Pengertian NUSP-2 Program Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase-2 NUSP-2
53
Matriks 1 Basis Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat
Basis Kegiatan
Intervensi
Kebutuhan Masyarakat
Refleksi permasalahan lingkungan permukiman
Membangun visi kedepan permukiman yang aman dan
layak huni bagi semua Pengetahuan Lingkungan
Bantuan Teknis Lingkungan Permukiman
Pendampingan
Partisipasi Masyarakat
Penghimpunan kemampuan sumber daya yang dimiliki
masyarakat Bantuan
PengetahuanKetrampilan Kewirausahaan
Sosialisasi program
Pengelolaan Masyarakat
Pengelolaan sumber daya masyarakat
Pengembangan kemampuan manajemen masyarakat
Penguatan Institusi BKM Pencegahan kumuh baru
Pengetahuan pengeloloaan Lingkungan Permukiman
Perencanaan, Pelaksanaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan,
Pengawasan, Pengaturan
Sumber Data: Juknis Penyusunan NUAP Konsep pemberdayaan sebagaimana tersebut di atas memberikan landasan
yang kokoh pada komponen program NUSP-2 berikut : 1 Memberikan bantuan langsung kepada kelompok masyarakat yang bersifat
hibah untuk pemenuhan kebutuhan pembangunan atau perbaikan prasarana dan sarana dasar lingkungan permukiman kumuh;
2 Memfasilitasi pembangunan kawasan permukiman baru bagi MBR dan pengembangan akses fasilitas kredit kepemilikan rumah yang terjangkau bagi
MBR; dan 3 Memberikan bantuan teknis, berupa:
a Pengorganisasian masyarakat, melalui kelembagaan di tingkat komunitas. b Penguatan kemampuan dan kapasitas aparat pemerintah dibidang
pengelolaan pembangunan perkotaan yang memihak kepentingan warga miskin pro-poor urban development.
3
Pendekatan partisipasi masyarakat ditentukan oleh eksistensi Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM yang bekerja secara sukarela, yang memiliki
3
Ibid, h.4
54
pemimpinpengurus terpilih dan terpercaya. LKM semacam sistem de facto perwakilan yang menyusun rencana pengembangan masyarakat untuk memandu
kegiatan, membentuk sebuah timunit yang bertugas untuk melaksanakan administrasi dan pelaksanaan kegiatan proyek.
LKM menerima dana BLM dari NUSP-2 dan mendorong pemberdayaan masyarakat agar mampu dan mandiri menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan
permukiman yang dihadapinya. Disamping LKM, keberadaan relawan atau tenaga penggerak masyarakat juga memainkan peran penting, termasuk dalam perencanaan,
pengadministrasian, pembangunan, dan pemeliharaan infrastruktur.
4