Corrie Buata, 2013 Tradisi Upacara
Mane’e Pada Masyarakat Pesisir Pulau Kakorotan di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Namun demikian perlu disadari bahwa kata-kata yang digunakan dalam puisi dipilih oleh penyair dengan teliti atau dapat mewakili atau menjelmakan
pengalaman jiwanya. Selain itu kata-kata dalam puisi dipilih dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan imajinasi estetik.
Dalam syair-syair yang diucapkan pada tradisi upacara M ane’e dapat dilihat
dalam penjelasan berikut.
1. Syair musim panen tiba
Syair musim panen tiba, kata-katanya sangat sederhana tidak berbeda dengan kata-kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam syair ini
penyair menggunakan kata “mawu” dan “ruata” kedua kata ini mempunyai arti yang sama yaitu Tuhan. Terlihat pada larik ke-4
“Angillu mawu, tantilla ruata”seandainya penyair menggunakan kata “ mawu” bukan “ ruata” kalimat ini
menjadi “Angillu mawu, tantillu mawu” maka nilai estetiknya hilang karena itu digunakan
“ruata” agar nilai estetiknya lebih nyata. Demikian juga dengan pilihan kata pada syair ke-2
“A-ioman”. Dalam syair ini kata
“mawu”dan kata “ruata” berulang kali digunakan oleh penyair
Suba su mawu su pusungan kalla, Dalo su ruata mangarimboi padoma,
Ruata manumbele kuasa, Su punudu winawa,
Mawu uaranna tarrrino surunia, Mawu maacanna, ruata
mata’rantuppa, Madorong su mawu mangunselle su ruata,
Mangke mahere lai mauntung, I yasaingkamma lai I ya ana,
Ma ado supa-adi masari su wira, Mawu sidutu uasampita,
Ruata ere paddu-i. Ete udde pamanua. Amin.
Corrie Buata, 2013 Tradisi Upacara
Mane’e Pada Masyarakat Pesisir Pulau Kakorotan di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dengan cermat penyiar menempatkan kedua kata itu dengan tepat di dalam syairnya sehingga membuat falsafah religius lebih intens.
2. Syair menjemput tamu
Syair ini didahului dengan kata-kata yang mencerminkan kesantunan yakni,
Adata suma, selamat datang atau selamat berjumpa
ambe se suantane ma hahingilan, kepada semua kaum kerabat
suadio ma wambio su, baik yang kecil maupun yang besar
Kata-kata ini biasa-biasa saja, namun bisa mencerminkan karakter yang
santun. Selanjutnya di dalam syair ini ditemukan tiga kata yang artinya “Tuhan”
yakni kata mawu, ruata,dan awasa, terlihat pada larik
sanggialoannu dalumanna awasa, kata awasa berarti yang kuasa menuju pada Tuhan
indite irotonga rappa aakkanna mawu, tinggannu rumaupoi tatalantupa ruata,
Dimunculkan kata awasa mengiringi kata mawu dan kata ruata benar- benar dapat memberikan efek kesungguhan hati serta mencerminkan falsafah
religius. mawu dan kata ruata benar-benar dapat memberikan efek kesungguhan hati serta mencerminkan falsafah religius.
3. Syair awal kegiatan