mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan sehingga data data yang sudah terpilih dapat diverifikasi.
2. Penyajian Data Data Display Langkah yang kedua setelah mereduksi data adalah penyajian data, Miles dan
Huberman mengemukakan bahwa penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan, secara umum biasanya dalam penelitian kulitatif, dalam penyajian data berbentuk naratif, akan tetapi selian itu bisa berbentuk bagan,
hubungan antar katagori.
23
Dalam hal ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari Lembaga yang diteliti.
3. Verifikasi Conclucion Drawing Setelah melakukan penyajian data yang diperoleh maka, langkah selanjutnya
adalah verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Telah dijelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif dalam menganalisis tidak menunggu semua data terkumpul
sehingga dalam menyimpulkan data-data yang ada tidak cukup satu kali, karena ketika data telah disimpulkan pada tahap awal masih bersifat sementara, dan bisa
berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung tahap penumpulan data berikutnya, akan tetapi apaila kesimpulan awal atau data awal bisa
23
Sugiyono, Op.Cit. h. 249
dibuktikan dengan bukti-bukti yang valid maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel.
Setelah data yang telah dipilih dan didapatkan dan menganalisisnya dan membandingkan dengan teori yang dipakai oleh peneliti maka selanjutnya adalah
penarikan kesimpulan atau hasil yang diperoleh.
Kemudian langkah selanjutnya adalah penulis mengambil sebuah kesimpulan menggunakan teknik deduktif, kesimpulan yang ada merupakan jawaban dari
permasalahan pada rumusan masalah, dalam hal ini kesimpulan yang diambil sesuai dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian penulis tentang fungsi pengawasan
dalam pengelolaan Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat.
G. Tinjauan Pustaka
Kajian tentang fungsi pengawasan dan pengelolaan telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Dalam kerya-karya maupun penelitian sebelumnya
memang telah ada pembahasan tentang fungsi pengawasan dan pengelolaan, tetapi berbeda maksud, tempat penelitian dan objek yang dibahas. Dan masalah fungsi
pengawasan ini telah dibahas oleh beberapa peneliti, antara lain yaitu: Sahrul Abas dengan kajian “Fungsi Pengawasan Dewan Pengawas Syariah Dalam Distribusi
Zakat Lazis Dewan Dakwah Lampung”.
24
Permasalahan ini adalah tentang fungsi
24
Shahrul Abas, Fungsi Pengawasan Dewan Pengawas Syariah Dalam Distribusi Zakat Lazis Dewan Dakwah Lampung, Lampung: Skripsi Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, 2014
pengawasan dewan pengawas syariah dalam distribusi zakat yang dilakukan lazis Dewan Dakwah Lampung, hal ini walaupun penelitian sama yaitu fungsi
pengawasan, akan tetapi isinya berbeda. Dari kesimpulan tersebut bahwa dalam melaksanakan fungsi pengawan Dewan Pengawas Syariah masih kurang baik atau
kurang efektif dikarenakan rasa tanggungjawab terhadap amanah yang diberikan masih lemah. Disamping itu juga ada faktor penghambatnya, yaitu lemahnya sistem
administrasi dan manajemen di Kantor Lazis Dewan Dakwah Lampung, minimnya sumberdaya manusia yang berkualitas dari segi ilmu dan pengalaman, transpotrasi
keterbatasan transpotrasi baik dalam menunjang proses pelaksanaan progam yang dilaksanakan, dan laporan kegiatan khususnya didaerah-daerah masih terkendala
umumnya setiap progam yang digulirkan. Karya selanjutnya yaitu skripsi yang
berjudul “ Pengelolaan Dana Desa Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Desa Gunung Rejo Kecamatan Way
Lima Kabupaten Pesawaran”
25
buah karya dari Mujiono, yang dalamnya pembahasannya yaitu untuk mengetahui pengelolaan dana desa dalam pemberdayaan
ekonomi masyarakat di Desa Gunung Rejo Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran. Dalam hal ini, walapun sama tentang pengelolaan akan tetapi dari objek
nya berbeda. Dari kesimpulan tersebut bahwa melalui adanya pengelolaan dana desa yang sumbernya berasal dari pemerintah pusat melalui APBN dan APBD dalam
25
Mujiono, Pengelolaan Dan Desa Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Desa Gunung Rejo Kecamatan Way Liwa Kabupaten Pesawaran, Lampung: Skripsi Fakultas Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, 2016
bentuk alokasi dana Desa, ekonomi masyarakat Desa Gunung Rejo secara umum dapat terberdayakan. Pemberdayakan ekonomi tersebut terwujud melalui adanya
pelatihan, pembinaan, pinjaman modal usaha serta dilibatkannya warga dalam progam yang dibuat oleh desa dalam PKPDES Desa Gunung Rejo.
Perbedaan dalam skripsi ini yaitu objek atau tempat penelitiannya berbeda. Berdasarkan yang telah dipaparkan diatas merupakan sebuah acuan penulis. Dari
uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Fungsi Pengawasan Dalam Pengelolaan Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat Sendang Agung
Kecamatan Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah .