Sistem Keandalan Seri Sistem Keandalan Paralel

2.6.1. Sistem Keandalan Seri

Suatu sistem dapat dibedakan dengan susunan seri jika komonen-komponen yang ada dalam sistem itu harus bekerja dan berfungsi seluruhnya agar sistem tersebut sukses dalam menjalankan fungsinya. Atau dengan kata lain jika ada satu komponen saja yang tidak bekerja, maka akan mengakibatkan sistem tersebut gagal dalam menjalankan fungsinya. Secara diagram, sistem keandalan seri dapat dilihat pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Reliability Block Diagram Diagram pada gambar 2.1 sering disebut Diagram Blok Keandalan Reliability Block Diagram RDB. Perlu diperhatikan bahwa diagram itu tidak mewakili setiap komponen yang dihubungkan secara seri, tetapi menunjukkan bagaimana komponen- komponen itu diperlakukan dari sudut pandang keandalan. 1 2 n Universitas Sumatera Utara Jika ada n buah komponen dalam susunan seri dan masing-masing memiliki indeks keandalan n R R R ,...., 2 1 , seperti terlihat pada gambar 2.1, maka secara umum sistem keandalan seri dinyatakan sebagai berikut: i n i n S R R R R R ∏ = = ⋅ ⋅ ⋅ = 1 2 1 ,... Sedangkan ekspresi ketakandalan dari sistem dengan susunan seri dari n buah komponen adalah.: ∏ = − = − = n i i S R R Q 1 1 1

2.6.2. Sistem Keandalan Paralel

Pada sistem keandalan paralel, kerusakan pada setiap komponen dalam suatu sistem tidak akan menyebabkan kerusakan sistem secara total, atau sering disebut failure tolerant kerusakan yang dapat ditolerir. Ada dua jenis dari sistem keandalan paralel, yaitu sistem kelebihan redundant aktif dan kelebihan redundant pasif. Universitas Sumatera Utara Pada kelebihan aktif, dua atau lebih unit diletakkan dalam sistem keandalan paralel dimana secara normal pembagian fungsi dilakukan tetapi unit-unit tersebut diatur sedemikian hingga jika satu unit atau mungkin lebih mengalami kerusakan, maka sisanya dapat mengantikan posisinya. Sebagai contoh adalah dua mesin pesawat terbang yang diaktifkan tetapi tidak menutup kemungkinan pesawat untuk terbang dengan satu mesin, apabila mesin yang satunya mengalami kerusakan. Pada kelebihan pasif, satu unit secara normal memegang fungsi secara penuh tetapi jika unit tersebut mengalami kerusakan, maka unit yang lain akan diaktifkan untuk mengambil alih posisinya.

2.6.2.1. Sistem Keandalan Paralel Kelebihan Aktif

Misalkan ada dua unit 1 dan 2 dihubungkan dalam sistem paralel seperti terlihat pada gambar 2.2 Gambar 2.2 Sistem Keandalan Paralel Kelebihan Aktif Sistem akan rusak apabila 1 dan 2 kedua-duanya mengalami kerusakan. Keandalan sistem didefenisikan sebagai berikut, jika didefinisikan Q ketakandalan sistem 1 2 Universitas Sumatera Utara Maka 2 1 E E P Q ∩ = Dimana E adalah kejadian independen bebas sehingga diperoleh: ∏ = − = n i i R Q 1 1 Jika peluang kegagalan adalah independen, maka fungsi sistem keandalannya adalah: ∏ = − − = n i i p R R 1 1 1

2.6.2.2. Sistem Keandalan Paralel Kelebihan Pasif

Pada sistem keandalan pasif, unit utama 1 secara normal membawa fungsi secara penuh dan unit siaga 2 dibawa untuk digunakan ketika unit utama mengalami kerusakan. Secara sederhana sistem keandalan pasif dapat ditunjukan dalam gambar 2.3 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Sistem Keandalan Paralel Kelebihan Pasif Cara untuk menganalisis sistem ini adalah harus mempertimbangkan bahwa sistem kegagalan waktu adalah variabel acak yang mengandung jumlah dua variabel acak, yaitu kegagalan waktu 1 dan 2. Jika exp 2 1 t t R t R λ − = +

2.6.3. Kombinasi Sistem Seri dan Paralel