Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Organisasi Pusat Kegiatan Warganegara Civic Center dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu merevitalisasi fungsi organisasi kemasyarakatan,
khususnya Sanggar Kegiatan Belajar dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat baik sebagai wadah kegiatan warganegarawarga masyarakat dalam melaksanakan
pendidikan kesetaraan, juga sebagai lembaga konsultasi dalam melaksanakan fungsi- fungsi lain yang dapat membantu warga negarawarga masyarakat memperoleh
berbagai pengetahuan dan keterampilankecakapan hidup life skill. Organisasi ini merupakan salah satu implementasi kebijakan Direktorat
Jenderal Pendidikan Non formal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat dikembangkan baik di tingkat Provinsi, KabupatenKota yang melakukan
aktivitas sampai ke tingkat Kecamatan dan Desa. Kegiatan organisasi, di samping pendidikan juga dapat bergerak di bidang sosial dan kebudayaan sebagaimana
diungkapkan dalam The Free Dictionary antara lain :”Civic Center – a center where
the members of a community can gather for social or cultural activities ”
http:www.thefreedictionary.cmcivic+center
D. Teknik Pengumpulan Data
Guna memperoleh data yang holistik dan integratif, serta memperhatikan relevansi dengan fokus dan tujuan, maka pengumpulan data menggunakan teknik :
1 wawancara mendalam, 2 observasi, 3 studi dokumentasi, yang dilanjutkan dengan diskusi.
1. Wawancara
Perekaman data hasil wawancara dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama dengan wawancara yang berstruktur, yaitu penulis telah mempersiapkan rumusan
pertanyaan secara tertulis yang dijadikan rambu-rambu pada waktu mengadakan
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
wawancara yang jawabannya langsung dicatat oleh pewawancara dan selanjutnya diadakan diskusi tentang jawaban tersebut.
Kedua, adalah wawancara tidak berstruktur dimana penulis mengajukan berbagai macam pertanyaan tentang pemberdayaan organisasi Pusat Kegiatan
Warganegara dengan manajemen stratejik, yang akan menampung masalah kemasyarakatan di Kabupaten Bandung, secara bebas sehingga responden secara
spontan mengeluarkan segala sesuatu informasi yang ingin dikemukakannya sehingga dapat memperkaya pandangan peneliti tentang permasalahan yang dibahas.
Wawancara yang diterapkan tidak berdiri sendiri, akan tetapi sering digabungkan dengan diskusi
– diskusi. Dalam wawancara ini peneliti menyediakan pedoman wawancara umum yang
dikembangkan dari pertanyaan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan kepada semua informan sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing,
sebagaimana dijelaskan dalam tabel 3:2. Pedoman wawancara di atas digunakan untuk menghindari wawancara yang
melantur dan kosong selama wawancara. Peneliti mengarahkan pertanyaan- pertanyaan selama wawancara pada fokus penelitian, meskipun tidak berurutan.
Wawancara dilakukan dengan perjanjian tertebih dahulu sesuai dengan kesempatan yang diberikan oleh informan. Mengenai waktu dan tempat wawancara terlampir
dalam catatan lapangan field note penelitian. Pada tabel 3.2 berikut dapat dilihat Kisi-kisi dan Sumber Data Wawancara.
Tabel 3.2 Kisi-kisi dan Sumber Data Wawancara
No. Pertanyaan
Kisi-kisi Informan
1
Dukungan Lingkungan Organisasi terhadap
Perluasan Fungsi Pusat Kegiatan Belajar
Lingkungan Internal dan Eksternal Organisasi.
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Masyarakat
Lingkungan Internal
Organisasi .Sistem
penyelenggaraan organisasi
Lingkungan Eksternal
Organisasi Perluasan fungsi Pusat
Kegiatan Belajar
Masyarakat. Masalah kemasyarakatan di
Kabupaten Bandung.
Sikap proaktif
lembaga kemasyarakatan
Masyarakat Pendidikan PGRI terdiri dari guru-guru
SD, SMP,SMA dan yang sederajat di Kabupaten
Bandung. Pimpinan dan SKB Global
Ilmu, Lembaga Kursus Traveler Institute English
Conversation dan PKBM Nurul Huda
Kerjasama antara lembaga kemasyarakatan dengan
lembaga pendidikan nonformal dan pemerintah daerah.
Pembinaan Kehidupan beragama.
Aktivis LSM, sebagai Sekretaris merangkap Ketua
Seksi Pendidikan Komite Peduli Jawa Barat KPJB
Tingkat Kabupaten Bandung. Tokoh Agama, sebagai Ketua
Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah dan anggota
Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bandung.
2
Pemberdayaan Staf Pusat Kegiatan Belajar
Perumusan Manajemen
Stratejik
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Masyarakat Melalui Perumusan Manajemen
Stratejik
Misi PKBM Tujuan PKBM
Strategi PKBM Kebijakan PKBM
Pimpinan dan Staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Nurul Huda.
Misi Lembaga TIEC Tujuan Lembaga TIEC
Strategi Lembaga TIEC Kebijakan Lembaga TIEC
Misi SKB Tujuan SKB
Strategi SKB Kebijakan SKB
Pimpinan Lembaga Kursus Traveler Institute English
Conversation TIEC Pimpinan Sanggar Kegiatan
Belajar Global Ilmu
3
Pemberdayaan Staf Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat Melalui Implementasi
Manajemen Stratejik Implementasi
Manajemen Stratejik
Program Kerja PKBM Anggaran Biaya PKBM
Prosedur Kerja PKBM Pimpinan Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat Nurul Huda
Program Kerja TIEC Anggaran Biaya TIEC
Prosedur Kerja TIEC Pimpinan Lembaga Kursus
Traveler Institute English Conversation TIEC
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Program Kerja SKB Anggaran Biaya SKB
Prosedur Kerja SKB Pimpinan Sanggar Kegiatan
Belajar Global Ilmu
4 Pemberdayaan Staf Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui
Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan pengendalian Supervisi
Pimpinan dan Staf Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Nurul Huda Pimpinan Lembaga Kursus
Traveler Institute English Conversation
Pimpinan Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu
Adapun rincian proses pencarian data melalui wawancara tentang pendapat Masyarakat Pendidikan di Kabupaten Bandung terhadap perluasan fungsi Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lainnya dalam bentuk organisasi Pusat Kegiatan Warganegara, dan pemberdayaan staf Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat melalui manajemen stratejik, dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Wawancara dilanjutkan diskusi tentang Masalah Kemasyarakatan di
Kabupaten Bandung dengan guru-guru Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas serta yang sederajat dilakukan pada
tanggal 30 Agustus, dan 6 September 2009 di Sekolah Dasar Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung.
b. Wawancara dilanjutkan diskusi tentang pemberdayaan Sanggar Kegiatan
Belajar dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dengan guru-guru Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama ,dan Sekolah Menengah Atas serta
yang sederajat dilakukan pada tanggal 13 September 2009 di Sekolah Dasar Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung.
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Rincian proses pencarian data melal;ui wawancara tentang pendapat Lembaga Swadaya Masyarakat dan Tokoh Agama terhadap perluasan fungsi organisasi Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Wawancara dengan pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat
LSMSekretaris Komite Peduli Jawa Barat KPJB Tingkat Kabupaten Bandung dilakukan pada tanggal 25 Mei 2011 di Kecamatan Ketapang
Kabupaten Bandung. b.
Wawancara dengan Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah Anggota Majelis Ulama Kabupaten Bandung dilakukan pada tanggal 26
Mei 2011 di Kecamatan Ketapang Kabupaten Bandung
Rincian proses pencarian data melalui wawancara tentang Penerapan Manajemen Stratejik di Lingkungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM dan
Sanggar Kegiatan Belajar SKB di Kabupaten Bandung, dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Wawancara dengan pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM
Nurul Huda Kabupaten Bandung dilakukan pada tanggal 30 Mei 2011 di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda.
b. Wawancara dengan pimpinan Lembaga Kursus Traveler Institute English
Conversation Kabupaten Bandung dilakukan pada tanggal 14 April 2012 di Sanggar Kegiatan Belajar Traveler Institute English Conversation.
c. Wawancara dengan pimpinan Sanggar Kegiatan Belajar SKB Global
Ilmu dilakukan pada tanggal 7 April 2012 di Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu
Suriakusumah, 2013 Pemberdayaan Organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melalui Manajemen Stratejik
Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Nurul Huda, Sanggar Kegiatan Belajar Global Ilmu dan Lembaga Kursus Traveler Institute English Conversation di Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berbagai informasi yang penulis peroleh dari wawancara dan diskusi, serta dicatat, dan selanjutnya catatan tersebut diproses ke dalam catatan lapangan
fieldnotes yang disusun secara terperinci guna memudahkan analisis.
2. Observasi