dan bahaya banjir yang terjadi sedang hingga tanpa banjir. 2. Tingkat kesesuaian lahan aktual, untuk tanaman:
a. Sengon DAS Samin mempunyai 3 kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman
sengon, yakni kelas 1 Sesuai marjinal seluasn 1.042,54 Ha 3,22 terbagi dalam 3 subkelas kesesuaian; 2 Tidak sesuai saat ini seluas
3.333,42 Ha 10,30, terbagi dalam 3 subkelas kesesuaian dan 3 Tidak sesuai permanen seluas 20.377,88 Ha 62,97 yang terbagi dalam 17
subkelas kesesuaian. b. Kacang tanah
DAS Samin mempunyai 3 kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kacang tanah, yakni kelas 1 Sesuai marjinal seluas 16.080,72 Ha
49,69 terbagi dalam 8 subkelas kesesuian; 2 Tidak sesuai saat ini seluas 1.466,77 Ha 4,50 terbagi dalam 1 subkelas kesesuaian dan 3
Tidak sesuai permanen seluas 7.217,95 Ha 22,30 terbagi dalam 9 subkelas kesesuaian.
3. Tingkat kesesuaian lahan potensial untuk tanaman: a. Sengon
DAS Samin mempunyai 3 kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman sengon, yakni kelas 1 Sesuai marjinal seluas 1.042,54 Ha 3,22
terbagi dalam 3 subkelas kesesuaian; 2 Tidak sesuai saat ini seluas
commit to user 44
11.137,10 Ha 34,42, terbagi dalam 5 subkelas kesesuaian dan 3 Tidak sesuai permanen seluas 12.572,20 Ha 38,85 yang terbagi dalam
8 subkelas kesesuaian. b. Kacang tanah
DAS Samin mempunyai 3 kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman kacang tanah, yakni kelas 1 Sesuai marjinal seluas 16.956,04 Ha
52,39 terbagi dalam 4 subkelas kesesuaian; 2 Tidak sesuai saat ini seluas 1.466,77 Ha 4,50 terbagi dalam 1 subkelas kesesuaian dan 3
Tidak sesuai permanen seluas 6342,62 Ha 19,60 terbagi dalam 7 subkelas kesesuaian.
Kardian Roshadi 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi
Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Sawah Daerah Aliran Sungai Samin
Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah Tahun 2007“.
Tujuan dari penelitian ini 1 Mengetahui tingkat subkelas kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah di Daerah Aliran Sungai Samin, 2 Mengetahui
produktivitas padi sawah pada setiap satuan lahan yang mempunyai penggunaan lahan berupa sawah di Daerah Aliran Sungai Samin.
Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara
wawancara, observasi, analisis dokumen dan analisis laboratorium. Sedangkan teknik analisisnya menggunakan metode matching.
Hasil penelitian menunjukkan: 1. Terdapat 3 kelas kesesuaian lahan yaitu 1 N2 tidak sesuai permanen
dengan luas 6.223,17 Ha 19,23, terbagi dalam 9 subkelas kesesuaian lahan yaitu N2t,r,sm,e; N2t,r,sm; N2t,sm,e; N2r,sm; N2sm,e; N2t,sm; N2sm;
N2t; N2r. 2 N1 tidak sesuai saat ini dengan luas 5.691,83 Ha 17,59, terbagi dalam 4 subkelas kesesuaian lahan yaitu N1r,sm,e; N1r,sm; N1sm;
N1r. 3 S3 sesuai marginal dengan luas 12.838,84 Ha 39,67, terbagi dalam 9 subkelas kesesuaian lahan yaitu S3r,n,sm; S3t,sm,e; S3t,n,sm;
S3r,sm; S3n,sm; S3r,n; S3t,n; S3t,r dan S3n.
commit to user 45
2. Produktivitas padi sawah terbesar terdapat pada satuan lahan Al-Qa-I-Sw yang termasuk pada subkelas kesesuaian lahan sesuai marginal dengan faktor
pembatas berupa hara tersedia pada unsur P
2
O
5
. Hasil produksi padi sawah pada satuan lahan ini sebesar 8,3 tonHaTh dengan luas area 469,409 Ha yang
tersebar di Desa Laban, Desa Wirun, Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban dan Desa Wonorejo, Desa Kemasan Kecamatan Polokarto. Sedangkan
produktivitas terendah pada satuan lahan Me-Qvl-I-Sw yang termasuk pada subkelas kesesuaian lahan sesuai marginal dengan faktor pembatas berupa
temperatur rata-rata per tahun, hara tersedia pada faktor P
2
O
5
, dan terrain atau potensi mekanisasi pada faktor singkapan batuan. Hasil produksi padi sawah
pada satuan lahan ini sebesar 4 tonHaTh dengan luas area 38,172 Ha yang terdapat di Desa Plumbon Kecamatan Tawangmangu.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada latar belakang masalah dan tempat penelitian. Disini peneliti Lilik mengambil lokasi
penelitian di Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen dengan latar belakang perekonomian penduduk yang masih kurang serta memanfaatkan lahan secara
optimal dengan tumpangsari tanaman tebu dengan kacang tanah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada metode analisis data
yang digunakan, yakni dengan menggunakan metode matching dan kesamaan pada pokok tujuan penelitian yang merupakan penggabungan antara tujuan
penelitian kedua Diana Endah Purwani dan ketiga Kardian Roshadi. Untuk lebih memperjelas perbandingan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
dapat dilihat pada Tabel 20 di bawah ini.
commit to user 48
C. Kerangka Pemikiran