commit to user 64
85 berasal dari sistem ATP-PC dan LA, 10 berasal dari sistem sistem LA dan oksigen O dan 5 berasal dari oksigen O .
Seperti halnya dengan latihan aceleration sprints, latihan hollow sprints juga memiliki keuntungan dan kelemahan yang dapat di analisis sebagai berikut:
Keuntungan Kelemahan
Efektif untuk mengembangkan frekuensi langkah pada lari cepat.
Kurang efektif untuk mengembangkan langkah stredle
length pada lari cepat. Dapat memberikan pengaruh pada
peningkatan kecepatan reaksi, terutama reaksi sederhana.
Resiko cedera yang terjadi tinggi, terutama cedera otot kaki, karena
kecepatan lari ditambah secara tidak bertahap.
Efektif untuk mengembangkan kekuatan otot dan kecepatan reaksi.
Recovery yang cukup untuk bisa melanjutkan ke repetisi berikutnya.
k. Metode Lari Cepat Repetisi
Repetition Sprints
Menurut Fox, Bowers, dan Foss 1993, latihan lari cepat repetisi adalah lari cepat yang dilakukan dengan kecepatan maksimal, berulang-ulang, diselingi
periode pulih asal recovery dilakukan sempurna diantara ulangan yang dilakukan. Sebelum ulangan repetisi dilakukan, perlu adanya pulih asal yang
2 2
commit to user 65
cukup lama, hal ini penting terutama untuk meningkatkan power anaerobik dan oksygen-dept. Pulih asal waktu istirahat dalam latihan lari cepat repetisi biasanya
menggunakan aktivitas jalan. Menurut Rushall dan Pyke 1992: 265, bahwa hasil latihan yang diperoleh dari program latihan lari cepat repetisi adalah selain
peningkatan terjadi pada power anaerobik dan hanya sedikit power aerobik, peningkatan juga terjadi pada serabut-serabut otot cepat dan peningkatan mekanik
pada neoromuskular. Menurut Nossek 1982: 71 jarak dan pulih asal waktu istirahan untuk
latihan lari cepat repetisi adalah lari cepat berulang 10-16 ulangan dalam 3-4 seri pada jarak 30-80 meter dengan kecepatan maksimal dan diselingi pulih asal aktif
diantara ulangan yang dilakukan. Sedangkan menurut Hazeldine 1985: 103 adalah lari cepat berulang pada jarak 20-70 meter dengan kecepatan maksimal dan
diselingi pulih asal jogging diantara ulangan yang dilakukan. Repetititon sprints apabila ditinjau dari mengembangkan sistem energi
yang digunakan menurut Fox, Bowers, dan Foss 1993 mengemukakan bahwa repetition of sprint mengembangkan sistem energi: a ATP-PC dan LA sebesar
90; b LA dan O2 sebesar 6 ;c dan O2 sebesar 4. Seperti halnya dengan latihan aceleration sprints dan latihan hollow
sprints, latihan repetition sprints juga memiliki keuntungan dan kelemahan yang dapat dianalisis sebagai berikut:
Keuntungan Kelemahan
Efektif untuk mengembangkan frekuensi langkah pada lari cepat.
Kurang efektif untuk mengembangkan langkah stredle
commit to user 66
length pada lari cepat. Dapat memberikan pengaruh pada
peningkatan kecepatan reaksi, terutama reaksi pada saat start pada
pelari cepat. Resiko cedera yang terjadi tinggi,
terutama cedera otot kaki, karena kecepatan lari ditambah secara tidak
bertahap. Efektif untuk mengembangkan
kekuatan otot dan kecepatan maksimum.
Recovery yang cukup untuk bisa melanjutkan ke repetisi berikutnya.
3. Kekuatan Otot Tungkai