Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang berupaya meneliti tentang sebuah subyek secara mendalam. Oleh karena itu, peneliti berusaha memahami dan
menafsirkan apa makna semua perilaku dan peristiwa dalam mengembangkan pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui manajemen stratejik.
Jenis penelitian yang diterapkan adalah Studi Kasus, yang berusaha meneliti secara mendalam suatu subyek yaitu staf dari organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat,
Sanggar Kegiatan Belajar dan Lembaga Kursus di Kabupaten Bandung. Dalam konteks penelitian ini, maka yang menjadi fokus penelitian adalah
Bagaimanakah pemberdayaan staf dari organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui manajemen stratejik, agar kualitas kinerja staf dapat meningkat ?
Selanjutnya, untuk program jangka panjang, diperlukannya perluasan fungsi. Sanggar Kegiatan Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Lembaga Kursus menjadi
Pusat Kegiatan Warganegara, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat lebih bervariasi dan mendekati kebutuhan masyarakat.
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Untuk meneliti kasus pada organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Sanggar Kegiatan Belajar dan Lembaga Kursus, peneliti mengumpulkan bahan-
bahan dari Universitas Pendidikan Indonesia tentang perluasan fungsi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Sanggar Kegiatan Belajar, serta Lembaga Kursus menjadi Pusat
Kegiatan Warganegara Civic Center, serta penelitian di Kabupaten Bandung,
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
khususnya kepada masyarakat pendidikan yang terdiri dari guru-guru Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas serta yang sederajat
dari 3 Kecamatan di Kabupaten Bandung yang banyak menguasai masalah pendidikan, Perwakilan dari Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, dan Alim ulama,
serta para Pimpinan yang mewakili Sanggar Kegiatan Belajar SKB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM yang diharapkan pandangannya terhadap
pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui manajemen stratejik. Dalam penelitian ini peneliti berkomunikasi langsung dengan subyek
penelitian, yaitu : 1
Masyarakat pendidikan, khususnya guru-guru Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan yang sederajat,
2 Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang juga Sekretaris
Komite Peduli Jawa Barat KPJB Tingkat Kabupaten Bandung, 3
Tokoh agama dan anggota Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bandung yang juga sebagai Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah,
4 Pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM serta
5 Pimpinan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation, serta
6 Sanggar Kegiatan Belajar SKB Global Ilmu di Kabupaten Bandung,
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan subyek penelitian ialah berbagai pihak yang layak aktif sebagai informan, yaitu aktifis organisasi dan orang per orang
atau kelompok yang terkait langsung dengan aktivitas pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui manajemen stratejik.
Berdasarkan hal tersebut penulis mempertimbangkan subyek penelitiannya sebagai berikut :
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel : 3.1
Subyek Penelitian dan Sebarannya
No LembagaInstitusi
Jabatan Keterangan
1.
2.
3.
4. Masyarakat pendidikan
khususnya guru-guru Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas
dan yang sederajat di Kabupaten bandung
Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Kabupaten
Bandung
Tokoh Agama Kabupaten Bandung
Pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
PKBM Nurul Huda Kabupaten Bandung
Masyarakat pendidikan yang mewakili para
pendidik dan berasal dari empat Kecamatan di
Kabupaten Bandung
Mewakili Komite Peduli Jawa Barat KPJB
Tingkat Kabupaten Bandung
Mewakili tokoh agama Kabupaten Bandung
Mewakili Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
PKBM Kabupaten Bandung
8
1
1
1 Masyarakat pendidikan yang
bertanggung jawab dalam pembinaan pendidikan
masyarakat khususnya guru- guru yang perlu diketahui
keinginankebutuhan masyarakat terhadap perluasan
fungsi organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.
Skretaris merangkap Ketua Seksi Pendidikan Komite
Peduli Jawa Barat Tingkat Kabupaten Bandung yang
bertanggung jawab dalam membina masyarakat
Kabupaten Bandung.
Sebagai Ketua Forum Komunikasi Diniyah
Takmiliyah dan anggota Majelis Ulama Indonesia
Kabupaten Bandung yang bertanggung jawab dalam
membina Kehidupan beragama
masyarakat Kabupaten Bandung.
Sebagai Pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
PKBM Nurul Huda Kabupaten Bandung,
bertanggung jawab terhadap pendidikan non-formal
masyarakat Kabupaten
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No LembagaInstitusi
Jabatan Keterangan
5.
6. Pimpinan Lembaga Kursus
Traveler Institute English Conversation Kabupaten
Bandung
Pimpinan Sanggar Kegiatan Belajar SKB
Global Ilmu Kabupaten Bandung.
Mewakili Lembaga Kursus Pembelajaran
Bahasa Asing Kabupaten Bandung.
Mewakili Sanggar Kegiatan Belajar SKB
Paket A, B dan C. 1
1 Bandung.
Sebagai Pimpinan Lembaga Kursus yang bertanggung
jawab terhadap Pendidikan bahasa Asing bagi masyarakat
Kabupaten Bandung.
Sebagai Pimpinan Sanggar Kegiatan Belajar SKB yang
bertanggung jawab dalam pendidikan Paket A,B dan C.
JUMLAH 13 orang
Dari subyek penelitian tersebut di atas, diperkirakan dapat membantu peneliti memahami fenomena. Masyarakat Pendidikan khususnya guru-guru SD, SMP, SMA
dan yang sederajat, tokoh masyarakat khususnya Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh agama, pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, pimpinan
Sanggar Kegiatan Belajar SKB, serta pimpinan Lembaga Kursus di Kabupaten Bandung.
Alasan dipilihnya subyek penelitian tersebut di atas adalah : 1.
Masyarakat pendidikan, khususnya guru-guru Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan yang sederajat yang
bertanggung jawab dalam pembinaan pendidikan masyarakat Kabupaten Bandung.
2. Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Kabupaten Bandung yang mewakili
Komite Peduli Jawa Barat KPJB yang bertanggung jawab dalam membina masyarakat Kabupaten Bandung.
3. Tokoh agama Kabupaten Bandung yang mewakili Forum Komunikasi
Diniyah Takmiliyah dan anggota Majelis Ulama Indonesia Kabupaten
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bandung yang bertugas membina kehidupan beragama masyarakat Kabupaten Bandung.
4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM yang membina masyarakat
dalam pendidikan non-formal di Kabupaten Bandung. 5.
Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation yang membina masyarakat untuk mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
6. Sanggar Kegiatan Belajar Masyarakat SKB Global Ilmu Kabupaten
Bandung yang membina masyarakat untuk meningkatkan pengetahuannya melalui program Paket A, B dan C. .
Khusus masyarakat Kabupaten Bandung, penelitian dilakukan di tingkat Kecamatan dan Desa, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal
211 yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa masing-masing, antara lain :
1 Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan yang ditetapkan dengan peraturan desa dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan,
2 Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertugas membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan
masyarakat desa”.
Dari penjelasan tersebut di atas, jelaslah bahwa penentuan besarnya subyek penelitian sangat tergantung kepada informasidata yang dibutuhkan. Dari ke Enam
macam sampel yang terdiri dari 13 orang tersebut peneliti menganggap dapat memberikan informasi yang dibutuhkan yang menghasilkan model pemberdayaan
organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dengan manajemen stratejik di daerah. Dalam penelitian ini semua data tersebut baik dari perguruan tinggi maupun
yang berasal dari masyarakat Kabupaten Bandung, baik berupa wawancara, diskusi,
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
observasi serta berbagai dokumen diharapkan dapat diperoleh guna mendukung hasil penelitian.
Dalam penelitian ini data yang ingin dikumpulkan antara lain :
1. Bagaimanakah dukungan Lingkungan organisasi terhadap perluasan fungsi
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ?. 2.
Bagaimanakah pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui manajemen stratejik ?
3. Bagaimanakah pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
melalui implementasi manajemen stratejik? 4.
Bagaimanakah pemberdayaan staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat melalui evaluasi dan pengendalian?.
C. Definisi Operasional