Ashma Nurul Fajri,2014
Pengaruh  Orientasi Profesional dan Orientasi  Manajerial  Terhadap  Konflik  Peran  Dalam Partisipasi  Penyusunan  Anggaran
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tidak  valid  dan  reliabel  bila  digunakan  untuk  mengumpulkan  data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.
3. Prinsip Penampilan Fisik Angket
Penampilan  fisik  angket  sebagai  alat  pengumpul  data  akan mempengaruhi  respon  atau  keseriusan  responden  dalam  mengisi
angket.  Angket  yang dibuat  dari kertas  buram,  akan mendapat  respon yang  kurang  menarik  bagi  responden,  bila  dibandingkan  angket  yang
dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarna akan menjadi mahal.
3.2.4.2. Instrumen Penelitian Sugiyono 2010:146  menyatakan  bahwa  instrumen  penelitian  adalah
“alat  yang  digunakan  untuk  mengukur  fenomena  alam  maupun  sosial  yang diamati”. Sedangkan menurut Suharsimi  2002:136 instrumen penelitian adalah
“alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya  lebih  mudah  dan  hasilnya  lebih  baik,  dalam  arti  lebih  cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Jenis  instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  kuisioner angket yang disebarkan kepada para responden. Kuisioner yang akan disebarkan
kepada  para  responden  ini  terdiri  dari  dua  bagian,  yaitu  bagian  awal  merupakan data  diri  responden  dan  bagian  selanjutnya  adalah  pertanyaan-pertanyaan  yang
diajukan  kepada  responden  yang  berkaitan  dengan  variabel-variabel  yang  akan diukur  dalam  penelitian  ini  orientasi  profesional,  orientasi  manajerial,  konflik
peran, dan partisipasi  penyusunan anggaran.  Data  yang diperoleh dari pengisian kuisioner  oleh  responden  selanjutnya  akan  dianalisis  skornya.  Sehingga  akan
ditemukan  skor  akhir  dari  setiap  objek  yang  diteliti.  Skala  pengukuran  untuk
Ashma Nurul Fajri,2014
Pengaruh  Orientasi Profesional dan Orientasi  Manajerial  Terhadap  Konflik  Peran  Dalam Partisipasi  Penyusunan  Anggaran
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
variabel  dalam  penelitian  ini  adalah  ordianal,  dan  tipe  skala  yang  digunakan adalah tipe skala Likert.
Sugiyono 2012:93 menyatakan bahwa: skala  Likert  digunakan  untuk  mengukur  sikap,  pendapat,  dan
persepsi  seseorang  atau  sekelompok  orang  tentang  fenomena  sosial. Dengan skala Likert, maka variabel  yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kenudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk  menyusun  item-item  instrumen  yang  dapat  berupa  pernyataan  atau
pertanyaan.
Dengan  menggunakan  skala  Likert,  jawaban  dari  setiap  instrumen  terdiri dari  sangat  positif  sampai  sangat  negatif.  Setiap  jawaban  diberi  skor  masing-
masing  dengan  skor  tertinggi  lima  poin  dan  skor  terendah  satu  poin.  Instrumen penelitian  dapat  menggunakan  bentuk  ckecklist  atau  pilihan  ganda.  Adapun
kriteria jawaban dan skor yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4. Pemberian Skor Jawaban
Kriteria Skor
Sangat SetujuSelaluSangat PositifSangat Baik 5
SetujuSeringPositifBaik 4
Ragu-raguKadang-kadang 3
Tidak SetujuHampir Tidak PernahNegatifTidak Baik 2
Sangat Tidak SetujuTidak PernahSangat NegatifSangat Tidak Baik 1
Menurut  Sugiyono  2010:133  kriteria  interpretasi  skor  berdasarkan  hasil jawaban dari responden adalah “skor maksimal setiap kuisioner adalah 5 dan skor
minimum  adalah  1,  atau  berkisar  antar  20-100,  maka  jarak  antara  skor  yang berdekatan  adalah  16  100-205
”.  Berikut  ini  adalah  kriteria  yang diperoleh dari interpretasi skor berdasarkan hasil jawaban responden:
Ashma Nurul Fajri,2014
Pengaruh  Orientasi Profesional dan Orientasi  Manajerial  Terhadap  Konflik  Peran  Dalam Partisipasi  Penyusunan  Anggaran
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5. Interpretasi Skor
Hasil Kategori
20 - 35,99 Tidak BaikTidak Efektif
36 - 51,99 Kurang BaikKurang Efektif
52 - 67,99 Cukup BaikCukup Efektif
68 - 83,99 BaikEfektif
84 - 100 Sangat BaikSangat Efektif
Sumber: Sugiyono 2010:133
Interpretasi  skor  diperoleh  dengan  membandingkan  skor  item  yang diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh responden dengan skor tertinggi hasil
jawaban dikalikan 100.
Hasil  skor  item  diperoleh  dari  nilai  skala  pertanyaan  dikalikan  dengan jumlah responden  yang menjawab. Sedangkan skor tertinggi diperoleh dari hasil
perkalian  jumlah  nilai  skala  pertanyaan  paling  tinggi  dengan  jumlah  responden secara keseluruhan.
Interpretasi  skor  di  atas  akan  digunakan  sebagai  pedoman  untuk menginterpretasikan hasil penelitian data jawaban kuisioner yang telah diisi oleh
para responden. Setelah itu, hasil jawaban akan dianalisis untuk mendeskripsikan hasil  jawaban  yang  berkaitan  dengan  variabel  orientasi  profesional,  orientasi
manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran.
3.2.5. Teknik Analisis Data