Anggota : Hi. Sugiri, S.Sos
Anggota : Mukhlas As, S.Pd.I
C. Pengelola General Manager
: M. Adi Suryawan, S.E Kabag Keuangan
: Parini, S.Pd Kabag Personalia
: Mudakir Kabag Adm Umum
: M. Ikhwani Kabag IT
: M. Ardi Saputra Staf Akunting
: Nur Fitriana M Staf Akunting
: Eni Syafriani Staf Akunting
: Sugiarti, Amd
B. Pengawasan Dalam Pengelolaan Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat Sendang
Agung 1.
Fungsi Pengawasan Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat Sendang Agung
a. Tipe- Tipe Pengawasan Setiap kegiatan apapun tujuannya hanya dapat berjalan secara efektif dan
efesien bilamana sebelumnya sudah dipersiapakan dan direncanakan terlebih dahulu dengan matang. Tipe-tipe pengawasan adalah proses menentukan tujuan dan cara
bagaimana untuk mencapainya. Dalam tipe-tipe pengawasan ini yaitu :
Pertama, Pengawasan pendahuluan atau sering disebut steering cintrols, mencapuk semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual
dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan. Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan-kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk
tindakan masa mendatang, walapun demikian penting untuk membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan mengimplementasikannya.
Dalam pengawasan pendahulan pada Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat meliputi : pengawasan pendahuluan sumber daya manusia, produk-produk, modal dan sumber
daya finansial. Kedua, Pengawasan pada waktu kerja berlansung, terutama dari tindakan-tindakan
para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka. Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk
mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-motode serta prosedur-prosedur yang tepat dan mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Prosedur memberikan pengarahan pada bawahan, bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan
tetapi meliputi juga dengan sikap orang-orang yang memberikan penyerahan di Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat Sendang Agung.
Ketiga, pengawasan feed back atau upan balik adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan
masa mendatang. Apapun sejumlah pengawasan feed back yang banyak dilakukan