Uji Normalitas Pengujian Persyaratan Analisis

commit to user 92 perlakuan acceleration sprints memiliki peningkatan hasil kecepatan lari 100 meter sebesar 70 point yang lebih tinggi dari pada kelompok latihan hollow sprints dan sebesar 129,625 point yang lebih tinggi dari pada kelompok latihan repetition sprints. 2. Jika antara kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi memiliki peningkatan hasil kecepatan lari 100 meter sebesar 98,167 point yang lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Perlakuan N M SD L hitung L tabel 5 Kesimpulan KP 1 8 312,875 71,760 0,201 0,285 Berdistribusi Normal KP 2 8 264,375 78,670 0,167 0,285 Berdistribusi Normal KP 3 8 269,250 53,462 0,125 0,285 Berdistribusi Normal KP 4 8 148,000 53,684 0,174 0,285 Berdistribusi Normal KP 5 8 163,375 76,285 0,160 0,285 Berdistribusi Normal KP 6 8 128,625 39,283 0,171 0,285 Berdistribusi Normal Perhitungan lengkap pada lampiran 18 Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 1 diperoleh nilai L o = 0,201. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5 yaitu 0,285. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 1 termasuk commit to user 93 berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 2 diperoleh nilai L o = 0,167, yang ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5 yaitu 0,285. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 2 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 3 diperoleh nilai L o = 0,125. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5 yaitu 0,285. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 3 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 4 diperoleh nilai L o = 0,174. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5 yaitu 0,285. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 4 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 5 diperoleh nilai L o = 0,160. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5 yaitu 0,285. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 5 termasuk berdistribusi normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP 6 diperoleh nilai Lo = 0,171, yang ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5 yaitu 0,285. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP 6 juga termasuk berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas