Sistem Pemerintahan Presidensial Konseptualisasi dan Teori 6.1 Sistem Pemerintahan

13 oleh karena itu sering kita temui hanyalah perbandingan pemerintahan dengan patokan-patokan perbandingan tertentu. Namun dapat juga digolongkan kedalam beberapa sistem pemerintahan yang ada di dunia sekarangini. Pengelompokan sistem pemerintahan ini tidak lain untuk lebih jauh melihat perbedaan dan kesamaan dari berbagai sistem pemerintahan, dengan mengetahui tolak ukur pertanggungjawaban pemerintah suatu negara terhadap rakyat yang diurusnya.

6.1.1 Sistem Pemerintahan Presidensial

Dalam sistem presidensial peran dan karakter individu presiden lebih menonjol dibanding dengan peran kelompok, organisasi, atau partai politik. Oleh karena itu, jabatan presiden hanya dijabat oleh seorang yang dipilih rakyat dalam pemilu yang berarti presiden bertanggung jawab langsung pada rakyat. Dalam sistem ini presiden presiden dipilh oleh rakyat maka sebagai kepala eksekutif ia hanya bertanggung jawab kepadan rakyat sehingga kedudukan eksekutif tidak bergantung pada parlemen. Sebagai kepala eksekutif presiden menunjuk pembantu-pembantunya yang akan memimpin departemennya masing-masing dan mereka hanya bertanggung jawab kepada presiden. Karena pembentukan kabinet tidak tergantung dan tidak memerlukan dukungan kepercayaan dari parlemen, maka para menteri tidak bisa dihentikan oleh parlemen. Komposisi kabinet dalam sistem presidensial bukan berasal dari proses tawar menawar dengan partai politik yang berarti sifat kabinet adalah kabinet profesional atau kabinet keahlian. Jabatan menteri tidak didasrkan pada latar belakang politik Universitas Sumatera Utara 14 tetapi pada penilaian visi, pengetahuan dan kemampuan mengelolah departemen. Dalam sistem presidensial, kepala negara dan kepala pemerintahan dipegang langsung oleh presiden. Selaku kepala negara presiden adalah simbol representasi negara atau simbaol pemersatu bangsa sementara selaku kepala pemerintahan presiden harus bertanggung jawab penuh pada jalannya pemerintahan. Prinsip-pronsip dasar atau ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial, yaitu 10 1. Majelis tetap menjadi majelis saja, tidak ada peleburan fungsi eksekutif da legislatif : 2. Ekssekutif tidak dibagi, hanya ada seorang presiden yang dipilih oleh rakyat untuk masa jabatan tertentu. Presiden dipilih untuk masa jabatan yang pasti, dan dibatasi untuk beberapa kali masa jabatan 3. Kepala pemerintahan adalah kepala Negara 4. Presiden mengangkat kepala departemenmenteri yang merupakan bawahannya 5. Presiden adalah eksekutif tunggal, pemerintahan presidensial cenderung bersifat individual 6. Anggota majelis tidak boleh menduduki jabatan pemerintahan dan sebaliknya 7. Eksekutif bertanggungjawab kepada konstitusi. Majelis meminta presiden bertanggung jawab kepada konstitusi melalui proses dakwaan atau mosi tidak percaya 10 Hanta Yuda, Op,cit,. hal 10 Universitas Sumatera Utara 15 8. Presiden tidak dapat membubarkan atau memaksa majelis. Majelis tidak dapat mencopot presiden dari jabatannya, begitupun presiden tidak dapat membubarkan majelis. Sistem ini merupakan sistem check and balance. Sistem ini memperlihatkan kesalingtergantungan antara eksekutif dengan legislative 9. Majelis bekedudukan lebih tinggi dari bagian-bagian pemerintahan lain dan tidak ada peleburan bagian eksekutif dengan legislative seperti dalam sebuah parlemen. Badan eksekutif dan legislative akan saling mengawasi dan mengimbangi dan tidak satupun yang lebih dimonan 10. Eksekutif bertanggung jawab langsung kepada para pemilih, pemerintah presidensial bergantung pada suara rakyat, apabila anggota majelis mewakili konstituennya, maka presiden mewakili seluruh rakyat 11. Tidak ada fokus atau konsentrasi kekuasaan dalam sistem politik, yang ada adalah pembagian atau fragmentasi kekuasaan. Matthew Soberg Shugart menyatakan bentuk murni dari presidensial adalah 11 1. Eksekutif dikepalai oleh presiden yang dipilih oleh rakyat secara langsung dan ia merupakan “Kepala Eksekutif” : 2. Posisi eksekutif dan legislatif didefenisikan secara jelas dan keduanya tidak sling bergantung 11 Seta Basri, Pengantar Ilmu Politik, 2001, Yogyakarta: Indiebookcorner, hal: 51 Universitas Sumatera Utara 16 3. Presiden memilih dan mengarahkan cabinet dan memiliki sejumlah kewenangan pembuatan legislasi yang diatur secara konstitusional Bagi Shugart, posisi hubungan eksekutif dan legislative adalah transsksional. Keduanya independen satu dengan lain karena dipilih rakyat lewat dua pemilu yang berbeda. Posisi legislative tidak lebih tinggi disbanding eksekutif dan demikian pula sebaliknya. Namun, eksekutif dan legislative terlibat dalam hubungan pertukaran transaksional seputar keputusan-keputusan atau kebijakan-kebijakan politik bergantung dengan permasalahan yang mengemuka. Sesuai amanat konstitusi hasil amandemen, sistem pemerintahan yang kini berlaku di Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial. Konstitusi itu sendiri tidak secara eksplisit menyebut istilah sistem presidensial dalam keseluruhan batang tubuh UUD Negara Republik Indonesia. Secara subtansial hampir semua prindip pokok sistem presidensial memang telah dianut oleh konstitusi Indonesia, terlepas dari persoalan bahwa konstitusi merupakan hasil dari amandemen 12 Banyak ahli yang mendefenisikan arti dari partai politik seperti “Carl Friedrich”, ia mendefenisikan partai politik ialah sekelompok manusia yang terorganisir yang stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan .

6.2 Partai Politik