PENGARUH ORIENTASI PROFESIONAL DAN ORIENTASI MANAJERIAL TERHADAP KONFLIK PERAN DALAM PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN.

(1)

No. Daftar FPEB : 224/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH ORIENTASI PROFESIONAL DAN ORIENTASI

MANAJERIAL TERHADAP KONFLIK PERAN DALAM

PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

(Studi pada Program Studi di Universitas Pendidikan Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: ASHMA NURUL FAJRI

NIM. 1002028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH ORIENTASI PROFESIONAL DAN ORIENTASI

MANAJERIAL TERHADAP KONFLIK PERAN DALAM

PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

(Studi pada Program Studi di Universitas Pendidikan Indonesia)

Oleh

Ashma Nurul Fajri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ashma Nurul Fajri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan cetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH ORIENTASI PROFESIONAL DAN ORIENTASI

MANAJERIAL TERHADAP KONFLIK PERAN DALAM

PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

(Studi pada Program Studi di Universitas Pendidikan Indonesia)

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Ashma Nurul Fajri 1002028

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Aristanti Widyaningsih, S.Pd.,M.Si 19740911 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. H. Nono Supriatna, M.Si 19610405 198609 1 001


(4)

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH ORIENTASI PROFESIONAL DAN ORIENTASI MANAJERIAL TERHADAP KONFLIK PERAN DALAM PARTISIPASI

PENYUSUNAN ANGGARAN

(Studi pada Program Studi di Universitas Pendidikan Indonesia) Oleh: Ashma Nurul Fajri

Pembimbing : Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si. Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh orientasi profesional dan orientasi manajerial terhadap konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Unit analisis dan unit observasi dalam penelitian ini adalah Ketua Program Studi di Universitas Pendidikan Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Penelitian ini menggunakan probability sampling. Teknik probability

sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel yang diperoleh

dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 responden. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis jalur yang diolah dengan SPSS ver.20.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama, tidak terdapat pengaruh positif antara orientasi profesional dengan konflik peran. Kedua, terdapat pengaruh positif tapi tidak signifikan antara orientasi manajerial dengan konflik peran. Ketiga, terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara orientasi profesional dengan partisipasi penyusunan anggaran. Keempat, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara orientasi manajerial dengan partisipasi penyusunan anggaran. Kelima, tidak terdapat pengaruh positif antara konflik peran dengan partisipasi penyusunan anggaran. Keenam, terdapat pengaruh positif tapi tidak signifikan antara orientasi profesional dengan konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran. Ketujuh, tidak terdapat pengaruh positif antara orientasi manajerial dengan konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran.

Kata Kunci: Orientasi Profesional, Orientasi Manajerial, Konflik Peran, dan Partisipasi Penyusunan Anggaran


(5)

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE EFFECTS OF MANAGERIAL AND PROFESSIONAL ORIENTATION TOWARDS ROLE CONFLICT IN BUDGETING’S PARTICIPATION

(Case Study on Departments in Indonesia University of Education) By: Ashma Nurul Fajri

Supervisor: Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si.

Abstract

This study aims to find out the effects of managerial and professional orientation towards role conflict in budgeting’s participation.

The method used in this study is descriptive analysis. Unit analysis and observation of this study is the Head of Departments in Indonesia University of Education. Primary data is also used in this study. In analyzing the data, this study applied probability sampling especially simple random sampling. There are 84 samples of respondent. Statistical analysis used in this study is line analysis which was processed by SPSS ver.20.

The result of this study showed that: First, there is no positive effect between professional orientation and role conflict. Second, there is less significant positive effect between managerial orientation and role conflict. Third, there is positive effect but not significant between professional orientation and budgeting participation. Fourth, there is significant positive effect between managerial orientation and budgeting participation. Fifth, there is no positive effect between role conflict and budgeting participation. Sixth, there is less significant positive effect between professional orientation and role conflict in budgeting participation. Seventh, there is no significant positive effect between managerial orientation and role conflict in budgeting participation.

Keywords: Professional Orientation, Managerial Orientation, Role Conflict, and Budgeting Participation


(6)

i Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HAK CIPTA

BERITA ACARA SIDANG MOTTO

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 9

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

1.4. Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN


(7)

ii Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1. Kajian Pustaka ... 12

2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) ... 12

2.1.2. Orientasi Profesional ... 14

2.1.3. Orientasi Manajerial ... 18

2.1.4. Konflik Peran ... 20

2.1.5. Konsep Dasar Anggaran ... 25

2.1.5.1. Pengertian Anggaran ... 25

2.1.5.2. Manfaat Anggaran ... 25

2.1.5.3. Fungsi Anggaran ... 26

2.1.5.4. Karakteristik Anggaran ... 27

2.1.5.5. Model Penganggaran ... 28

2.1.5.6. Prinsip Penganggaran ... 30

2.1.5.7. Proses Penyusunan Anggaran ... 30

2.1.6. Partisipasi Anggaran ... 32

2.1.6.1. Pengertian Partisipasi ... 32

2.1.6.2. Partisipasi Anggaran ... 33

2.1.6.3. Karakteristik Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 33

2.1.6.4. Manfaat dan Kelebihan Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 34

2.1.6.5. Keterbatasan dan Kelemahan Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 36


(8)

iii Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.7. Penelitian Terdahulu ... 37

2.2. Kerangka Pemikiran ... 40

2.3. Hipotesis ... 44

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 45

3.2. Metode Penelitian ... 45

3.2.1. Desain Penelitian ... 46

3.2.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 46

3.2.2.1. Definisi Variabel ... 46

3.2.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 49

3.2.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 51

3.2.3.1. Populasi Penelitian ... 51

3.2.3.2. Sampel Penelitian ... 52

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 54

3.2.4.1. Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.2.4.2. Instrumen Penelitian ... 57

3.2.5. Teknik Analisis Data ... 59

3.2.5.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 60

3.2.5.2. Perubahan Data dari Skala Ordinal ke Interval ... 60


(9)

iv Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.3.1. Uji Validitas Data ... 62

3.2.5.3.2. Uji Reliabilitas ... 63

3.2.5.4. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 65

3.2.5.5. Pengujian Hipotesis ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 78

4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 78

4.1.2. Analisis Deskriptif Data Responden ... 78

4.1.2.1. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79

4.1.2.2. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 80

4.1.2.3. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 80

4.1.2.4. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 81

4.1.2.5. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjabat Sebagai Ketua Program Studi (Tahun) ... 82

4.1.2.6. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Bawahan (Orang) ... 83


(10)

v Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.3. Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 83

4.1.3.1. Variabel Orientasi Profesional (X1) ... 84

4.1.3.2. Variabel Orientasi Manajerial (X2) ... 90

4.1.3.3. Variabel Konflik Peran (Y) ... 94

4.1.3.4. Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (Z) ... 101

4.1.4. Uji Instrumen Penelitian ... 108

4.1.4.1. Uji Validitas Data ... 108

4.1.4.2. Uji Reliabilitas ... 110

4.1.5. Analisis Jalur ... 111

4.1.5.1. Sub Struktur 1 : Orientasi Profesional (X1), Orientasi Manajerial (X2), terhadap Konflik Peran (Y) ... 111

4.1.5.1.1. Membentuk Model Jalur ... 111

4.1.5.1.2. Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ... 113

4.1.5.1.3. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) ... 115 4.1.5.1.4. Dekomposisi Pengaruh

Langsung dan Tidak Langsung dari Variabel X1 dan X2


(11)

vi Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap Variabel Terikat

Y ... 118 4.1.5.2. Sub Struktur 2 : Orientasi Profesional

(X1), Orientasi Manajerial (X2), Konflik

Peran (Y) terhadap Partisipasi Penyusunan

Anggaran (Z) ... 119 4.1.5.2.1. Membentuk Model Jalur ... 119 4.1.5.2.2. Uji Hipotesis Simultan

(Uji F) ... 121 4.1.5.2.3. Uji Hipotesis Parsial

(Uji t) ... 123 4.1.5.2.4. Dekomposisi Pengaruh

Langsung dan Tidak Langsung dari Variabel X1 X2 dan Y

terhadap Variabel Terikat

Z ... 126 4.1.5.3. Dekomposisi Struktur : Pengaruh Orientasi

Profesional (X1), dan Orientasi Manajerial

(X2), terhadap Konflik Peran (Y)

dalam Partisipasi Penyusunan

Anggaran (Z) ... 128 4.2. Pembahasan ... 130


(12)

vii Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.1. Pengaruh Orientasi Profesional terhadap Konflik

Peran ... 131 4.2.2. Pengaruh Orientasi Manajerial terhadap Konflik

Peran ... 133 4.2.3. Pengaruh Orientasi Profesional terhadap Partisipasi

Penyusunan Anggaran ... 134

4.2.4. Pengaruh Orientasi Manajerial terhadap Partisipasi

Penyusunan Anggaran ... 134 4.2.5. Pengaruh Konflik Peran terhadap Partisipasi

Penyusunan Anggaran ... 136 4.2.6. Pengaruh Orientasi Profesional terhadap Konflik

Peran dalam Partisipasi Penyusunan

Anggaran ... 137 4.2.7. Pengaruh Orientasi Manajerial terhadap Konflik

Peran dalam Partisipasi Penyusunan

Anggaran ... 138 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 140 5.2. Saran ... 142 DAFTAR PUSTAKA


(13)

viii Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 38

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel ... 50

Tabel 3.2. Daftar Populasi Penelitian ... 51

Tabel 3.3. Distribusi Sampel Penelitian ... 54

Tabel 3.4. Pemberian Skor Jawaban ... 58

Tabel 3.5. Interpretasi Skor ... 59

Tabel 3.6. Kriteria Guilford ... 66

Tabel 4.1. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79

Tabel 4.2. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 80

Tabel 4.3. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 80

Tabel 4.4 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 81

Tabel 4.5. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjabat Sebagai Ketua Program Studi (Tahun) ... 82

Tabel 4.6. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Bawahan ... 83

Tabel 4.7. Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan pada Variabel Orientasi Profesional (X1) ... 84


(14)

ix Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan “Bagi saya dapat mewujudkan ide-ide penelitian saya sendiri adalah

penting” ... 85 Tabel 4.9. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan “Bagi saya

dapat menerbitkan hasil kerja saya dalam jurnal-jurnal

profesional adalah penting” ... 86 Tabel 4.10. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Dapat

melakukan jenis penelitian akan memberi kontribusi pada

kedudukan profesi saya adalah penting bagi saya" ... 87 Tabel 4.11. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Dalam

jangka panjang saya akan lebih respek dan spesialis bidang

saya di luar lembaga ini" ... 87 Tabel 4.12. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Dalam

jangka panjang saya akan lebih respek di lembaga

pendidikan dimana saya berada" ... 88 Tabel 4.13. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Dalam

jangka pendek kedepan saya sangat menyukai untuk menerbitkan tulisan saya pada jurnal terkemuka sesuai profesi saya, meskipun topiknya tidak begitu penting bagi

lembaga ini" ... 89 Tabel 4.14. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Dalam


(15)

x Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satu dari proyek-proyek yang ada di lembaga ini" ... 90

Tabel 4.15. Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan

pada Variabel Orientasi Manajerial (X2) ... 91

Tabel 4.16. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan

"Memastikan bahwa kegiatan unit saya dalam anggaran

merupakan hal yang penting bagi saya"

...

92 Tabel 4.17. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan

"Mengimplementasikan program pengurangan biaya adalah

penting bagi saya" ... 92 Tabel 4.18. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya pikir

adalah penting bagi saya untuk lebih mengembangkan loyalitas anggota unit saya terhadap lembaga ini, dari pada

hanya terhadap pekerjaan mereka sendiri" ... 93 Tabel 4.19. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Adalah

penting untuk meningkatkan prestise lembaga dimana saya

mengabdi" ... 94 Tabel 4.20. Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan

pada Variabel Konflik Peran (Y) ... 95 Tabel 4.21. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya

melakukan hal-hal yang harus dilakukan tidak seperti


(16)

xi Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.22. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya menerima penguasaan tanpa didukung sumber daya manusia

yang cukup untuk menyelesaikannya" ... 97 Tabel 4.23. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya

harus melanggar aturan untuk melaksanakan suatu

penugasan" ... 97 Tabel 4.24. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya

bekerja dengan dua kelompok atau lebih untuk melakukan

pekerjaan berbeda" ... 98 Tabel 4.25. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya

menerima permintaan yang saling bertentangan dari dua

orang atau lebih" ... 99 Tabel 4.26. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya

melakukan hal-hal yang mungkin cocok bagi seseorang

namun tidak bagi orang lain" ... 99 Tabel 4.27. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya

menerima penugasan tanpa adanya fasilitas yang memadai

untuk melaksankannya" ... 100 Tabel 4.28. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Saya

mengerjakan pekerjaan yang menurut saya sebenarnya

tidak perlu" ... 101 Tabel 4.29. Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan


(17)

xii Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (Z) ... 102 Tabel 4.30. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Sejauhmana

keterlibatan anda dalam mengembangkan anggaran dalam unit

anda" ... 103 Tabel 4.31. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Hingga

sejauh mana alasan yang anda berikan untuk revisi

anggaran" ... 104 Tabel 4.32. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Seberapa

sering anda memberikan pendapat mengenai anggaran,

kepada atasan anda tanpa diminta" ... 104 Tabel 4.33. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Seberapa

besar tingkat pengaruh anda atas input yang anda berikan

terhadap anggaran akhir"

...

105 Tabel 4.34. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Seberapa

besar tingkat kepentingan input yang anda berikan terhadap

anggaran akhir" ... 106 Tabel 4.35. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Seberapa

sering anda dimintai pendapat mengenai anggaran oleh

atasan anda ketika anggaran sedang disusun" ... 107 Tabel 4.36. Tanggapan Responden tentang Item Pernyataan "Hingga

sejauh mana anda bekerja sama dengan bagian keuangan


(18)

xiii Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.37. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Orientasi

Profesional (X1) ... 109

Tabel 4.38. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Orientasi Manajerial (X2) ... 109

Tabel 4.39. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Konflik Peran (Y) ... 109

Tabel 4.40. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Partispasi Penyusunan Anggaran (Z) ... 110

Tabel 4.41. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Penelitian ... 111

Tabel 4.42. Koefisien Jalur Sub Struktur 1 ... 112

Tabel 4.43. Uji Hipotesis Simultan Struktur 1 (Uji F) ... 114

Tabel 4.44. Uji Hipotesis Parsial Struktur 1 (Uji t) ... 116

Tabel 4.45. Dekomposisi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Dimensi X1, dan X2 terhadap Variabel Terikat Y ... 118

Tabel 4.46. Koefisien Jalur Sub Struktur 2 ... 120

Tabel 4.47. Uji Hipotesis Simultan Struktur 2 (Uji F) ... 122

Tabel 4.48. Uji Hipotesis Parsial Struktur 2 (Uji t)... 124

Tabel 4.49. Dekomposisi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Dimensi X1, X2, dan Y terhadap Variabel Terikat Z ... 127

Tabel 4.50. Dekomposisi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Dimensi Sub Variabel Bebas X1 dan X2, terhadap Variabel


(19)

xiv Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terikat Z melalui Variabel antara Y ... 129 Tabel 4.51. Rangkuman Hasil Penelitian ... 131


(20)

xv Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 43

Gambar 3.1. Struktur Model Penelitian dan Analisis Jalur ... 66

Gambar 3.2. Sub Struktur Hubungan antara Variabel X1, Variabel X2, dan Variabel Y ... 67

Gambar 3.3. Sub Struktur Hubungan antara Variabel X1, Variabel X2, Variabel Y, dan Variabel Z ... 71

Gambar 4.1. Analisis Jalur Sub Struktur 1 ... 113

Gambar 4.2. Kurva Uji t untuk Pengujian Pengaruh X1 terhadap Y ... 117

Gambar 4.3. Kurva Uji t untuk Pengujian Pengaruh X2 terhadap Y ... 117

Gambar 4.4. Analisis Jalur Sub Struktur 2 ... 121

Gambar 4.5. Kurva Uji t untuk Pengujian Pengaruh X1 terhadap Z ... 125

Gambar 4.6. Kurva Uji t untuk Pengujian Pengaruh X2 terhadap Z ... 125

Gambar 4.7. Kurva Uji t untuk Pengujian Pengaruh Y terhadap Z ... 126

Gambar 4.8. Analisis Jalur Dekomposisi Sub Struktur 1 dan Sub Struktur 2 ... 128


(21)

xvi Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian Lampiran 2 Angket Penelitian

Lampiran 3 Data Ordinal Lampiran 4 Data Interval Lampiran 5 Perhitungan SPSS Lampiran 6 Perhitunan Lisrel


(22)

1

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perguruan Tinggi termotivasi untuk meningkatkan kualitas output yang dihasilkan agar lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi kriteria sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pengelola Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kualitas output yang dihasilkan agar sesuai dengan keinginan pasar kerja yaitu dengan melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas di segala bidang. Salah satunya adalah dengan melakukan pembenahan dan peningkatan efektivitas dan efisiensi manajemen. Sehingga berbagai Perguruan Tinggi membuat kebijakan dimana setiap manajer dari manajer tingkat puncak sampai manajer tingkat menengah harus dipegang oleh sumber daya manusia yang profesional dalam bidang pendidikan yang mereka miliki. Salah satu contohnya adalah ketua program studi yang merupakan jabatan struktural terendah dalam jajaran jabatan struktural di Universitas Pendidikan Indonesia. Menurut informan yang menduduki peran sebagai ketua program studi Akuntansi pada Universitas Pendidikan Indonesia, ketua program studi itu harus dosen yang berada di program studi tersebut dan pengangkatannya berdasarkan Surat Keputusan Rektor yang didasarkan pada hasil pemilihan dari semua dosen yang ada dalam program studi tersebut. Dan untuk pemilihan pengurus yang membantu ketua program studi dalam melakukan tugasnya merupakan kebijakan dari ketua program studi itu sendiri, dimana


(23)

2

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengurus akan diadakan apabila memang diperlukan. Sehingga di satu sisi sumber daya manusia itu sebagai seorang dosen dan di sisi lainnya sumber daya manusia itu sebagai seorang manajer, hal ini dilakukan agar tercapainya keefektivitasan dan keefisienan manajemen.

Demi tercapainya efektivitas dan efisiensi manajemen, seorang dosen juga menduduki jabatan struktural. Sehingga seorang dosen yang menduduki jabatan struktural mempunyai peran ganda yaitu peran sebagai staf pengajar dan juga peran sebagai manajer. Dimisalkan, sebagai seorang staf pengajar, maka dia harus menjalankan tugasnya dengan baik untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya dan dia harus berorientasi profesional dimana dia harus berorientasi dengan nilai-nilai profesinya secara spesifik sebagai seorang dosen. Dan sebagai seorang manajer, maka dia harus dapat mencapai tujuan organisasi agar dapat meningkatkan kualitas organisasi yang dipimpinnya, dan dia harus berorientasi manajerial agar semua tujuan organisasi dapat tercapai. Berdasarkan pernyataan mengenai peran ganda yang disampaikan oleh seorang dosen dan juga sebagai bendahara program studi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia, beliau menyatakan bahwa:

pada saat saya harus mengajar dan tiba-tiba ada laporan yang harus segera dibuat karena sedang ada pemeriksaan, sehingga harus ijin mengajar dan hal ini terkadang terasa sedikit mengganggu walaupun proses belajar mengajar itu akan digantikan di lain waktu, karena dalam hati kecil saya tetap ingin memprioritaskan mengajar baru mengurus urusan program studi.


(24)

3

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan kasus di atas, seorang dosen yang memiliki peran ganda sebagai seorang bendahara dihadapkan pada situasi yang saling bertentangan. Yaitu situasi dimana dosen tersebut harus memilih antara berfokus kepada orientasi profesional atau orientasi manajerial di saat yang bersamaan. Di saat dosen tersebut lebih memilih untuk mengajar, maka dosen tersebut lebih berfokus terhadap orientasi profesional. Dan di saat dosen tersebut lebih memilih untuk menyelesaikan tugasnya sebagai bendahara, maka dosen tersebut lebih berfokus terhadap orientasi manajerial.

Seseorang yang memiliki peran ganda berpotensi untuk menimbulkan dampak yang kurang baik/negatif/merugikan bagi organisasi yaitu dengan timbulnya konflik peran. Menurut Winardi (1992:174) konflik peran adalah

“konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan”. Peran ganda yang menimbulkan konflik peran ini sudah ditunjukkan oleh beberapa penelitian terdahulu. “Konflik peran terjadi apabila para profesional menganggap bahwa kesesuaian dengan salah satu peran akan mengakibatkan kesesuaian dengan peran lainnya sulit bahkan tidak mungkin” (Abernethy & Stoelwinder, 1995; Comeford & Abernethy, 1999).

Hopwood (1984) menyatakan bahwa “keberhasilan seorang dosen yang juga menjabat sebagai seorang manajer akan diukur dengan pengendalian administratif atau birokratis”. Pengendalian administratif atau birokratis adalah

“suatu mekanisme dan prosedur yang terdiri dari struktur wewenang, aturan dan kebijaksanaan, prosedur standar pengoperasian, anggaran, sistem penggajian,


(25)

4

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dosen yang juga menduduki jabatan struktural sebagai seorang manajer akan diukur dengan proses penyusunan anggaran.

(Hall, 1967; Copur, 1990) menyatakan bahwa “para profesional akan mengalami konflik peran pada saat mereka dihadapi dengan situasi untuk berpartisipasi dalam bentuk pengendalian birokratis”. Dapat dikatakan bahwa harapan-harapan sebagai seorang profesional akan menjadi konflik dengan harapan-harapan yang ada hubungannya dengan peran sebagai seorang manajer. Dengan demikian Perguruan Tinggi akan menghadapi keadaan dimana para profesional akan mendapati tekanan yang meningkat dengan keterlibatannya dalam penyusunan anggaran.

Menurut Jagad (2006) terdapat tiga model penyusunan anggaran yaitu “top down approach, bottom-up approach, dan mixture approach”. Menurut informan yang menduduki peran sebagai pejabat keuangan Universitas Pendidikan Indonesia, Perguruan Tinggi ini menggunakan model penganggaran mixture

approach dimana model penganggaran ini merupakan penggabungan antara top down approach dan bottom-up approach. Informan yang menduduki peran

sebagai ketua program studi Akuntansi pada Universitas Pendidikan Indonesia menjelaskan bahwa proses penganggaran di program studi adalah seluruh para pengurus program studi membuat anggaran terlebih dahulu, lalu disosialisasikan dengan seluruh dosen, jika ada yang tidak sesuai, ada yang ingin dikurangkan ataupun ditambahkan maka anggaran yang ada akan diubah, setelah itu anggaran akan diberikan kepada ketua program studi untuk bagian finishing untuk disetujui. Jika anggaran telah disetujui maka rincian anggaran dari semua program studi di


(26)

5

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap fakultas diberikan ke bagian fakultas yang bersangkutan. Di bagian fakultas akan disatukan semua anggaran dari semua program studi dan diberikan kepada bagian anggaran Universitas. Lalu bagian anggaran Universitas akan menganggarkan biaya bagi setiap fakultas dan juga setiap program studi sesuai dengan anggaran yang dibutuhkan dan juga sesuai dengan kemampuan Universitas dalam memberikan anggaran dan juga sesuai dengan batasan anggaran yang telah ditentukan.

(Kahn dkk. 1964; Senatra, 1980, Jackson & Schuler 1985) menyatakan bahwa “potensi terjadinya konflik peran atas penerapan proses penganggaran pada organisasi yang didominasi oleh para profesional, perlu mendapat perhatian yang seksama”, karena berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa konflik peran yang terjadi dalam suatu organisasi tidak hanya membawa dampak yang merugikan bagi karyawan seperti menurunnya kepuasan kerja dan meningkatkan ketegangan kerja, tetapi hal ini juga dapat berpotensi untuk menurunkan kinerja organisasi serta dapat menyebabkan tingkat perputaran karyawan yang tinggi. “Jalan keluar untuk menghindari konflik profesional ini adalah dengan cara hindari mempertemukan para profesional dengan sistem birokrasi yang akan membatasi aktivitas pengaturan diri mereka” (Abernethy & Stoelwinder, 1995).

Akan tetapi, jalan untuk menjauhkan para profesional dengan sistem birokrasi merupakan hal yang sangat sulit terjadi bahkan kemungkinan besar tidak mungkin untuk terjadi karena pada saat ini sebagian besar para profesional sudah sangat mendominasi pengambilan keputusan terutama di bidang ekonomi.


(27)

6

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dikarenakan adanya pembenahan pada efektivitas dan efisiensi manajemen, menuntut para profesional untuk berperan juga sebagai manajer, dan terlibat dalam sistem birokrasi yaitu dalam bagian penganggaran.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang dosen yang memiliki peran ganda sebagai seorang ketua program studi Akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia tentang konflik peran yang dirasakan oleh seseorang yang memiliki peran ganda, mengungkapkan bahwa:

konflik peran yang dialami dalam penyusunan anggaran adalah kita ingin mengoptimalkan peran kita sebagai dosen tetapi anggaran terbatas sehingga kita tidak dapat menganggarkan seenaknya karena sudah dibatas oleh atasan bahwa jatah untuk program studi tahun ini sekian dan tidak boleh lebih dari sekian, otomatis kita harus menghitung yang tadinya ingin semua mata kuliah ada praktikum, akan tetapi dikarenakan dana yang diberikan terbatas sehingga hanya mata kuliah yang dasar dan mata kuliah yang sangat membutuhkan praktikum saja yang diadakan praktikumnya, jadi keinginan untuk memberikan fasilitas yang terbaik sangat besar akan tetapi dana yang dimiliki sangat terbatas.

Dan berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang dosen yang memiliki peran ganda sebagai seorang bendahara program studi Akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia tentang konflik peran yang dirasakan oleh seseorang yang memiliki peran ganda, mengungkapkan bahwa:

dalam menyusun anggaran ada kecenderungan ingin mensejahterakan dosen, dimisalkan dosen ada tuntutan untuk mengumpulkan penelitian atau pengabdian atau mengikuti seminar, inginnya anggaran besarnya dibagian itu artinya mendukung untuk meningkatkan kualitas profesi para dosen akan tetapi adanya keterbatasan anggaran karena kita punya pengeluaran rutin terutama di bagian akademik misalnya untuk sidang, ujian, dan mahasiswa jadinya ya proporsional juga, jadi konfliknya keinginan untuk memberi kesejahteraan dalam pengembangan dosen sangat besar akan tetapi tidak bisa jadi seadanya anggaran saja yang disesuaikan akhirnya lebih bijak saja agar para dosen mau untuk mengerti.


(28)

7

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Comeford & Abernethy (1999) menyatakan bahwa “konflik peran dapat dihindari dalam pengendalian birokratif”. Mereka beranggapan bahwa konflik peran yang dihadapi oleh seorang profesional ketika turut terlibat dalam pengendalian birokratif atau penyusunan anggaran dapat diatasi dengan tujuan sistem. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki orientasi profesional yang tinggi tidak akan menghadapi konflik peran ketika dia terlibat dalam proses penganggaran, asalkan dia memiliki komitmen yang tinggi pada orientasi tujuan sistem atau dengan kata lain orientasi manajerial.

Wallace (1995) menyatakan bahwa “komitmen yang lebih besar dari nilai manajerial tidak dapat mengartikan bahwa komitmen pada nilai profesional akan semakin kecil”. Kedua hal tersebut tidak bersifat saling menggantikan akan tetapi kedua hal tersebut bersifat saling mendukung asalkan individu yang bersangkutan memiliki komitmen yang tinggi terhadap profesi yang sedang dikerjakannya dan terhadap tujuan organisasinya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Belianus Patria Latuheru (2004) tentang Orientasi Profesional, Konflik Peran, Partisipasi Penyusunan Anggaran, dan Orientasi Tujuan Sistem menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran sebagai variabel moderating berpengaruh positif terhadap hubungan orientasi profesional dengan konflik peran akan tetapi hasil lain menunjukkan bahwa hubungan langsung orientasi profesional tidak berpengaruh terhadap konflik peran, dan orientasi tujuan sistem sebagai variabel moderating tidak berpengaruh terhadap hubungan orientasi profesional dan konflik peran.


(29)

8

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rayyan Firdaus (2011) tentang Orientasi Profesional, Konflik Peran, Partisipasi Penyusunan Anggaran, dan Orientasi Tujuan Sistem menunjukkan bahwa orientasi profesional, orientasi tujuan sistem, partisipasi penyusunan anggaran, dan interaksi antara orientasi profesional dengan orientasi tujuan sistem berpengaruh terhadap konflik peran.

Terdapat ketidakkonsistenan dari hasil beberapa penelitian terdahulu. Hal ini membuat peneliti ingin meneliti kembali penelitian yang serupa. Sehingga penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Comerford & Abernethy (1999)

yang berjudul “Budgeting and the Management of Role Conflict in Hospital”.

Alasan peneliti mereplika penelitian ini adalah karena adanya ketidakkonsistenan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya sehingga peneliti ingin melakukan pengujian kembali untuk mengetahui hasilnya apakah akan konsisten atau tetap tidak konsisten dan memfokuskan pada orientasi profesional dan orientasi manajerial terhadap konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran pada Perguruan Tinggi.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Comeford & Abernethy (1999) adalah penelitian yang dilakukan oleh Comeford & Abernethy (1999) merupakan penelitian yang dilakukan kepada para dokter dan perawat yang bekerja pada salah satu rumah sakit pendidikan terbesar di Australia. Sedangkan dalam penelitian ini dilakukan pada para profesional yang bekerja di Perguruan Tinggi, yaitu para dosen yang juga meduduki jabatan sebagai ketua program studi. Alasan peneliti menjadikan dosen yang juga menjabat sebagai ketua program studi adalah karena ketua program studi


(30)

9

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan orang yang lebih memahami tentang proses penyusunan anggaran, karena mereka terlibat secara langsung dalam pembuatan anggaran dan mereka yang merasakan apa pengaruh yang mereka dapat dengan memiliki peran ganda sebagai seorang dosen dan juga sebagai seorang ketua program studi.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan oleh peneliti bahwa para profesional yang memiliki peran ganda memiliki konflik peran yang mereka alami dalam proses penyusunan anggaran, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Orientasi Profesional dan

Orientasi Manajerial terhadap Konflik Peran dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran (Studi pada Program Studi di Universitas Pendidikan Indonesia)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah orientasi profesional memberikan pengaruh positif terhadap timbulnya konflik peran?

2. Apakah orientasi manajerial memberikan pengaruh positif terhadap timbulnya konflik peran?

3. Apakah orientasi profesional memberikan pengaruh positif terhadap partisipasi penyusunan anggaran?

4. Apakah orientasi manajerial memberikan pengaruh positif terhadap partisipasi penyusunan anggaran?


(31)

10

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Apakah konflik peran memberikan pengaruh positif terhadap partisipasi penyusunan anggaran?

6. Apakah orientasi profesional memberikan pengaruh positif terhadap timbulnya konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran?

7. Apakah orientasi manajerial memberikan pengaruh positif terhadap timbulnya konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah orientasi profesional memberikan pengaruh positif terhadap timbulnya konflik peran;

2. Untuk mengetahui apakah orientasi manajerial memberikan pengaruh positif terhadap timbulnya konflik peran;

3. Untuk mengetahui apakah orientasi profesional memberikan pengaruh positif terhadap partisipasi penyusunan anggaran;

4. Untuk mengetahui apakah orientasi manajerial memberikan pengaruh positif terhadap partisipasi penyusunan anggaran;

5. Untuk mengetahui apakah konflik peran memberikan pengaruh positif terhadap partisipasi penyusunan anggaran;

6. Untuk mengetahui apakah orientasi profesional memberikan pengaruh positif terhadap timbulnya konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran;


(32)

11

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Untuk mengetahui apakah orientasi manajerial memberikan pengaruh positif terhadap timbulnya konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan penelitian yang dapat diperoleh antara lain adalah sebagai berikut:

1. Teoritis

a. Memberikan kontribusi dan sumbangan pemikiran dalam usaha mengembangkan ilmu di bidang akuntansi keperilakuan dan akuntansi manajemen.

b. Memperkaya bahan literatur bagi lingkungan akuntansi untuk dijadikan bagian dalam rangka pengembangan teori akuntansi.

2. Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi praktisi maupun akademisi untuk memahami kemungkinan timbulnya dampak negatif atas penerapan aspek-aspek kinerja pada organisasi yang didominasi profesional dan berusaha untuk memberikan solusi jika dampak negatif dari aspek-aspek tersebut muncul.

b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi yang banyak memanfaatkan tenaga profesional, terutama staf pengajar/dosen, pada usaha-usaha yang bisa menurunkan kemungkinan konflik peran dalam partisipasi mereka dalam penyusunan anggaran.


(33)

45

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Suharsimi (2002:118) menyatakan bahwa objek penelitian (variabel penelitian) adalah “apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2006:13) objek penelitian adalah “sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang sesuatu hal (variabel tertentu)”.

Objek penelitian dari penelitian ini adalah orientasi profesional, orientasi manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran pada Universitas Pendidikan Indonesia.

3.2. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, empiris berarti cara-cara tersebut dapat diamati oleh indera manusia, dan sistematis berarti proses yang digunakan menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.


(34)

46

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.1. Desain Penelitian

Nazir (1999:84) mendefinisikan bahwa desain penelitian adalah “semua

proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Sehingga desain penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian dari tahap awal penelitian sampai tahap akhir penelitian.

Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif analitis. Menurut Nazir (1999: 6) penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar variabel yang diteliti selanjutnya dianalisis secara statistik untuk diambil suatu kesimpulan.

Untuk membuktikan hipotesis yang telah disusun, maka akan diteliti variabel-variabel yang terkait. Variabel-variabel yang terkait itu adalah orientasi profesional, orientasi manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan maka akan dilakukan penelitian di lapangan dengan cara wawancara, kuisioner, dan data-data lain yang diperlukan.

3.2.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1. Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2012:38) variabel adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang


(35)

47

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dengan judul “Pengaruh orientasi profesional dan orientasi manajerial terhadap konflik dalam partisipasi penyusunan anggaran Studi pada

Universitas Pendidikan Indonesia” memiliki dua varibel independen yaitu orientasi profesional dan orientasi manajerial, satu variabel dependen yaitu konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran. Adapun definisi dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Orientasi Profesional

Salim & Salim (1991) mendefinisikan orientasi sebagai “dasar pemikiran untuk menentukan sikap dan arah secara tepat dan benar”. Menurut Goode (1960) dalam Abernethy & Stoelwinder (1991) profesional adalah

„seseorang yang memiliki keahlian yang diperoleh melalui pendidikan khusus dalam jangka panjang dengan mendasarkan pada seperangkat pengetahuan (body of knowledge) dan profesional tersebut lebih berorientasi untuk menghasilkan jasa (service

orientation)‟.

Sehingga orientasi profesional adalah dasar pemikiran untuk menetukan sikap dan arah secara tepat dan benar yang harus dimiliki oleh seseorang yang profesional.

Orientasi profesional terdiri dari lima indikator dengan skala lima poin. Poin terendah menandakan tingkat orientasi profesional yang dimiliki individu rendah dan sebaliknya poin tinggi menandakan tingkat orientasi profesional yang dimiliki individu tinggi.

b. Orientasi Manajerial

Salim & Salim (1991) mendefinisikan orientasi sebagai “dasar pemikiran untuk menentukan sikap dan arah secara tepat dan benar”. Sedangkan


(36)

48

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manajerial adalah “tujuan yang menyinggung berbagai kondisi yang diinginkan dari suatu organisasi” (Abernethy & Stoelwinder, 1991). Sehingga orientasi manajerial adalah dasar pemikiran untuk menetukan sikap dan arah secara tepat dan benar menyinggung berbagai kondisi yang diinginkan dari suatu organisasi.

Orientasi manajerial terdiri dari empat indikator dengan skala lima poin. Poin terendah menandakan tingkat orientasi manajerial yang dimiliki individu rendah dan sebaliknya poin tinggi menandakan tingkat orientasi manajerial yang dimiliki individu tinggi.

c. Konflik Peran

Menurut Gregson et al. (1994) konflik peran adalah “ketidaksesuaian pengharapan yang berhubungan dengan peran”.

Konflik peran terdiri dari delapan indikator dengan skala lima poin. Poin terendah menandakan tingkat konflik peran yang dihadapi individu rendah dan sebaliknya poin tinggi menandakan tingkat konflik peran yang dihadapi individu tinggi.

d. Partisipasi Penyusunan Anggaran

Partisipasi penyusunan anggaran adalah “luasnya manajer terlibat dalam penyiapan anggaran dan besarnya pengaruh manajer terhadap sasaran anggaran unit organisasi yang menjadi tanggung jawabnya” (Kenis, 1979). Partisipasi penyusunan anggaran terdiri dari enam indikator dengan skala lima poin. Poin terendah menandakan tingkat patisipasi dalam penyusunan anggaran yang dilakukan individu rendah dan sebaliknya poin tinggi


(37)

49

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menandakan tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran yang dilakukan individu tinggi.

3.2.2.2. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel atau disebut pengoperasian konsep oleh

Jogiyanto (2010:62) adalah “menjelaskan karakteristik dari objek (property) ke

dalam elemen-elemen (elements) yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam riset”.

Operasionalisasi variabel ini dibutuhkan untuk memahami variabel-variabel yang digunakan. Variabel-variabel-variabel yang digunakan dijabarkan ke dalam indikator tertentu dan ditentukan data apa saja yang akan digunakan untuk mempermudah pengukurannya. Sehingga dapat mempermudah dalam pengumpulan data dan dalam menjawab masalah-masalah yang ditemukan karena variabel dalam penelitian ini telah dibatasi secara operasional.

Penelitian ini menggunakan empat variabel penelitian, yaitu orientasi profesional dan orientasi manajerial sebagai variabel independen, konflik peran sebagai variabel dependen, dan partisipasi penyusunan anggaran maka keempat variabel tersebut didefinisikan secara operasional ke dalam penjabaran konsep berikut ini:


(38)

50

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Item

Orientasi Profesional (Miller & Wager, 1971)

(Abernethy & Stoelwinder, 1995)

(Comerford & Abernehty, 1999)

- Mengajukan dan mengeluarkan ide-ide

- Mempublikasikan hasil kerja - Melakukan penelitian sebagai

kontribusi kedudukan profesi - Lebih peduli pada profesi dan

keahlian

- Bangga dikenal sebagai ahli

Ordinal 1 2 3 4, 5 6, 7 Orientasi Manajerial (Abernethy & Stoelwinder, 1995)

- Bekerja sesuai dengan job deskripsi - Efisiensi biaya

- Loyalitas terhadap institusi

- Meningkatkan dan

mempertahankan image institusi

Ordinal 8 9 10 11 Konflik Peran

Rizzo et.al (1970)

- Melakukan hal secara berbeda - Penugasan tanpa tenaga kerja - Melanggar aturan untuk tugas - Bekerja pada dua tugas yang

berbeda

- Dua tugas yang bertentangan - Kecocokan tugas

- Tugas tanpa sumber daya materi - Tugas yang sebenarnya tidak perlu

Ordinal 12 13 14 15 16 17 18 19 Partisipasi Penyusunan Anggaran (Milani, 1975) (Fertakis, 1967) (Abernethy & Stoelwinder, 1995)

- Keikutsertaan ketika anggaran sedang disusun

- Keterlibatan manajer dalam memberikan pendapat pada waktu anggaran dalam proses revisi

- Frekuensi menyatakan permintaan, memberikan pendapat dan usulan tentang anggaran dapat diminta

- Keterlibatan manajer dalam mempengaruhi anggaran final

- Keterlibatan manajer sebagai atasan dalam meminta pendapat dan/atau usulan ketika anggaran sedang disusun

- Keterlibatan manajer dalam memeberikan kontribusi dalam anggaran

Ordinal 20 21

22

23, 24 25


(39)

51

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.3.1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:215), populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh program studi yang ada pada Universitas Pendidikan Indonesia. Dan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah ketua program studi. Alasan peneliti menjadikan ketua program studi sebagai responden adalah karena ketua program studi merupakan orang-orang yang lebih memahami tentang proses penyusunan anggaran karena mereka terlibat secara langsung dalam pembuatan anggaran dan mereka yang merasakan apa pengaruh yang mereka dapat dengan memiliki peran ganda sebagai seorang dosen dan juga sebagai seorang ketua program studi.

Tabel 3.2.

Daftar Populasi Penelitian

No Fakultas Jumlah Program Studi

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 9 Program Studi 2. Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial 11 Program Studi

3. Fakultas Pendidikan Bahasan dan Seni 12 Program Studi 4. Fakultas Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam 11 Program Studi

5. Fakultas Pendidikan Terknik dan

Kejuruan 15 Program Studi

6. Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan 5 Program Studi

7. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan

Bisnis 7 Program Studi

8. Sekolah Pasca Sarjana 36 Program Studi

Jumlah 106 Program Studi


(40)

52

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.3.2. Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi (2010:174) sampel adalah “sebagian wakil populasi

yang diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2008:80) menyatakan bahwa sampel

didefinisikan sebagai “bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”. Selanjutnya menurut Husein Umar (2008:136) menyatakan

bahwa “sampel merupakan bagian dari populasi”.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah probability

sampling. Sugiyono (2012:82) menyatakan bahwa probability sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Teknik probability

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.

Menurut Sugiyono (2012:82) “simple random sampling dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel ini adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1993:182), dengan rumus sebagai berikut:

dimana:

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

E : batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi.


(41)

53

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

Sesuai dengan penjelasan di atas maka jumlah sampel minimal yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 responden.

Setelah jumlah seluruh sampel didapatkan, maka ditentukan jumlah sampel untuk setiap fakultas yang dihitung secara proporsional. Dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden, maka menurut Harun Al Rasyid (1993:80) penentuan sampel dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

ni = ukuran sampel yang harus diambil Ni = ukuran populasi ke-i

N = populasi


(42)

54

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3.

Distribusi Sampel Proporsional

No Fakultas Jumlah

Program Studi Sampel

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 9 7

2. Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial 11 9

3. Fakultas Pendidikan Bahasan

dan Seni 12 10

4. Fakultas Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam 11 9

5. Fakultas Pendidikan Terknik

dan Kejuruan 15 12

6. Fakultas Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan 5 4

7. Fakultas Pendidikan Ekonomi

dan Bisnis 7 5

8. Sekolah Pasca Sarjana 36 28

Jumlah 106 84

Sumber: Data Penelitian (diolah kembali)

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.2.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2012:137) menyatakan bahwa:

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Terdapat tiga teknik pengumpulan data menurut Sugiyono, yaitu pengumpulan data melalui wawancara, angket, dan observasi. Adapun penjelasan mengenai ketiga teknik pengumpulan data ini adalah sebagai berikut:


(43)

55

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang mendalam dari responden dan jumlah respondennya sedikit. Wawancara terbagi ke dalam dua bagian yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa saja yang akan diperoleh sedangkan wawancara tidak terstruktur digunakan dalam penelitian pendahuluan atau untuk penelitian lebih mendalam tentang responden. Model wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur.

2. Kuisioner (Angket)

Kuisioner dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden. Kuisioner merupakan teknik yang efisien apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan apabila responden yang diberikan kuisioner jumlahnya cukup besar dan tersebar di wilayah yang cukup jauh.

3. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioner. Observasi tidak hanya terbatas pada orang, akan tetapi dapat dilakukan terhadap objek-objek alam yang lainnya. Observasi terbagi dalam empat bagian yaitu observasi berperan serta, observasi nonpartisipan, observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur. Observasi berperan serta yaitu


(44)

56

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti berperan serta dalam kegiatan sehari-hari orang yang menjadi sumber penelitian, observasi nonpartisipan yaitu peneliti hanya sebagai pengamat independen saja, observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, dan observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diteliti. Model observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer dan teknik pengambilan data yang digunakan melalui kuisioner. Menurut Sugiyono

(2012:142) kuisioner merupakan “teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”. Menurut Uma Sekaran (2010) dalam Sugiyono

(2012:142) terdapat tiga prinsip dalam penulisan angket yaitu „prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran, dan prinsip penampilan fisik angket‟. Adapun penjelasan dari ketiga prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Penulisan Angket

Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka-negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.

2. Prinsip Pengukuran

Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang valid dan reliabel, maka sebelum instrumen angket tersebut diberikan pada responden, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu. Instrumen yang


(45)

57

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.

3. Prinsip Penampilan Fisik Angket

Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat dari kertas buram, akan mendapat respon yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan angket yang dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarna akan menjadi mahal.

3.2.4.2. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010:146) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

“alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Sedangkan menurut Suharsimi (2002:136) instrumen penelitian adalah

“alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket) yang disebarkan kepada para responden. Kuisioner yang akan disebarkan kepada para responden ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian awal merupakan data diri responden dan bagian selanjutnya adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini (orientasi profesional, orientasi manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran). Data yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh responden selanjutnya akan dianalisis skornya. Sehingga akan ditemukan skor akhir dari setiap objek yang diteliti. Skala pengukuran untuk


(46)

58

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel dalam penelitian ini adalah ordianal, dan tipe skala yang digunakan adalah tipe skala Likert.

Sugiyono (2012:93) menyatakan bahwa:

skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kenudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Dengan menggunakan skala Likert, jawaban dari setiap instrumen terdiri dari sangat positif sampai sangat negatif. Setiap jawaban diberi skor masing-masing dengan skor tertinggi lima poin dan skor terendah satu poin. Instrumen penelitian dapat menggunakan bentuk ckecklist atau pilihan ganda. Adapun kriteria jawaban dan skor yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4.

Pemberian Skor Jawaban

Kriteria Skor

Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif/Sangat Baik 5

Setuju/Sering/Positif/Baik 4

Ragu-ragu/Kadang-kadang 3

Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif/Tidak Baik 2

Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif/Sangat Tidak Baik 1

Menurut Sugiyono (2010:133) kriteria interpretasi skor berdasarkan hasil

jawaban dari responden adalah “skor maksimal setiap kuisioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antar 20%-100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16% ((100%-20%)/5)”. Berikut ini adalah kriteria yang diperoleh dari interpretasi skor berdasarkan hasil jawaban responden:


(47)

59

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5.

Interpretasi Skor

Hasil Kategori

20% - 35,99% Tidak Baik/Tidak Efektif 36% - 51,99% Kurang Baik/Kurang Efektif 52% - 67,99% Cukup Baik/Cukup Efektif 68% - 83,99% Baik/Efektif

84% - 100% Sangat Baik/Sangat Efektif

Sumber: Sugiyono (2010:133)

Interpretasi skor diperoleh dengan membandingkan skor item yang diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh responden dengan skor tertinggi hasil jawaban dikalikan 100%.

Hasil skor item diperoleh dari nilai skala pertanyaan dikalikan dengan jumlah responden yang menjawab. Sedangkan skor tertinggi diperoleh dari hasil perkalian jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dengan jumlah responden secara keseluruhan.

Interpretasi skor di atas akan digunakan sebagai pedoman untuk menginterpretasikan hasil penelitian data jawaban kuisioner yang telah diisi oleh para responden. Setelah itu, hasil jawaban akan dianalisis untuk mendeskripsikan hasil jawaban yang berkaitan dengan variabel orientasi profesional, orientasi manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran.

3.2.5. Teknik Analisis Data

Husein Umar (2008: 107) mengemukakan bahwa:

setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data agar data yang masih terkesan


(48)

60

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertebaran dapat disusun sedemikian rupa, sehingga lebih mudah untuk dianalisis dalam rangka menjawab tujuan risetnya.

Analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode statistika akan tergantung pada skala pengukuran variabel, karena tidak semua prosedur analitis cocok untuk skala pengukuran variabel. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Jalur (Path

Analysis).

3.2.5.1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012:147) analisis statistik deskriptif adalah “statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Analisa statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden. Gambaran tersebut meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan kedudukan atau jabatan di tempat responden bekerja.

3.2.5.2. Perubahan Data dari Skala Ordinal ke Interval

Penelitian ini menggunakan penelitian kuesioner yang alternatif jawaban dalam skala ordinal, sedangkan analisis data dengan Analisis Jalur (Path Analysis) mensyaratkan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval. William L.Hays (1969) menemukan metode untuk mengalihkan skala ordinal menjadi skala interval, metode ini bernama Method Succesice Interval (MSI). Langkah - langkah dalam menerapkan metode ini sebagai berikut :


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abernethy, M.A. and J.U. Stoelwinder, (1991). Budget use, task uncertainty, system goal orientation and subunit performance: A test of the fit hypothesis in not-for-profit hospitals. Accountancy, Organizations and

Society: 105-119.

Abernethy, M.A. and J.U. Stoelwinder, (1995). The Role of Professional in the Management of Complex organizations. Accounting Organizations and

Society. 1-17.

Amran Y.S. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia.

Aranya, N., and K.R. Ferris, (1984). A reexamination of accountants organizational-professional conflict. The Accounting Review, 1-15.

Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak. (2005). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

Argyris, C. (1973). Some Limits of Rational Man Organizational Theory. Public

Administration Review.

Barley, S.r dan PS tol Bert, (1991). Introduction : At the in terception Of Organizations And Accupation Riset In Sociology Of Organization, Hal 1-13.

Belianus Patria Latuheru. (2004). Pengaruh Orientasi Profesional terhadap

Konflik Peran dengan Variabel Moderating: Partispasi Penyusunan Anggaran dan Orientasi Tujuan Sistem (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi di Indonesia). Tesis. Univesitas Diponegoro. Semarang.

Brownell & Mcinnes. (1982). Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance. Accounting Review. 511-526.

Calvert C. McGregor, Jr. Killough and Robert M. Brown, (1989). An Investigation of Organizational – Professional Conflict in Management Accounting, Journal of Management Accounting Research. Vol. 1, 105-118.

Comerford, S.E. & Abernethy, M.A. (1999). Budgeting and The Management of Role Conflict in Hospital. Behavioral Research in Accounting. Vol.11: 93-110.

Copur, H. (1990). Academic Profesionals: A Study og Conflict and Satisfaction in Professoriate. Human Relation. Hal 113-127


(2)

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta : DPR RI.

Eisenhardt, K. M. (1989). Building Theories from Case Study Reearch. Academy

of Management Review vol 14 no 4 532-550.

Fertakis, J.P. (1967). Budget-induced pressure and its relationship to supervisory

behavior in selected organizations. Unpublished Doctoral Dissertation,

University of Washington.

Garrison dan Noreen. (2000). Akuntansi Manajerial. Terjemahan Totok Budisantoso. Jakarta: Salemba 4.

Gregson, T., Wendell, J., & Aono, J. (1994). Role Ambiguity, Role Conflict, and Perceived Environmental Uncertainty: Are the Scales Measuring Separate Constructs for Accountants?, Behavioral Research in

Accounting. Vol.6: 144-159.

Hall. R.H. (1967). Some organizational considerations in the professional organizational relationship. Administrative Science Quarterly: 461-478. Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. (2000). Akuntansi Manajemen, Edisi

Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Harun Al Rasyid. (1993). Statistika Sosial. Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung

Harun Al Rasyid. (1994). Statistika Sosial. Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung.

Harun Al Rasyid. (2005). Statistika Sosial. Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung

Hays, W.L. (1969). Statistics. London : Holt, Rinehart & Winston.

Hopwood. A., (1984). Accounting and the pursuit of efficiency, In Issues in public

Sector Accounting, edited by A Hopwood, and C. Tomkins. Oxford,

England : Phillip Allan.

Husein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Rajawali Persada.

http://www.upi.edu/profil/manajemen/senat-akademik

Imam Ghozali. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.


(3)

Indra Permana. (2009). Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kota Yogyakarta). Skripsi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.

Jackson, S.E & Schuler, R.S., (1985). A Meta – Analysis & Conceptual Critique of Research on Role Ambiguity & Role Conflict in Worl Setting, Organixzational Behavior & Human Decision Processes. Hal 16-78

Jagat. (2006). Persepsi pemerintah Daerah Kabupaten Serang terhadap

Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Skripsi.

Univesitas Islam Indonesia. Yogyakarta

Jensen, et al. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economic. October. Vol.3.No.4:305-360.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Kahn. R. L., Wolfe, D. M., Quinn, R. P., Snoek, J. D., & Rosenthal, R. A. (1964). Occupational stress: Studies in role conflict and ambiguity. New York: Wiley.

Kahn, R. L., Wolfe, D. M., Quinn, R. P., Snoek, J. D., & Rosenthal, R. A. (1966). Adjustment to role conflict and ambiguity in organizations. In B. J. Biddle & E. J. Thomas (Eds.), Role theory: Concepts and research: 277-282. New York: Wiley.

Kalbers, L.P. and Fogarty, T.J. (1995). Professionalism and its Consequences: A Study of Internal Auditors. Auditing: A Journal of

Practice & Theory: 64-85.

Kennis, Izzetin. (1979). The Effect of Budgetary Goal Characteristic on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review. Vol.4: 707-720.

Korsgaard, M.A., Schweiger, D.M., & Sapienza, H.J. (1995). Building Commitment, Attachment, and Trust in Strategic Decision-Making Teams: The Role of Procedural Justice. Academy of Management Journal, 38: 60-84

Lidya Agustina dan Christine Dwi Karya Susilawati. (2009). Pengaruh Orientasi Profesional terhadap Konflik Peran: Partisipasi Anggaran dan Orientasi Tujuan Sistem sebagai Variabel Moderating (Studi pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Bandung). Jurnal Akuntani Vol 1.


(4)

McGregor, Calvert C., Jr. Killough and Robert M. Brown, (1989). An Investigation of Organizational – Professional Conflict in Management Accounting, Journal of Management Accounting Research.

Milani K., (1975). The Relationship of Participation in Budget-Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitude: A Field Study, The

Accounting Review, pp. 274-284.

Miller, G.A & L.W Wager. (1971). Adult Socialization. Organizational Structurre and Role Orientations. Administrative Science Quarterly. Hal 151-163 Mondy, R.W., A.Sharplin, Shane. R. Premeaux. (1990). Management and

Organizational Behavior. USA: Allyn and Bacon.

Mulyadi. (2001).Akuntansi Manajemen - Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba Empat

_______ dan Setyawan, Johny. (2001). Sistem Perencanaan Pengendalian

Manajemen (Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan) Edisi 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Mutmainah, S. (2003). “Manajemen Konflik Peran Profesional- Manajerial Melalui Orientasi Tujuan Sistem dan Keadilan Persepsian: Suatu Upaya

Meningkatkan Kinerja dan Kepuasan Kerja”. Jurnal Bisnis & Akuntansi,

Vol. 5, No.2, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti.

Nazir. (1999). Metodologi Penelitian. Cetakan Ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nimran Umar. (1997). Perilaku Organisasi. Surabaya: CV Citra Media.

Nina Yusnita Yamin. (2007). Pengaruh Orientasi Profesional terhadap Konflik

Peran: Partisipasi Anggaran dan Orientasi Tujuan Sistem Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Rumah Sakit Umum di Makasar). Tesis

Pascasarjana Program Magister Sains Universitas Padjadjaran

Nindjo Sandjojo. (2011). Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Nirwana SK Sitepu. (1994). Analisis Jalur. Bandung: Jurusan Statistika FPMIPA Universitas Padjadjaran.

Nurcahyani, K. (2010). Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja

Manajerial melalui Komitmen Organisasi dan Persepsi Inovasi sebagai variabel intervening. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Semarang

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman


(5)

Peter Salim & Yenny Salim. (1991). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Edisi pertama Jakarta: Modern English Press

Rayyan Firdaus. (2011). “Analisis Pengaruh Orientasi Profesional terhadap Konflik Peran dengan Variabel Moderating: Partispasi Penyusunan Anggaran dan Orientasi Tujuan Sistem pada Perguruan Tinggi Negeri di

Banda Aceh)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 1.

Riyad Meka Permana. (2010). Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

Manajerial terhadap Konflik Peran. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Semarang.

Rizzo, J.R. (1970). Role conflict and ambiguity an complex organization style on job-ralated tension: A research note. Accounting Organizations and

Society: 629-635.

Robbins, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi. Jilid 1 dan 2. Terjemahan oleh Tim Indeks. 2003. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Schiff, M. dan A. Y. Lewin. (1970). The Impact of People on Budgets. The

Accounting Review 45. April Hal 259-268.

Senatra, PT., (1980). Role Conflict, Role Ambiguity, and Organization Climate in Public Accounting Firm, The Accounting Review pp. 549-603.

Septa Jangkung Waskita Bhakti. (2005). Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasi, Konflik Peran, dan Ambiguitas Peran terhadap Turnover Intention (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang).

Skripsi. Universitas Katolik Soegijaprabat. Semarang.

Sevilla, C. G., et all. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Siegel, G. and Marconi, HR., (1989). Behavioral Accounting, Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.

Simamora, Henry. (1999). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sorensen, J. E., & T. L. Sorensen. (1974). The Conflict of Professionals in

Bureucratic Organizations. Copyright From Monash University Library.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

________. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

________. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.


(6)

________. (2011). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D). Bandung: CV Alfabeta

________. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D). Bandung: CV Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

_________________. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

_________________. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

_________________. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharyadi dan Purwanto. (2009). Statistika: untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern. Jakarta: Salemba Empat

Uma Sekaran. (2011). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Wallace, JE., (1995). Organization and Professional Commitment in Professional

and Nonprofessional Organizations, Administrative Science Quarterly, pp.

228-255.

Winardi. (1992). Manajemen Perilaku Organisasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Wolk, Harry I.; Michael G. Tearney; James L. Dodd. (2001). Accounting Theory.

A Conceptual and Institutional Approach. Fifth Edition. South

Western, Thomson Learning. www.upi.edu