Metode Lari Cepat Metode Latihan

commit to user 63 Recovery yang cukup untuk bisa melanjutkan ke repetisi berikutnya.

j. Metode Lari Cepat

Hollow Hollow Sprints Hollow sprints adalah suatu bentuk pelatihan yang terdiri dari dua kali periode lari cepat yang diselingi dengan periode jogging atau jalan Fox, Bowers, dan Foss, 1993. Pelatihan lari cepat berselang dilakukan dengan lari secepat- cepatnya sprint kemudian lari pelan jogging dan dilanjutkan dengan lari secepat-cepatnya sprint. Menurut Hazeldine 1985:102 menyatakan bahwa hollow sprints menggunakan dua kali sprint yang diselingi dengan periode recovery dengan cara lari pelan atau jogging. Sprint sejauh 30-50 meter, jogging 30-50 meter, sprint lagi 30-50 meter, kemudian berjalan sebagai fase recovery. Pada face recovery memungkinkan kita untuk mempersipakan diri untuk melanjukan ke repetisi berikutnya. Pada pelatihan hollow sprints yang ditekankan adalah melatih banyaknya frekuensi langkah. Dalam usaha meningkatkan kualitas fisik pada tingkat yang lebih tinggi, perlu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang efek pelatihan terhadap organ tubuh dan perototan. Pengembangan kondisi fisik sebagai efek pelatihan tergantung dari pada bentuk pelatihan serta beban yang diberikan untuk memperoleh efek pelatihan yang maksimal, pelatihan harus spesifik sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuni. Menurut Fox, Bowers, dan Foss 1993 penggunaan sistem energi yang diperlukan untuk pelatihan hollow sprints adalah commit to user 64 85 berasal dari sistem ATP-PC dan LA, 10 berasal dari sistem sistem LA dan oksigen O dan 5 berasal dari oksigen O . Seperti halnya dengan latihan aceleration sprints, latihan hollow sprints juga memiliki keuntungan dan kelemahan yang dapat di analisis sebagai berikut: Keuntungan Kelemahan Efektif untuk mengembangkan frekuensi langkah pada lari cepat. Kurang efektif untuk mengembangkan langkah stredle length pada lari cepat. Dapat memberikan pengaruh pada peningkatan kecepatan reaksi, terutama reaksi sederhana. Resiko cedera yang terjadi tinggi, terutama cedera otot kaki, karena kecepatan lari ditambah secara tidak bertahap. Efektif untuk mengembangkan kekuatan otot dan kecepatan reaksi. Recovery yang cukup untuk bisa melanjutkan ke repetisi berikutnya.

k. Metode Lari Cepat Repetisi