Perubahan Situasi Pembicaraan Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Alih Kode

Guru : “Hundul maho.” Silahkan duduk. Penjelasan : Dari percakapan diatas dapat dilihat, pada mulanya guru yng merupakan asli suku Batak Toba berbicara kepada muridnya dengan bahasa Indonesia dan disambut pula oleh murid dengan menggunakan bahasa yang sama. Namun di tengah pembicaraan si murid lawan tutur kelihatannya sulit untuk berbicara dengan bahasa Indonesia maka dengan cepat si guru pun beralih kode menggunakan bahasa Batak Toba, dengan demikian pembicaraan mereka pun berlanjut.

4.1.3 Perubahan Situasi Pembicaraan

Perubahan situasi bicara dapat meyebabkan terjadinya alih kode. Situasi tersebut dapat berupa situasi formal ke informal atau sebaliknya. Di bawah ini adalah beberapa contoh percakapan di dalam interaksi belajar mengajar yang terjadi peristiwa alih kode yang disebabkan oleh situasi pembicaraan. Latar belakang : Ruangan kelas VI Para pembicara : Guru dan murid yang berasa di ruangan kelas Sebab alih kode : Sebelum memberikan pelajaran kepada murid di kelas, guru melihat ruangan kurang bersih maka guru meminta kepada murid untuk membersihkan terlebih dahulu dalam peristiwa ini guru dan murid terlibat pembicaraan dalam situasi informal. Universitas Sumatera Utara Peristiwa tutur : Guru : “Boasa songoni rotak ni kalas on?” Kenapa kotor kelas ini? Murid : “Dang manapu halak si Ayu nantoari Ibu” Orang si Ayu tidak menyapunya semalam Ibu Guru : “Toe paias i Ayu” Ayo bersihkan Ayu Ayu : “Si Jane pe dohot do petugas penyapu nantoari Bu.” Si Jane juga petugas penyapu semalam Bu. Guru : “Sude petugas penyapu si nantoari hatop paias kelas on.” Semua petugas penyapu yang kemaren cepat bersihkan kelas ini. beberapa lama kemudian setelah ruangan selesai dibersihkan, mulailah guru memberikan pelajaran kepada muridnya dengan situasi ragam formal dalam hal ini guru beralih kode ke bahasa Indonesia. Guru : “Selamat pagi anak-anak” Selamat pagi anak-anak. Murid : “Selamat pagi bu” Selamat pagi bu Guru : “Baiklah, semalam ada tugas yang ibu kasih, sudah dikerjakan di rumah?” Baiklah, semalam ada tugas yang ibu kasih, sudah dikerjakan di rumah? Universitas Sumatera Utara Murid : “Sudah bu” Sudah bu Guru : “Siapa yang belum mengerjakan, tunjuk tangan” Siapa yang belum mengerjakan, tunjuk tangan Murid : “Tidak ada bu” Tidak ada bu Guru : “Bagus, ketua kelas silahkan kumpul tugasnya letakkan di meja ibu” Bagus, ketua kelas silahkan kumpul tugasnya letakkan di meja ibu Ketua kelas : “Iya bu” Iya bu Penjelasan : Berdasarkan ilustrasi di atas menceritakan adanya situasi ragam informal berubah ke situasi ragam formal. Dapat dilihat ketika pembicaraan sedang membicarakan diluar proses belajar mengajar situasi informal maka guru berbicara dengan muridnya dengan menggunakan bahasa Batak Toba. Tetapi ketika situasi berubah menjadi formal yaitu ketika guru memulai proses belajar mengajar pada saat itu juga ibu guru beralih kode ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Dari ilustrasi di atas dapat dilihat jelas adanya peralihan kode dari bahasa daerah ke bahasa resmi pada situasi ragam informal ke situasi ragam formal. Universitas Sumatera Utara Contoh kedua Latar belakang : Ruangan kelas VI Para pembicara : Guru dan murid Sebab alih kode : Terjadi perubahan situasi pembicaraan Peristiwa tutur : Guru : “Selamat pagi anak-anak” Selamat pagi anak-anak. Murid : “Selamat pagi bu” Selamat pagi bu. Guru : “Hari ini kita akan belajar tentang perubahan wujud ya?” Hari ini kita akan belajar tentang perubahan wujud ya. Murid : “Iya bu.” Iya bu. Guru : “Coba dulu si Rocky baca buku tentang perubahan Wujud. ” Coba dulu si Rocky baca buku tentang perubahan wujud Kelihatannya si murid bingung karena si murid tidak tahu halaman berapa dalam bukunya yang hendak ia baca karena si murid melamun. Terjadi perubahan alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Batak. Guru : “Dibotoho do manang halaman piga?” Kamu tahu gak halaman berapa?. Universitas Sumatera Utara Murid I : “Daong bu.” Tidak bu. Guru : “Ima unang sai holan na marangan-angan ho, molo marsiajar i parrohahon unang sai holan gadong na di jabui ingot-ingot, dibege ho do? ” Itulah makanya jangan kamu melamun, kalau belajar perhatikan jangan Cuma ubi yang di rumah saja kamu ingat-ingat, kamu dengar tidak?. Murid I : “Hubege bu.” Saya dengar bu. Guru : “Lihat halaman 35 paragraf kedua.” Lihat halaman 35 paragraf kedua. Penjelasan : Berdasarkan ilustrasi di atas tersebut menceritakan adanya situasi ragam formal berubah ke situasi ragam informal. Dapat dilihat pada saat situasi formal yaitu sedang membicarakan tentang pelajaran guru dan murid menggunakan bahasa Indonesia. Pada saat situasi berubah ke situasi informal yakni ketika guru sedang menegor murid yang sedang melamun pada waktu belajar maka terjadi perubahan bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa Batak Toba. Dari ilustrasi di atas dapat terlihat jelas adanya peralihan kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Batak Toba yang disebabkan oleh perubahan situasi pembicaraan. Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Perubahan Topik Pembicaraan