15
Maka diperoleh jumlah yaitu 16 subjek penelitian yang dianggap dapat memberikan informasi yang mendalam dan menyeluruh untuk penelitian dengan
desain studi kasus di wilayah tersebut.
H. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Interview
Wawancara interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden,
dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam tape recorder
.
21
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe open-ended. Wawancara studi kasus bertipe open-ended, dimana peneliti dapat bertanya
kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa di samping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Pada beberapa situasi, peneliti bahkan bisa
meminta responden untuk mengetengahkan pendapatnya sendiri terhadap peristiwa tertentu dan bisa menggunakan proposisi tersebut sebagai dasar
penelitian selanjutnya.
22
Untuk memudahkan melakukan wawancara dengan metode tersebut disusun pedoman wawancara lihat Lampiran III, sehingga wawancara dalam penelitian ini
dilakukan melalui open-ended semi structure. Informasi yang digali meliputi tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan yang difasilitasi oleh program
NUSP-2 dengan kata kunci partisipasi masyarakat yaitu keterlibatan dan kesukarelaan. Serta untuk menggali data dan informasi terkait pelaksanaan survey,
21
Irawan Soehartono,Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya.
cet.ke-8 Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2008, h.67-68
22
Robert K.Yin, Studi Kasus,Desain dan Metode, diterjemahkan oleh Djauzi Mudzakir, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, h.108-109
16
rembug atau musyawarah yang dilaksanakan, kegiatan pembangunan infrastruktur, evaluasi serta pemanfaatan dan pemeliharaan pasca pembangunan. Sehingga
Informasi diperlukan oleh penulis untuk menarik kesimpulan terkait kemauan, kemampuan dan kesempatan masyarakat untuk berprtisipasi dalam pembangunan
melalui program NUSP-2 serta penyebab ketidakberlanjutan pembangunan. Selanjutya untuk menggali informasi mengenai implementasi program NUSP-2
ditujukan kepada pendamping masyarakat atau Community Advisor yang menangani Kelurahan Gedong Pakuon. Informasi ini diperlukan oleh penulis untuk memperoleh
informasi yang akurat tentang pelaksanaan program NUSP-2, mekanisme pelaksanaan kegiatan dan upaya pendampingan masyarakat untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat Gedong Pakuon. Data dan informasi ini diperlukan oleh penulis untuk menarik kesimpulan terkait peran fasilitator atau pendamping
masyarakat mereka menyebutnya CACommunity Advisors dalam pelaksanaan program NUSP-2 di Gedong Pakuon.
2. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
23
Peneliti sebagai observer menggunakan tipe observasi non partisipan. Obsersavi non partisipan yaitu pengamat
berada di luar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian, pengamat akan lebih mudah mengamati
23
Irawan Soehartono, Op.Cit, h.69
17
kemunculan tingkah laku yang diharapkan.
24
Observasi tersebut bisa begitu berharga sehingga peneliti bahkan bisa mengambil foto-foto pada situs studi kasus. Paling
kurang, foto-foto ini akan membantu memuat karakteristik-karakteristik kasus penting bagi para pengamat.
25
Metode observasi dalam penelitian ini dianggap penting untuk mengamati kondisi lingkungan Kelurahan Gedong Pakuon, bangunan apa saja yang telah
dibangun serta bagaimana kondisinya setelah itu, pemanfaatan hasil pembangunan dan upaya pemeliharaannya dan penulis juga mengamati Pendamping Masyarakat
dalam proses pendampingan masyarakat, tentang bagaimana cara mereka berinteraksi dengan masyarakat.
Penulis tidak melakukan observasi terkait pelaksanaan tahap perencanaan seperti survey, rembug maupun musyawarah dikarenakan kegiatan tersebut telah
dilaksanakan pada tahun 2015, sehingga penulis memfokuskan penggalian infosrmasi tersebut dengan metode wawancara.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen tertulis, laporan dan surat-surat resmi.
26
Penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data-data yang bersumber dari dokumentasi tertulis.
Dalam penelitian studi kasus, penggunaan dokumen yang paling penting adalah untuk
24
Ibid, h.70
25
Robert K.Yin,Op.Cit, h.112
26
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, h.73