Kerangka Berfikir. TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 42

F. Kerangka Berfikir.

Pelaksanaan CSR menjadi sesuatu yang sangat penting di Indonesia karena pelaksanaan tersebut merupakan salah satu kunci untuk mengembangkan kualitas masyarakat maka pemerintah mengatur pelaksanaan CSR tersebut dalam peraturan menteri Negara BUMN nomor PER- 05MBU2007.Dalam peraturan tersebut, persero dan perum diwajibkan untuk melaksanakan CSR dan pelaksanaannya pun harus mengikuti yang telah ditetapkan dalam peraturan tersebut Berdasarkan uraian tinjauan pustaka maka secara skematis kerangka manajemen CSR melalui program kemitraan oleh PT.TELKOM,tbk Solo. Peneliti akan melihat pelaksanaan CSR melalui program kemitraan dari fungsi-fungsi manajemen yaitu : perencanaan, pengorganisasian organizing, menggerakkan actuating, dan pengawasan atau pengendalian. Dalam penelitian ini peneliti juga melihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksnaan CSR melalui program kemitraan di PT.TELKOM, tbk Solo. Dapat digambarkan seperti pada gambar berikut: commit to user 43 Gambar 2.I Kerangka Berfikir. Kewajiban Sosial Perusahaan. CSR TELKOM,tbk dalam 7 pilar program: pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keadaban, kemitraan, layanan umum, lingkungan, serta bantuan kemanusiaan dan bencana alam. Program Kemitraan Manajemen pelaksanaan program kemitraan melalui fungsi-fungsi manajemen George R.Terry: 1. Perencanaan CSR program kemitraan. 2. Pengorganisasian CSR program kemitraan. 3. Penggerakkan pelaksanaan CSR program kemitraan. 4. Pengawasanpengendalian CSR program Faktor-faktor yang mempengaruhi: 1. Partisipasi 2. Resources 3. Kapasitas Tercapai tujuan: Peningkatan kemampuan usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri . Rendahnya kesejahteraan masyarakat commit to user 44 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini ingin melihat manajemen CSR Program Kemitraan. Hal ini dilatarbelakangi karena rendahnya kesejahteraan masyrakat, yang tidak hanya menjadi sebuah mandat dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh instansi atau lembaga Negara tetapi juga merupakan kewajiban sosial lembaga non privat perusahaan untuk memperhatikan kepentingan publik. Sehingga dalam sebuah perusahaan sesuai dengan pearturan perundang-undangan No.40 tahun 2007 dituntut untuk melaksanakan CSRPKBL. Bentuk pelaksanaan CSR pun beraneka ragam, dapat berupa mengenai lingkungan masyarakat atau pemberdayaan ekonomi masyarakat. PT.Telkom sendiri sebagai salah satu BUMN yang ada di Indonesia yang melaksanakan CSR, membagi kegiatan program CSR menjadi 7 tujuh pilar program yaitu: pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keadaban, kemitraan, layanan umum, lingkungan, serta bantuan kemanusiaan dan bencana alam. Diantara ketujuh pilar program CSR tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen pelaksanaan CSR dalam program kemitraan, khususnya yang dilaksanakan oleh CDSA PT.TELKOM,tbk Solo. Ketertarikan ini didasari karena program kemitraan merupakan kegiatan pemberdayaan usaha kecil dan menengah agar menjadi tangguh dan mandiri, sehingga dirasa relevan dengan banyaknya industri dan usaha-usaha kreatif yang semakin berkembang di kota Solo. Karena dalam sebuah daerah yang kuat dibutuhkan pertumbuhan UKM yang pesat yang merupakan alat atau mesin pertumbuhan ekonomi. commit to user 45 CSR yang dilaksanakan oleh PT.TELKOM,tbk Solo melalui Program Kemitraan merupakan komitmen perusahaan yang kuat dari perusahaan untuk mengembangkan usaha kecil masyarakat setempat. .Mengacu pada pentingnya manajemen dalam pelaksanaan suatu program, maka dalam pelaksanaan Program Kemitraan pun tidak lepas dari penerapantindakan-tindakan manajemen yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan. Tindakan-tindakan utama dalam manajementersebut dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, sampaidengan pengawasan. Dalam upaya pencapaian tujuan, tidak lepas darihambatan-hambatan yang harus dialalui demi terlaksananya suatu program.Hal inilah yang menjadi kerangka pemikiran penulis dalam pelaksanaanpenelitian mengenai Program Kemitraan. commit to user 46

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN