13
oleh karena itu sering kita temui hanyalah perbandingan pemerintahan dengan patokan-patokan perbandingan tertentu. Namun dapat juga digolongkan kedalam
beberapa sistem pemerintahan yang ada di dunia sekarangini. Pengelompokan sistem pemerintahan ini tidak lain untuk lebih jauh melihat perbedaan dan kesamaan dari
berbagai sistem pemerintahan, dengan mengetahui tolak ukur pertanggungjawaban pemerintah suatu negara terhadap rakyat yang diurusnya.
6.1.1 Sistem Pemerintahan Presidensial
Dalam sistem presidensial peran dan karakter individu presiden lebih menonjol dibanding dengan peran kelompok, organisasi, atau partai politik. Oleh
karena itu, jabatan presiden hanya dijabat oleh seorang yang dipilih rakyat dalam pemilu yang berarti presiden bertanggung jawab langsung pada rakyat. Dalam sistem
ini presiden presiden dipilh oleh rakyat maka sebagai kepala eksekutif ia hanya bertanggung jawab kepadan rakyat sehingga kedudukan eksekutif tidak bergantung
pada parlemen. Sebagai kepala eksekutif presiden menunjuk pembantu-pembantunya yang akan memimpin departemennya masing-masing dan mereka hanya bertanggung
jawab kepada presiden. Karena pembentukan kabinet tidak tergantung dan tidak memerlukan dukungan kepercayaan dari parlemen, maka para menteri tidak bisa
dihentikan oleh parlemen. Komposisi kabinet dalam sistem presidensial bukan berasal dari proses tawar
menawar dengan partai politik yang berarti sifat kabinet adalah kabinet profesional atau kabinet keahlian. Jabatan menteri tidak didasrkan pada latar belakang politik
Universitas Sumatera Utara
14
tetapi pada penilaian visi, pengetahuan dan kemampuan mengelolah departemen. Dalam sistem presidensial, kepala negara dan kepala pemerintahan dipegang langsung
oleh presiden. Selaku kepala negara presiden adalah simbol representasi negara atau simbaol pemersatu bangsa sementara selaku kepala pemerintahan presiden harus
bertanggung jawab penuh pada jalannya pemerintahan. Prinsip-pronsip dasar atau ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial, yaitu
10
1. Majelis tetap menjadi majelis saja, tidak ada peleburan fungsi eksekutif
da legislatif :
2. Ekssekutif tidak dibagi, hanya ada seorang presiden yang dipilih oleh
rakyat untuk masa jabatan tertentu. Presiden dipilih untuk masa jabatan yang pasti, dan dibatasi untuk beberapa kali masa jabatan
3. Kepala pemerintahan adalah kepala Negara
4. Presiden mengangkat kepala departemenmenteri yang merupakan
bawahannya 5.
Presiden adalah eksekutif tunggal, pemerintahan presidensial cenderung bersifat individual
6. Anggota majelis tidak boleh menduduki jabatan pemerintahan dan
sebaliknya 7.
Eksekutif bertanggungjawab kepada konstitusi. Majelis meminta presiden bertanggung jawab kepada konstitusi melalui proses dakwaan
atau mosi tidak percaya
10
Hanta Yuda, Op,cit,. hal 10
Universitas Sumatera Utara
15
8. Presiden tidak dapat membubarkan atau memaksa majelis. Majelis
tidak dapat mencopot presiden dari jabatannya, begitupun presiden tidak dapat membubarkan majelis. Sistem ini merupakan sistem check
and balance. Sistem ini memperlihatkan kesalingtergantungan antara eksekutif dengan legislative
9. Majelis bekedudukan lebih tinggi dari bagian-bagian pemerintahan lain
dan tidak ada peleburan bagian eksekutif dengan legislative seperti dalam sebuah parlemen. Badan eksekutif dan legislative akan saling
mengawasi dan mengimbangi dan tidak satupun yang lebih dimonan 10.
Eksekutif bertanggung jawab langsung kepada para pemilih, pemerintah presidensial bergantung pada suara rakyat, apabila anggota
majelis mewakili konstituennya, maka presiden mewakili seluruh rakyat
11. Tidak ada fokus atau konsentrasi kekuasaan dalam sistem politik, yang
ada adalah pembagian atau fragmentasi kekuasaan.
Matthew Soberg Shugart menyatakan bentuk murni dari presidensial adalah
11
1. Eksekutif dikepalai oleh presiden yang dipilih oleh rakyat secara
langsung dan ia merupakan “Kepala Eksekutif” :
2. Posisi eksekutif dan legislatif didefenisikan secara jelas dan keduanya
tidak sling bergantung
11
Seta Basri, Pengantar Ilmu Politik, 2001, Yogyakarta: Indiebookcorner, hal: 51
Universitas Sumatera Utara
16
3. Presiden memilih dan mengarahkan cabinet dan memiliki sejumlah
kewenangan pembuatan legislasi yang diatur secara konstitusional Bagi Shugart, posisi hubungan eksekutif dan legislative adalah transsksional.
Keduanya independen satu dengan lain karena dipilih rakyat lewat dua pemilu yang berbeda. Posisi legislative tidak lebih tinggi disbanding eksekutif dan
demikian pula sebaliknya. Namun, eksekutif dan legislative terlibat dalam hubungan pertukaran transaksional seputar keputusan-keputusan atau
kebijakan-kebijakan politik bergantung dengan permasalahan yang mengemuka.
Sesuai amanat konstitusi hasil amandemen, sistem pemerintahan yang kini berlaku di Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial. Konstitusi
itu sendiri tidak secara eksplisit menyebut istilah sistem presidensial dalam keseluruhan batang tubuh UUD Negara Republik Indonesia. Secara subtansial
hampir semua prindip pokok sistem presidensial memang telah dianut oleh konstitusi Indonesia, terlepas dari persoalan bahwa konstitusi merupakan hasil
dari amandemen
12
Banyak ahli yang mendefenisikan arti dari partai politik seperti “Carl Friedrich”, ia mendefenisikan partai politik ialah sekelompok manusia yang
terorganisir yang stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan .
6.2 Partai Politik