pembiayaan mudharabah, maka pihak bank bertanggung jawab terhadap kemungkinan kerugian yang akan terjadi.
56
b.Penyaluran Lending
Dalam penyaluran dana pada nasabah, secara garis besa produk pembiayaan syariah, pembiayaan merupakan aktivitas utama BMT tersebut, karena berhubungan
dengan pendapatan. Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan BMT pada anggotanya untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh BMT dari
anggotanya. Pembiayaan dalam BMT adalah menganut prinsip-prinsip syariah, yang bermaksud prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara
pihak BMT dan pihak lain untuk pembiayaan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.
Produk pembiayaan adalah dana yang ditempatkan BMT kepada anggotanya untuk membiayai kegiatan usahanya atas dasar jual beli dan perkongsian syirkah.
Ada berbagai jenias pembiayaan yang dikembangkan oleh BMt, yang semuanya itu mencakup pada akad syariah dan akad jual beli. Dari akad kedua akad ini
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh BMT dan anggotanya dan semuanya ini mencakup pada fatwa Dewan Syariah Nasional DSN Sebagai
Pedoman.
57
56
Nurul Huda Dan Mohamad Heykal, Op Cit. h. 91-93
57
Nurul Huda et. al, Op. Cit. H.290
Secara umum produk menyaluran dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan
berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: 1 Pembiayaan dengan prinsip jual-beli
2 Pembiayaan dengan prinsip sewa 3 Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
4 Pembiayaan dengan akad pelengkap Pembiayaan dengan prinsip jual-beli ditunjukan untuk memiliki barang,
sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditunjukan untuk memdapatkan jasa. Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerja sama yang ditunjukan guna
pendapatkan barang dan jasa sekaligus. Pada kategori dan kedua, tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan
menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip jual-beli seperti Murabahah,
Saham dan Istishna serta produk yang menggunakan prinsip sewa yaitu Ijarah dan IMBT.
Sedangkan pada kategori, tingakat keuntungan bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi-hasil. Pada produk bagi hasil
keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati di muka. Produk perbankan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Musyarakah dan