Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
observasi serta berbagai dokumen diharapkan dapat diperoleh guna mendukung hasil penelitian.
Dalam penelitian ini data yang ingin dikumpulkan antara lain :
1. Bagaimanakah dukungan Lingkungan organisasi terhadap perluasan fungsi
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ?. 2.
Bagaimanakah pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui manajemen stratejik ?
3. Bagaimanakah pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
melalui implementasi manajemen stratejik? 4.
Bagaimanakah pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui evaluasi dan pengendalian?.
C. Definisi Operasional
1. Pemberdayaan
Yang dimaksud dengan pemberdayaan menurut Blanchard, Ken, Carlos John P., and Randolph, Alan, 2000 : xvii adalah :
E mpowerment is not „giving power to people‟ – people already have plenty of
power in their wealth of their knowledge and motivation ; rather it is releasing the knowledge, experience, and motivation they already have.
Empowered people are independent in their thinking and economically.. If we are to be competitive, our organizations have to be places where people are
glad to show what they can do. Empowerment starts at the top; but don‟t wait for your leaders, empower yourself. Benefits of empowerment : help everyone
reach their potential, make them winners, increased satisfaction, attitude
change from „have to‟ to „want to‟, greater commitment, better communications, more effective decision making, improved quality of service,
reduced operating costs, more sustainable organization . Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa pengertian pemberdayaan bukanlah
„memberikan kekuatan kepada setiap orang‟ – orang sudah memiliki banyak kekuatan
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
baik pengetahuan mereka yang banyak serta motivasi ; melebihi kebebasan pengetahuan, pengalaman dan motivasi yang telah mereka miliki. Pemberdayaan
orang adalah kebebasan, baik berpikir maupun dalam hal kesejahteraan. Apabila kita ingin berkompetisi, hendaknya menempatkan organisasi kita sedemikian rupa,
sehingga orang akan merasa senang untuk memperlihatkan apa yang dapat mereka kerjakan. Pemberdayaan dimulai dari atas, namun jangan menunggu atasan anda,
berdayakan diri anda sendiri. Keuntungan yang diperoleh dari pemberdayaan antara lain : membantu setiap orang mencapai kemampuan mereka, jadikan mereka sebagai
pemenang, tingkatkan rasa kepuasan, sikap berubah dari „harus‟ menjadi „ingin‟, adanya penguatan komitmen, komunikasi yang lebih baik, pengambilan keputusan
yang lebih baik, memperbaiki kualitas pelayanan, mengurangi pengeluaran biaya, serta mendukung kelanjutan organisasi.
Untuk melaksanakan pemberdayaan, mereka mengajukan tiga kunci utama, yaitu :
“1 Share Information, 2 Create Autonomy Through Boundaries, and 3 Replace the Hierarchy with Self-Dir
ected Teams and People”. 2001 : xvii. Yang dimaksud dengan Share Information, membagi informasi adalah
informasi tentang pemberdayaan disebarkan kepada setiap karyawan yang berada di dalam organisasi, dan keberhasilan kerja sangat tergantung kepada dukungan setiap
orang. Oleh karena itu hendaknya dihilangkan kesan seseorang lebih tinggi dari yang lain. Selain itu, menciptakan tempat kerja sebagai tempat yang menyenangkan untuk
berpikir dan memanfaatkan bakat dan pengetahuan untuk organisasi. Manajemen puncak berusaha menyusun visi organisasi serta menyampaikan visi tersebut kepada
staf dan melibatkan mereka agar dapat memperbaikinya, sedangkan pembentukan sasaran berasal dari staf yang memang sudah menguasai lapangan.
Berikutnya adalah Create Autonomy Through Boundaries, menciptakan otonomi melalui batasan masing-masing tingkat tugas . Hal ini disebabkan setiap
karyawan telah belajar berpikir tentang cara-cara baru serta bekerjasama. Batasan
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tugas memiliki kemampuan untuk menyalurkan energi kepada setiap bagian lainnya. Untuk itu setiap orang hendaknya merasa penting dan mau mendengarkan pihak lain.
Yang terakhir adalah Replace the Hierarchy with Self-Managed Teams menempatkan hirarki organisasi dengan Tim yang kompak. Hal ini berarti bahwa
suatu tim pemberdayaan akan lebih kuat dibandingkan dengan kumpulan individu yang tidak berhubungan kompak. Setiap orang bertindak sebagai manajer bagi
dirinya, sehingga timbul rasa percaya diri. Dengan demikian manajemen puncak tidak akan mengatakan kepada ka
ryawan „bagaimana cara mengerjakan tugas mereka‟, akan tetapi mengatakan „bagaimana mengelola pekerjaan kita‟. Untuk itulah
diperlukan pembelajaran tentang kecakapan mengatasi masalah, mengelola pertemuan-pertemuan, mengelola tim, serta mengatasi konflik.
2. Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM
Sebagaimana diungkapkan oleh Hiryanto 2009 : 1, Satuan pendidikan nonformal yang saat ini berkembang pesat adalah Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, yang pada awal rintisannya didirikan di tingkat Kecamatan kemudian menyebar ke tiap desa atau kelurahan. Pada awal
berdirinya PKBM merupakan tempat belajar bagi warga masyarakat di sekitar PKBM itu berada. PKBM didirikan oleh masyarakat, dari masyarakat dan
untuk masyarakat. Kegiatan utama PKBM adalah membelajarkan masyarakat melalui berbagai layanan program pendidikan luar sekolah. Dimana berdirinya
PKBM diilhami oleh gagasan pusat belajar masyarakat community learning center yang terdapat di berbagai negara maju sejak sekitar enampuluhan, serta
adanya kebijakan tentang broad based learning. UNESCO 1933, mendefinisikan PKBM sebagai tempat belajar yang terorganisasi dimana orang-
orang dapat belajar. Sedangkan fungsi PKBM sendiri menurut Sihombing Iis Prasetyo, 2010,
adalah : 1 Sebagai wadah pembelajaran, artinya tempat warga masyarakat dapat
menimba ilmu dan memperoleh berbagai jenis keterampilan dan pengetahuan fungsional yang dapat didayagunakan secara cepat dan tepat dalam upaya
perbaikan kualitas hidup dan kehidupannya. 2 Sebagai tempat pusaran semua potensi masyarakat, artinya PKBM sebagai tempat pertukaran berbagai potensi
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang ada dan berkembang di masyarakat, sehingga menjadi suatu sinergi yang dinamis dalam upaya pemberdayaan masyarakat itu sendiri. 3 Sebagai pusat
dan sumber informasi artinya wahana masyarakat menanyakan berbagai informasi tentang berbagai jenis kegiatan pembelajaran dan keterampilan
fungsional yang dibutuhkan masyarakat. 4 Sebagai ajang tukar menukar keterampilan dan pengalaman, artinya tempat berbagai jenis keterampilan dan
pengalamanyang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan dengan prinsip saling belajar dan membelajarkan melalui diskusi mengenai permasalahan yang
dihadapi. 5 Sebagai sentra pertemuan antara pengelola dan sumber belajar, artinya tempat diadakannya berbagai pertemuan para pengelola dan sumber
belajar tutor baik secara intern maupun dengan PKBM di sekitarnya untuk membahas berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam
pengelolaan PKBM dan pembelajaran msyarakat. 6 Sebagai lokasi belajar yang tak pernah kering, artinya tempat yang secara terus menerus digunakan
untuk kegiatan belajar bagi masyarakat dalam berbagai bentuk. Di samping Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, dalam pendidikan
nonformal dikenal pula dengan Sanggar Kegiatan Belajar SKB. Menurut Ronggo Tunjung Anggoro 2010 :
Sanggar Kegiatan Belajar merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas
Pendidikan mempunyai tugas pokok dan fungsi, diantaranya adalah 1
Pembangkitan penumbuhan kemauan belajar masyarakat dalam rangka terciptanya masyarakat gemar belajar,
2 Pembuatan percontohan berbagai program pendidikan nonformal dan
informal, 3
Pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan nonformal dan informal,
4 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi pelaksana pendidikan
nonformal dan informal, 5
Penyediaan sarana dan fasilitas belajar, 6
Pengintegrasian dan pensinkronisasian kegiatan sektoral dalam bidang pendidikan nonformal dan informal.
3. Manajemen Stratejik
Manajemen Stratejik yang ingin dikembangkan pada Pusat Kegiatan Belajar Msyarakat PKBM dan Sanggar Kegiatan Belajar SKB, dan Lembaga Kursus di
Kabupaten Bandung sesuai dengan konsep manajemen stratejik berikut ini :
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Strategic Management is that set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. It includes
environmental scanning both external and internal, strategy formulation strategic or long range planning, strategy implementation, and evaluation
and control. The study of strategic management, therefore, emphasizes the monitoring and evaluating of external opportunities and threats in light of a
corporation‟s strengths and weakness. Originally called business policy, strategic management incorporates such topics as long-range planning and
strategy. Business policy, in contrast, has a general management orientation and tends primarily to look inward with its concern for properly integrating the
corporation‟s many functional activities. Strategic management, as a field of study, incorporates the integrative concerns of business policy with a heavier
environmental and strategic emphasis. Therefore, strategic management has tended to replace business policy as the preferred name of the field. Hunger,
David J. and Wheelen, Thomas L. 2003 : 3.
Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi
dalam jangka panjang. Manajemen strategik meliputi pemetaan lingkungan baik eksternal maupun internal, perumusan strategi perencanaan stratejik atau
perencanaan jangka panjang, implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen stratejik menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan
ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan organisasi. Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen stratejik meliputi perencanaan dan strategi
jangka panjang. Kebijakan bisnis, sebaliknya berorientasi pada manajemen umum dan
cenderung melihat ke dalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional dalam organisasi. Manajemen stratejik sebagai suatu
bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan stratejik. Oleh karena itu, istilah manajemen stratejik biasanya menggantikan
istilah kebijakan bisnis sebagai suatu nama bidang ilmu.
4. Organisasi Pusat Kegiatan Warganegara
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Organisasi Pusat Kegiatan Warganegara Civic Center dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu merevitalisasi fungsi organisasi kemasyarakatan,
khususnya Sanggar Kegiatan Belajar dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat baik sebagai wadah kegiatan warganegarawarga masyarakat dalam melaksanakan
pendidikan kesetaraan, juga sebagai lembaga konsultasi dalam melaksanakan fungsi- fungsi lain yang dapat membantu warga negarawarga masyarakat memperoleh
berbagai pengetahuan dan keterampilankecakapan hidup life skill. Organisasi ini merupakan salah satu implementasi kebijakan Direktorat
Jenderal Pendidikan Non formal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat dikembangkan baik di tingkat Provinsi, KabupatenKota yang melakukan
aktivitas sampai ke tingkat Kecamatan dan Desa. Kegiatan organisasi, di samping pendidikan juga dapat bergerak di bidang sosial dan kebudayaan sebagaimana
diungkapkan dalam The Free Dictionary antara lain :”Civic Center – a center where
the members of a community can gather for social or cultural activities ”
http:www.thefreedictionary.cmcivic+center
D. Teknik Pengumpulan Data