Syair Menebar Janur Analisis Bahasa dalam Syair Upacara Tradisi Mane’e pada

Corrie Buata, 2013 Tradisi Upacara Mane’e Pada Masyarakat Pesisir Pulau Kakorotan di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interpretasi Syair di atas diucapkan pada saat menebar janur di laut, mantra ini menggambarkan bahwa di laut terdapat banyak berkat Tuhan yang sangat berguna bagi semua orang. Semua itu boleh diambil dan menjadi keuntungan terutama anak yatim piatu dan janda, semua berkat dari Tuhan asalnya, karena Tuhan adalah sumber kehidupan, pohon kehidupan semua umat manusia. Larik ke 1 terdiri atas 3 periodus Larik ke 2 terdiri atas 3 periodus Larik ke 3 terdiri atas 2 periodus Larik ke 4 terdiri atas 2 periodus Larik ke 5 terdiri atas 2 periodus Larik ke 6 terdiri atas 2 periodus Larik ke 7 terdiri atas 2 periodus Larik ke 8 terdiri atas 2 periodus Larik ke 9 terdiri atas 2 periodus Larik ke 10 terdiri atas 2 periodus Larik ke 11 terdiri atas 2 periodus Larik ke 12 terdiri atas 2 periodus Larik ke 13 terdiri atas 2 periodus Periodisitas yang ada dalam syair di atas pada umumnya setiap periodus dibentuk oleh satuan sintaksis yang terdiri atas 2 kata.

4. Syair Menebar Janur

Ete pasi, to en to ene, nabisisi auntungan, Corrie Buata, 2013 Tradisi Upacara Mane’e Pada Masyarakat Pesisir Pulau Kakorotan di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nito engka amattu mawu, Nilumatto auntungan su mawu, Su laude, Maa appa kumang sambibi, Aruan I paatta anambone, Auntungan sara wanua, Lembong ite ana asisi lai wawine wa’u, Mawu punnene … ruata banggile punnu wia, Banggile mam manua. Di mana di laut, Timbul, terapung, berkeriapan keuntungan, Itu semua berkat tuhan, Terapung keuntungan dari Tuhan, di laut, akan sangat berguna untuk umum, Dapat dijadikan seluruhnya, Keuntungan bagi negeri, Terutama anak yatim piatu dan janda, Tuhan pohon nya … Tuhan pangkal pohon hidup, Terapung berkat Tuhan. Interpretasi Syair di atas diucapkan pada saat menebar janur di laut, mantra ini menggambarkan bahwa di laut terdapat banyak berkat Tuhan yang sangat berguna bagi semua orang. Semua itu boleh diambil dan menjadi keuntungan terutama anak yatim piatu dan janda, semua berkat dari Tuhan asalnya, karena Tuhan adalah sumber kehidupan, pohon kehidupan semua umat manusia. Syair di atas terdiri atas13 larik. Larik ke 1 terdiri atas 2 periodus Larik ke 2 terdiri atas 2 periodus Larik ke 3 terdiri atas 2 periodus Larik ke 3 terdiri atas 2 periodus Corrie Buata, 2013 Tradisi Upacara Mane’e Pada Masyarakat Pesisir Pulau Kakorotan di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Larik ke 4 trediri atas 2 periodus Larik ke 5 terdiri atas 2 periodus Larik ke 6 terdiri atas 2 periodus Larik ke 7 terdiri atas 2 periodus Larik ke 8 terdiri atas 2 periodus Larik ke 9 terdiri atas 2 periodus Larik ke 10 trediri atas 2 periodus Larik ke 11 terdiri atas 3 periodus Larik ke 12 terdiri atas 3 periodus Larik ke 13 terdiri atas 3 periodus Syair di atas dari larik ke 1 sampai larik ke-10 masing-masing terdiri atas 2 periodus, sedangkan larik ke-11, 12, dan 13 masing-masing terdiri atas 3 periodus. Periodus-periodus yang membentuk larik dalam syair di atas ada yang hanya 1 kata dan ada juga yang 2 kata. Jadi dalam syair ini yang berkorespondensi adalah periodisitasnya.

5. Syair Permohonan Berkat dan Perlindungan