pengumpulan data sampai pada analisis data, peneliti berusaha memperoleh data obyektif yang sebanyak mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada.
Menurut Suharsimi Arikunto : “Dan apabila penelitian bermaksud mengetahui keadaan mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainya,
maka penelitiannya bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan atau menerangkan peristiwa”.
15
Dalam penelitian ini penulis hanya mengungkapkan data-data tentang fungsi pengawasan dan pengelolaan Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat Sendang
Agung.
2. Populasi Dan Sampel
a. Populasi dan sampel Penelitian
Yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh individu yang dijadikan objek penelitian
16
adalah fungsi pengawasan dalam pengelolaan Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat Sendang Agung. Ada pun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
: seluruh pengurus yang ada di lembaga Baitul Maal Wat Tamwil Sepakat yang berjumlah 17 Anggota.
Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini, penulis berpedoman pada pendapat Suharismi Arikunto, yakni apabila populasinya kurang dari 100, hendaknya
sample diambil semua, sehingga penelitian menjadi sampel, apabila populasinya
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI Jakarta:Rineka cipta, 2006. h.117
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Pt Bina Aksara, 1983, h.102
lebih dari 100 hedaklah sampel ditentukan sebanyak 10-15 atau 20-25. Dikarenakan sampel yang ada kurang dari 100 maka penulis mengambil
semua populasi yang ada.
Data Petugas Pengawas Dan Pengelola No
Pengawas Dan Pengelolaan Jumlah
1. Petugas Pengurus BMT Sepakat
5 Orang 2.
Petugas Pengawas BMT Sepakat 4 Orang
3. Petugas Pengelolaan BMT Sepakat
8 Orang Jumlah
17 Orang
3. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara Interviu
Wawancara disebut juga interviu artinya “ suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut
dilakuk an dengan cara berdialog secara lisan”.
17
Lebih detail lagi dijelaskan : Interviu atau wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada semua
masalah, ini merupakan proses adanya tanya jawab, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik interview = berbincang-bincang, tanya
jawab. Asal kata entrevur = penjumpaan sesuai dengan penjannian
17
Djumhur I. Moh. Surya, Bimbingan Dan Penyuluhan Disekolah, Bandung: CV. Ilmu, 1985, h.55