Teori Checks and Balances

25 dampak langsung terhadap kedudukan presiden. Apabila keterangan yang diberikan eksekutif kurang memuaskan maka hal ini merupakan tanda peringatan bagi pemerintah bahwa kebijaksanaanya diragukan. b. Hak petisi Bebeda dengan hak interpelasi pertanyaan biasanya tidak diikuti oleh perdebatan terbuka karena sifatnya yang hanya mengharapkan jawaban sesuai dengan materi jawabannya. Pertanyaan tersebut dapat diajukan baik lisan maupun tulisan kepada pihak pemerintah untuk kemudian diberikan jawaban atas pertanyaan tersebut yang dapat dilakukan secara lisan dan tulisan. c. Hak Angket Hak angket adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri. Dalam pelaksanaan penyelidikan tersebut, legislatif yang mengajukan akan membentuk suatu panitia angket yang akan melaporkan hasil penyelidikannya kepada seluruh anggota legislatif yang bersangkutan.

6.5 Teori Checks and Balances

Kamus hukum mendefinisikan prinsip check and balances sebagai sebuah sistem aturan yang menegaskan adanya mekanisme saling kontrol di antara cabang kekuasaan baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif yang didesain untuk mencegah terkonsentrasinya kekuasaan dalam satu cabang sehingga mendominasi cabang kekuasaan yang lain. Universitas Sumatera Utara 26 Butterworths Concise Australian Legal Dictionary mendefinisikan Checks and Balances sebagai berikut; “A system of rules diversifying the membership of, and mutually countervailing controls interconnecting the executive, legislative, judicial branches of government, designed to prevent concentration of power within any one branch at the expense of the others.” Secara konseptual, prinsip check and balance dimaksudkan agar tidak terjadi overlapping atau tumpang tindih antara kewenangan lembaga negara sehingga kekuasaan dalam negara haruslah diatur dengan seksama. Namun demikian, kelemahan dari pelaksanaan mekanisme check and balance merupakan teori tanpa ujung, saling mengontrol dan berputar. Dengan mendasarkan pada spektrum pelaksanaannya, prinsip checks and balances dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yakni, pertama, pelaksanaan checks and balances internal dalam cabang kekuasaan tertentu. Kedua, adanya pelaksanaan checks and balances antara cabang-cabang kekuasaan. Prinsip pemisahan kekuasaan membagi tanggungjawab pemerintahan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Sedangkan prinsip saling mengawasi dan mengimbangi disini memiliki fungsi mencegah cabang-cabang kekuasaan dari penyalahgunaan kekuasaan, seperti penyalahgunaan untuk tujuan-tujuan khusus , dan kompromi politik. Sebagai ilustrasi bisa dilihat dari uraian berikut; undang-undang dibuat atas persetujuan bersama DPR dan Presiden sebagai implementasi fungsi legislasi. Namun cabang kekuasaan yudikatif dapat membatalkan produk hukum tersebut dengan fungsi judicial review Universitas Sumatera Utara 27 yang dimilikinya yakni hak untuk menguji apakah suatu undang-undang berlawanan dengan konstitusi Implikasi prinsip pemisahan kekuasaan ini adalah kedua lembaga tidak dapat saling menjatuhkan secara politik. Parlemen memiliki kemandirian karena tidak ada ancaman pembubaran parlemen oleh presiden. Sebaliknya preiden pun secara kelembagaan lebih mandiri karena tidak mudah dijatuhkan. Fungsi utama parlemen dalam sistem presidensial adalah melaksanakan fungi pengawasa, fungsi legislasi, fungsi anggaran. Instrument yang dapat digunakan paarlemen untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan secara efektif adalah hak-hak yang dimiliki oleh anggota parlemen, misalkan hak angket, hak interpelasi, dan hak petisi. Semua hak tersebut sangat penting sebagai instrument untuk menjalankan fungsi pengawasanterhadap jalanya pemerintahan. 21 Setiap orang yang telah dengan jelas mengetahui tentang teori pemisahan kekuasaan, tentunya sangat mengenal dengan akrab nama Montesquieu yang merupakan filsuf Perancis pencetus doktrin pemisahan kekuasaan separation of power dengan teori yang dinamakan dengan Trias Politica.

6.6 Teori Pemisahan Kekuasaan