Instrumen Penelitian Sugiyono 2010:146 menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula. 3. Prinsip Penampilan Fisik Angket Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat dari kertas buram, akan mendapat respon yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan angket yang dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarna akan menjadi mahal.

3.2.4.2. Instrumen Penelitian Sugiyono 2010:146 menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

“alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Sedangkan menurut Suharsimi 2002:136 instrumen penelitian adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner angket yang disebarkan kepada para responden. Kuisioner yang akan disebarkan kepada para responden ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian awal merupakan data diri responden dan bagian selanjutnya adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini orientasi profesional, orientasi manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran. Data yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh responden selanjutnya akan dianalisis skornya. Sehingga akan ditemukan skor akhir dari setiap objek yang diteliti. Skala pengukuran untuk Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu variabel dalam penelitian ini adalah ordianal, dan tipe skala yang digunakan adalah tipe skala Likert. Sugiyono 2012:93 menyatakan bahwa: skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kenudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Dengan menggunakan skala Likert, jawaban dari setiap instrumen terdiri dari sangat positif sampai sangat negatif. Setiap jawaban diberi skor masing- masing dengan skor tertinggi lima poin dan skor terendah satu poin. Instrumen penelitian dapat menggunakan bentuk ckecklist atau pilihan ganda. Adapun kriteria jawaban dan skor yang didapat adalah sebagai berikut: Tabel 3.4. Pemberian Skor Jawaban Kriteria Skor Sangat SetujuSelaluSangat PositifSangat Baik 5 SetujuSeringPositifBaik 4 Ragu-raguKadang-kadang 3 Tidak SetujuHampir Tidak PernahNegatifTidak Baik 2 Sangat Tidak SetujuTidak PernahSangat NegatifSangat Tidak Baik 1 Menurut Sugiyono 2010:133 kriteria interpretasi skor berdasarkan hasil jawaban dari responden adalah “skor maksimal setiap kuisioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antar 20-100, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16 100-205 ”. Berikut ini adalah kriteria yang diperoleh dari interpretasi skor berdasarkan hasil jawaban responden: Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5. Interpretasi Skor Hasil Kategori 20 - 35,99 Tidak BaikTidak Efektif 36 - 51,99 Kurang BaikKurang Efektif 52 - 67,99 Cukup BaikCukup Efektif 68 - 83,99 BaikEfektif 84 - 100 Sangat BaikSangat Efektif Sumber: Sugiyono 2010:133 Interpretasi skor diperoleh dengan membandingkan skor item yang diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh responden dengan skor tertinggi hasil jawaban dikalikan 100. Hasil skor item diperoleh dari nilai skala pertanyaan dikalikan dengan jumlah responden yang menjawab. Sedangkan skor tertinggi diperoleh dari hasil perkalian jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dengan jumlah responden secara keseluruhan. Interpretasi skor di atas akan digunakan sebagai pedoman untuk menginterpretasikan hasil penelitian data jawaban kuisioner yang telah diisi oleh para responden. Setelah itu, hasil jawaban akan dianalisis untuk mendeskripsikan hasil jawaban yang berkaitan dengan variabel orientasi profesional, orientasi manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran.

3.2.5. Teknik Analisis Data