Peristiwa Pelaku dan Perbuatan

Corrie Buata, 2013 Tradisi Upacara Mane’e Pada Masyarakat Pesisir Pulau Kakorotan di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Syair ke – 2 Terdapat Paralolisme, Pleonasme dan Sinonimi. Syair ke – 3 Terdapat gaya bahasa Pelonasme, Tantalogi dan Repetisi Syair ke – 4 Terdapat gaya bahasa Sinonimi, Hiperbola, Simbolisme,dan Repetisi Syair ke – 5 Ditemukan gaya bahasa Pleonasme dan Repetisi Syair ke – 6 Ditemukan gaya bahasa Repetisi, Pleonasme dan Sinonimi Syair ke – 7 Ditemukan gaya bahasa Repetisi, dan Paradoks.

4.4 Hasil analisis

4.4.1 Peristiwa

Dalam pelaksanaan upacara tradisi mene’e terdapat hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan masyarakat pulau Kakorotan Kepulauan Talaud, seperti kebersamaan dalam melakukan suatu kegiatan. Masyarakat sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan kegiatan Mane’e tersebut. Sebab kebiasaan ini sudah mereka lakukan sejak dahulu sampai sekarang. Masyarakat kepulauan Talaud khususnya masyarakat pulau kakorotan sangat memegang teguh adat dan kebiasaan mereka dalam kebersamaan secara turun temurun, setiap tahun dalam kegiatan tradisi upacara mane’e masyarakat pulau kakorotan kepulaun talaud sudah mengetahui tugas-tugas mereka tanpa diberi tahu lagi. Dalam tradisi upacara mane’e ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu kebiasaan sebelum masuk hutan atau tempat pengambilan tali pundangi seperti berikut, - Sebelum masuk hutan tidak dibolehkan bertutur hal-hal yang dianggap tabuh. - Menggosok seluruh badan dengan daun-daun yang tumbuh di sekitar area pengambilan tali hutan atau tali pundangi Corrie Buata, 2013 Tradisi Upacara Mane’e Pada Masyarakat Pesisir Pulau Kakorotan di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.2 Pelaku dan Perbuatan

4.4.2.1 Pelaku

- Laki-laki yang sudah berumur 40 samapi 50 tahun - Sehat jasmani dan rohani - Mempunyai keahlian dalam pengambilan tali hutan - Tidak diperbolehkan perempuan

4.4.2.2 Perbuatan

- Petugas pengambil tali hutan atau tali pundangi berkumpul di rumah ketua adat - Petugas membawa pedang yang sudah diasah dengan tajam. - Petugas berangkat bersama-sama ke tempat pengambilan tali hutan dan dipandu oleh ketua rombongan yang sudah ditujuk oleh ketua adat dengan menggunakan alat transportasi perhu deayung atau perahu motor. - Sampai di tepi pantai para petugas berkumpul dan diberi petunjuk oleh ketua rombongan. - Petugas memasuki hutan di daqhului oleh ketua suku selaku ketua rombongan. - Pengmbilan tali hutan atau tali pundangi secara terpencar agar masing- masing petugas mendapatkan hasil yang lebih banyak. - Setiap penarikan tali dari pohon diikuti dengan teriakan suara - Tali hutan yang sudah berhasil ditarik dibawa ke pinggir pantai dan digulung seperti yang terdapat pada gambar 4.2 Corrie Buata, 2013 Tradisi Upacara Mane’e Pada Masyarakat Pesisir Pulau Kakorotan di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.3 Latar dan Suasana