Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan CSR program kemitraan.

commit to user 31 Development kemudian semakin banyak diterapkan karena lebih mendekatkan konsep empowerment. Jurnal Spirit Publik, Susiloadi: Implementasi CSR untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan Vol4, No2 Hal 123-130,2008. Kegiatan CSR yang dilakukan saat ini sudah mulai beragam, salah satunya adalah PKBL Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan pada dasarnya terdiri dari dua jenis program, yaitu program perkuatan usaha kecil melalui pemberian pinjaman dana bergulir dan pendampingan disebut Program Kemitraan serta program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sekitar disebut Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan, adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Dari berbagai diskusi dan teori diatas maka pelaksanaan implementasi program CSR bidang kemitraan yaitu proses atau langkah- langkah yang dilakukan oleh para pelaksana program dalam menciptakan pola kerjasama antara perusahaan dengan usaha kecil dalam rangka memberdayakan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri.

D. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan CSR program kemitraan.

Menurut Princes Of Wales Foundation ada lima hal penting yang dapat mempengaruhi implementasi CSR, pertama, menyangkut human capital commit to user 32 atau pemberdayaan manusia. Kedua, environments yang berbicara tentang lingkungan.Ketiga adalah Good Corporate Governance. Keempat, social cohesion. Artinya dalam melaksanakan CSR jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial. Kelima adalah economic strength atau memberdayakan lingkungan menuju kemandirian di bidang ekonomi Untung,2008:11-12. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi implementasi tanggung jawab sosial perusahaan CSR adalah: a. Komitmen pimpinan perusahaan; b. ukuran dan kematangan perusahaan; c. regulasi dan system perpajakan yang diatur pemerintah. Franciscus Welirang,Implementasi CSR, Investor 2007 dalam Untung 2008:12. Selain itu juga terdapat tiga pilar penting untuk merangsang pertumbuhan tanggung jawab sosial perusahan CSR yang mampu mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan, yaitu : a. mencari bentuk CSR yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapakan dengan memperhatikan unsur lokalitas; b. mengkalkulasi kapasitas sumber daya manusia dan institusi untuk merangsang pelaksanaan CSR; dan c. peraturan serta kode etik dalam dunia usaha. Dyah Pitaloka,Memperkuat CSR Memberantas Kemiskinan, Suara Merdeka, 2 Agustus 2007 dalam Untung 2008:36. Jadi berdasarkan definisi faktor yang ada tersebut, maka faktor-faktor yang bisa berpengaruh terhadap kemitraan melalui tanggung jawab sosial perusahaan CSR program kemitraan di CDSA PT.TELKOM,tbk Solo meliputi: 1. Partisipasi yaitu pelibatan secara penuh pada suatu tekad yang telah disepakati untuk mencapai tujuan. Partisipasi masing-masing stakeholder commit to user 33 sangat berperan dalam berjalannya pelaksaan program dalah hal ini adalah : CD Sub Area Telkom Solo, sebagai pelaksana kegiatan dan masyarakat mitra binaan sebagai sasaran program. 2. Resources sumber daya alam dan sumber daya manusia, finansial, yaitu mengkalkulasi kapasitas sumber daya manusia,manusia menjadi penggerak dari sebuah aktivitas. Di dalam pelaksanaan tiap jenis program sumber finansial merupakan aspek penting untuk membiayai seluruh pelaksanaan program. dan 3. Kapasitas masyarakat yaitu untuk melihat keadaan dan kemampuan masyarakat yang akan diberdayakan agar pelaksanaan program kemitraan dapat berjalan secara efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan unsur lokalitas. Adapun ketiga faktor yang dapat mempengaruhi dalam pelaksanaan kemitraan melalui tanggungjawab sosial perusahaan oleh CDSA PT.TELKOM,tbk Solo dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Partisipasi. Partisipasi bisa dilihat adanya kesepakatan yang dijadikan sebagai pedoman dalam rangka memahami dan mewujudkan tindakan, adanya tindakan yang didasari oleh kesepakatan, dan adanya pembagian kerja dan tanggung jawab dalam kedudukan dan peranan masing-masing untuk bekerjasama dalam mewujudkan tujuan. Dalam hal ini harus ada partisipasi dari masyarakat sebagai sasaran program kemitraan. commit to user 34 2. Resources Sumber daya alam, Sumber daya manusia, material dan Financial Resources yang diperlukan dalam kegiatan pengembangan masyarakat melalui tanggung jawab sosial PT.TELKOM,tbk Solo adalah berupa alat pendukung seperti teknologi, sarana dan prasarana dan sumberdaya pendukung, baik sumberdaya alam, sumber daya manusia maupun materil guna memberdayakan masyarakat setempat agar dapat mandiri dan lebih berkembang lagi sesuai dengan dimensi pengembangan masyarakat melalui program kemitraan. Sumber daya digunakan untuk menunjang kegiatan kemitraan melalui tanggung jawab sosial perusahaan CSR guna pengembangan masyarakat setempat. PT.TELKOM,tbk Solo sebagai suatu entity badan hukum yang memiliki tanggung jawab sosial perusahaan CSR dalam pemberdayaan masyarakat guna pengembangan masyarakat setempat adalah merupakan salah satu sumber dari sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut. Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan adalah berupa peralatan sarana transportasi, teknologi, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan, sedangkan prasarana yang dibutuhkan berupa tenaga ahli professional dalam bidangnya guna pembimbingan dan pendampingan bagi masyarakat yang akan diberdayakan dan mitra binaan. Sumber finansial juga merupakan aspek yang dibutuhkan untuk membiayai pelaksanaan program agar dapat terealisasi dengan nyata. commit to user 35 3. Kapasitas Masyarakat Proritas utama dalam kemitraan adalah upaya untuk membangun aspek masyarakat yang juga berarti membangun aspek manusianya agar lebih mandiri. Salah satu indikasi bahwa sudah ada pembangunan pada aspek masyarakat dan juga aspek manusianya tersebut adalah adanya peningkatan kapasitas, termasuk kapasitas untuk membangun dirinya sendiri. Kapasitas adalah ruang yang tersedia, daya tampung, daya serap, keluaran maksimum, kemampuan berproduksi. Konsep kapasitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki baik untuk kepentingan dirinya maupun kepentingan pihak lain. Dikutip dalam http:www.dictionary.comegi-bindietplterm-Suharjito . Kemampuan itu merupakan perpaduan dari pengetahuan knowledge, keahlian skill, pengalaman experiences, daya cipta innovativeness, dan hasrat cita-cita desire. Kemampuan dioperasionalkan dalam bentuk tindakan untuk mewujudkan kepentingan pihak lain, bahkan mengabaikan kepentingan dirinya, lazimnya disebut tindakan altruistic. Tindakan-tindakan dilakukan secara spesifik menurut tempat place dan waktu time dan merupakan proses terus menerus dalam kehidupan sehari-hari sehingga menunjukkan apa yang disebut oleh Antropolog Richard 1989,1993 sebagai performance. commit to user 36 Kapasitas ada pada individu-individu dan pada masyarakat sebagai kolektivitas. Pada tingkat masyarakat terjadi proses-proses belajar antar individu, bekerjasama, saling menolong, gotong royong, pengaturan, pengorganisasiaan dan proses sosial lain. Kapasitas individu dipertukarkan, diperkaya, diregenerasi, terjadi “proliferation”. Masyarakat mempunyai kapasitas sendiri lebih dari kapasitas individu-individu anggotanya. Dalam masyarakat terdapat norma, nilai aturan-aturan yang menjadi pedoman, bahkan memaksa, bagi anggotanya dalam melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Modal sosial social capital merupakan suatu konsep yang menggambarkan kapasitas masyarakat hal ini dapat dibandingkan dengan definisi community capacity dari Chaksin et.al.2001 sebagai interaksi antara modal sumberdaya manusia, sumberdaya organisasi, dan modal sosial yang ada di dalam suatu komunitas yang dapat diangkat atau ditingkatkan untuk memecahkan masalah-masalah bersama dan memperbaiki atau mempertahankan kondisi baik yang telah ada. Modal sosial memfasilitasi hubungan-hubungan sosial antar individu atau kelompok dan organisasi mealalui penyiaran informasi, penegakkan norma, pemeliharaan saling percaya trustworthiness, jaringan sosial social network. Coleman,1988. Kendala yang paling besar yang harus dihadapi dalam kemitraan adalah rendahnya mutu sumber daya manusia. Pada umumnya keberhasilan program ditentukan oleh kapasitas kemampuan sumber daya manusia, dimana tantangan yang paling besar adalah bagaimana commit to user 37 memberdayakan manusia dan kelembagaan sumberdaya ekonomi di dalam memanfaatkan sumberdaya alam untuk menciptakan kesempatan kerja dan kesejahteraan. Kapasitas masyarakat adalah kemampuan individu atau sekelompok orangmasyarakat dalam suatu wilayah tertentu yang berupa perpaduan dari pengetahuan knowledge, keahlian skill, pengalaman experiences, daya cipta innovativeness, dan hasrat cita-cita desireyang dioperasionalkan dalam bentuk tindakan untuk mewujudkan tujuan bersama yang ingin dicapai baik untuk kepentingan individu atau sekelompok orangmasyarakat itu sendiri maupun kepentingan masyarakat lain. Tindakan-tindakan untuk mewujudkan tujuan bersama dilakukan secara spesifik menurut tempat place dan waktu time dan merupakan proses terus menerus dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi mandiri dalam mengelola sumberdaya alam untuk menciptakan kesempatan kerja dan kesejahteraan tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.

E. Manajemen CSR melalui Program Kemitraan.