Alasan Memilih Judul PENDAHULUAN
5
Walaupun semua sudah ditakdirkan oleh Allah, akan tetapi untuk hal-hal yang manusia diberi kebebasan untuk memilih dan berbuat maka di situlah manusia harus
berusaha sebaik-baiknya, karena Allah tidak akan menurunkan keajaiban bagi yang tidak mau melakukan perubahan.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan salah satu usaha untuk perubahan yang lebih baik. Partisipasi menjadi jalan bagi masyarakat untuk
mengenali kebutuhan dan permasalahannya kemudian diselesaikan bersama-sama. Sehingga partisipasi dalam pembangunan merupakan wujud nyata dari harapan untuk
hidup di lingkungan yang lebih baik. Di sisi lain, partisipasi masyarakat juga merupakan hak bagi masyarakat untuk
memperoleh pembangunan sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga pembangunan yang dilaksanakan lebih relevan karena berasal dari masyarakat dan untuk
masyarakat itu sendiri. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih tahu permasalahan dan kebutuhannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Soetomo berikut.
Secara normatif, masyarakat lokal harus memperoleh proyek dan program pembangunan yang mereka tentukan sendiri. Asumsi normatif ini didasari oleh
asumsi deduktif bahwa masyarakat lokal yang paling tahu apa yang menjadi masalah dan kebutuhannya, dan mereka memiliki hak dan kemampuan untuk
menyatakan pikiran dan kehendaknya tadi. Dengan demikian apabila program dan proyek pembangunan yang dilaksanakan ditingkat lokal didasari oleh keputusan
yang diambil oleh masyarakat sendiri maka program tersebut akan relevan dan lebih menyentuh permasalahan dan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat.
6
Berdasarkan pernyataan di atas, program pembangunan dalam setiap tahapnya harus melibatkan masyarakat terutama masyarakat yang lemah, karena partisipasi erat
6
Soetomo, Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008, h.448
6
kaitannya dengan pemberdayaan. Menurut Edi Suharto, pemberdayaan menunjuk pada kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau
kemampuan berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
7
Menurut Hasim dan Remiswal, ukuran tinggi rendahnya partisipasi ditentukan oleh kemauan rakyat untuk menanggung biaya
berupa uang maupun tenaga.
8
Oleh karena itu, pemberdayaan dan partisipasi dapat saling mempengaruhi, karena hanya masyarakat yang mampu saja yang dapat berpartisipasi dalam
pembangunan, baik mampu secara fisik, pemikiran maupun materi. Maka, penting untuk menguatkan masyarakat lemah agar mampu terlibat dalam pembangunan,
walaupun keterlibatannya hanya mampu mengungkapkan permasalahan dan kebutuhan yang sebenarnya. Hal ini akan mempengaruhi keputusan terkait kegiatan
yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Apabila masyarakat tidak dilibatkan dalam setiap tahap pembangunan akan
mengakibatkan ketergantungan masyarakat pada program pemerintah, sebagaimana dijelaskan dalam pernyataan berikut.
Jika masyarakat tidak banyak dilibatkan dalam berbagai tahap dan hanya bersifat pasif dalam setiap perubahan yang direncanakan oleh pelaku perubahan
misalnya, pihak lembaga pemerintah, LSM maupun sektor swasta, masyarakat cenderung akan menjadi dependent tergantung pada pelaku perubahan.
9
Masyarakat yang bersifat tergantung hanya akan melakukan aktivitas
7
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: PT Refika Aditama, 2014, h. 58
8
Hasim dan Remiswal, Community Development Berbasis Ekosistem Sebuah Alternatif Pengembangan Masyarakat
, Jakarta: Diadit Media, 2009, h.24
9
Isbandi Rukminto Adi, Op.Cit, h.110-111