Urgensi Partisipasi Masyarakat Konsep Partisipasi Masyarakat
25
Apabila partisipasi masyarakat sudah terwujud, kemudian aktivitas lokal mampu mendorong aktivitas lokal berikutnya, maka ada atau tidaknya program dan
bantuan dari luar, proses dan aktivitas pembangunan tetap berjalan. Keterlibatan pihak eksternal tersebut harus ditempatkan sebagai bagian dari proses membina dan
mengembangkan kemampuan dan potensi masyarakat, sehingga sifatnya bukan merupakan faktor dominan tetapi sekedar mendorong, memberi stimulan,
memfasilitasi dan ikut memberikan iklim yang kondusif bagi berkembangnya potensi dari dalam.
6
Dalam hal ini, bantuan atau program dari luar dapat dianalogikan sebagai dynamo starter
sebuah mesin mobil. Perannya hanya membantu untuk menghidupkan mesin mobil, setelah mesin hidup, dynamo starter tidak diperlukan lagi.
Dengan perkataan lain, tujuan program dari pemerintah atau pihak eksternal adalah terciptanya kondisi yang menggambarkan masyarakat memiliki kemampuan
untuk membangun dirinya sendiri secara mandiri dan berkelanjutan. Apabila program dari luar tersebut dimaksudkan untuk membantu masyarakat lokal, pendekatan dan
misi yang diemban adalah menolong masyarakat agar kemudian masyarakat tersebut mampu menolong dirinya sendiri.
Selanjutnya, Isbandi Rukminto mengungkapkan bahwa partisipasi tersebut merupakan proses pemberdayaan sebagaimana dalam pernyataan berikut.
Partisipasi digunakan untuk menggambarkan proses pemberdayaan empowering proces. Dalam hal ini, partisipasi dimaknai sebagai suatu proses
yang memampukan enable masyarakat lokal untuk melakukan analisis masalah mereka, memikirkan bagaimana cara mengatasinya, mendapatkan rasa percaya
6
Soetomo, Op.Cit, h.422
26
diri untuk mengatasi masalah, mengambil keputusan sendiri tentang alternatif pemecahan masalah yang ingin mereka pilih.
7
Oleh karena itu, partisipasi erat kaitannya dengan proses pemberdayaan
masyarakat, karena dengan partisipasi maka masyarakat bersama-sama untuk turut serta dalam pembangunan, mulai dari identifikasi masalah, perencanaan alternatif
pemecahan masalah serta pelaksanaan kegiatan. Hal ini karena program yang tidak berorientasi pada pemberdayaan masyarakat tidak akan menghasilkan keberlanjutan,
tetapi justru
menimbulkan ketergantungan
yang justru
mencerminkan ketidakberdayaan.
8
Dengan partisipasi masyarakat dalam berbagai tindakan bersama melalui aktivitas lokal, telah menjadi proses belajar sosial yang kemudian dapat
meningkatkan kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi secara lebih baik dalam tindakan bersama dan aktivitas lokal berikutnya. Partisipasi masyarakat dalam
pebangunan juga dapat berkedudukan sebagai input sekaligus input.
9
Partisipasi masyarakat menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan, di lain pihak, juga dapat dikatakan bahwa pembangunan berhasil jika
dapat meningkatkan kapasitas masyarakat, termasuk dalam berpartisipasi. Penigkatan kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan
pembangunan, bahwa pembangunan yang dilakukan memberikan fokus perhatian pada masyarakat bukan semata-mata hasil fisik materiil.
7
Isbandi Rukminto Adi, Op.Cit, h.108
8
Soetomo, Op.Cit, h.422
9
Ibid, h.441
27