Teori Pemisahan Kekuasaan PENUTUP

27 yang dimilikinya yakni hak untuk menguji apakah suatu undang-undang berlawanan dengan konstitusi Implikasi prinsip pemisahan kekuasaan ini adalah kedua lembaga tidak dapat saling menjatuhkan secara politik. Parlemen memiliki kemandirian karena tidak ada ancaman pembubaran parlemen oleh presiden. Sebaliknya preiden pun secara kelembagaan lebih mandiri karena tidak mudah dijatuhkan. Fungsi utama parlemen dalam sistem presidensial adalah melaksanakan fungi pengawasa, fungsi legislasi, fungsi anggaran. Instrument yang dapat digunakan paarlemen untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan secara efektif adalah hak-hak yang dimiliki oleh anggota parlemen, misalkan hak angket, hak interpelasi, dan hak petisi. Semua hak tersebut sangat penting sebagai instrument untuk menjalankan fungsi pengawasanterhadap jalanya pemerintahan. 21 Setiap orang yang telah dengan jelas mengetahui tentang teori pemisahan kekuasaan, tentunya sangat mengenal dengan akrab nama Montesquieu yang merupakan filsuf Perancis pencetus doktrin pemisahan kekuasaan separation of power dengan teori yang dinamakan dengan Trias Politica.

6.6 Teori Pemisahan Kekuasaan

22 21 Hanta Yuda,,Op.cit. hal: 20 22 Henry J. Schmandt, Filsafat Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002, hal. 374 Menyusul setelah lahirnya teori tersebut kemudian menjadi perdebatan di berbagai belahan dunia, baik dalam bentuk diskusi baik langsung maupun secara tidak langsung serta menghiasi Universitas Sumatera Utara 28 berbagai buku yang merupakan karya-karya para ahli terutama yang bergerak di bidang ketatanegaraan. Tentunya sampai sekarangpun berkaitan dengan teori Trias Politica ternyata masih banyak yang mendiskusikannya bahkan menjadi sebuah perdebatan hangat di seputar kenegaraan, baik dalam bentuk dukungan sepenuhnya terhadap gagasan tersebut maupun yang tidak menyetujuinya terutama terhadap gagasannya tentang adanya pemisahan mutlak terhadap kekuasaan separation of power . Trias Politika merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut diberbagai negara di aneka belahan dunia. Konsep dasarnya adalah, kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda. Trias Politika yang kini banyak diterapkan adalah, pemisahan kekuasaan kepada 3 lembaga berbeda: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Legislatif adalah lembaga untuk membuat undang-undang; Eksekutif adalah lembaga yang melaksanakan undang-undang; dan Yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan manapun yang melanggar undang-undang. 23 Dengan terpisahnya 3 kewenangan di 3 lembaga yang berbeda tersebut, diharapkan jalannya pemerintahan negara tidak timpang, terhindar dari korupsi pemerintahan oleh satu lembaga, dan akan memunculkan mekanisme check and 23 Ahmad suhelmi, Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama, 2007 Hal: 226-228 Universitas Sumatera Utara 29 balances saling koreksi, saling mengimbangi. Kendatipun demikian, jalannya Trias Politika di tiap negara tidak selamanya serupa, mulus atau tanpa halangan.

I.7 Metodologi Penelitian