umpan boiler. Apabila pengadaan air tidak dapat disesuaikan dengan persyaratan air boiler, maka perlu ditingkatkan usaha pemurnian air dengan external treatment. Air
baku yang diperoleh dari sumber, sebelum diolah perlu dibebaskan dari partikel – partikel berat seperti pasir, tanah dan lumpur. Tujuan pengendapan ini ialah memberi
kesempatan pada partikel – partikel besar untuk mengendap. Partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebih lama. Pengendapan ini disebut ”plain
sedimentation”. Pengendapan umumnya dilakukan pada bak yang terdiri dari bagian : a. Inlet zone, yaitu bagian tempat masuknya air baku, dan pasir yang masuk akan
mengendap. b. Settling zone, ialah daerah pengendapan suspensi dan dispersi dan bergerak sesuai
dengan aliran air. c. Bottom zone, yang merupakan tempat pengumpulan lumpur dan bahan padatan
untuk dibuang d. outlet zone bagian bak tempat mengalirkan air ke unit pengolahan selanjutnya
dengan kadar lumpur dan pasir yang telah berkurang.
2.7.1.2 Clarifier
Pengendapan awal sering dihubungkan dengan clarifier, yang berbentuk cylinder atau kotak. Tujuannya untuk mengendapkan partikel halus yang tidak dapat
diendapkan pada bak sedimentasi. Alat ini bekerja memisahkan partikel berat dengan aliran berputar. Partikel dengan berat jenis 1 akan bergerak menuju permukaan air
Universitas Sumatera Utara
sedangkan partikel dengan berat jenis 1 akan mengendap kedasar clarifier. Senyawa yang berbentuk kolloidal yang keluar dari bak sedimentasi dapat dipisahkan pada alat
clarifier jika air sebelum memasuki clarifier diberikan bahan kimia flokulan.
2.7.1.3 Penambahan flukolan
Senyawa yang terlarut dalam air akan menimbulkan kekeruhan turbidity, yang sulit diendapkan dalam waktu singkat. Senyawa tersebut mudah diendapkan
dengan penambahan flukolan seperti aluminium sulfat, aluminiumchlorida, ferro sulfat, copper chlor, dan sodium aluminat, yang pemakaiannya tergantung dari
penggunaan air tersebut. Fungsi flokulan yang ditambahkan pada air ialah : a. memeperbesar persingguhan antara partikel halus dan membentuk partikel yang
lebih besar sehingga sifat kolloidal larutan menurun. b. perbesaran molekul yang terjadi akan mendorong senyawa tersebut mengendap.
2.7.1.4 Pemisahan kation dan anion dengan pertukaran ion
a. pelunakan alat ini berperan untuk menurunkan kesadahn hardness air, biasanya
menggunakan bahan penukar ion zeolit alam. Pelunakan yang dimaksud ialah
mengadsorbsi ion Ca
+ +
, Mg
+ +
dan sedikit logam Fe
+ +
, Mn
+ +
, dan Sr
+ +
dengan reasksi sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
Na
+
-Ze + Ca
+ +
Ca-Ze + Na
+
Pelunakan ini akan lebih sempurna bila air yang akan dimurnikan melalui pemanasan pendahuluan. Pelunakan banyak diterapkan pada pemurnian air yang
sedikit mengandung anion silika. b. Demineralize
Alat ini merupakan pertukaran kation dan anion yang banyak digunakan pada sumber air yang tidak memenuhi baku mutu air industri. Demineralizer terdiri dari dua
jenis yaitu : Penukar Kation, Unit penukar kation mengandung asam kuat dan asam lemah
yang terrikat dengan resin sebagai bahan dasar, seperti R-SO
− 3
, R-PO
− 3
dan RC
6
H
5
O
−
Penukar ion berbentuk padatan dengan spesifikasi berikut : i. Mengandung ion sebagai tempat pertukaran ion.
ii. Tidak larut dalam air. iii. Memiliki pori – pori sebagai tempat keluar masuk ion.
iv. Penukar kation memiliki muatan negatif dalam kerangka resin. Apabila resin telah jenuh maka perlu dilakukan regenerasi dengan penambahan
Na
+
, sehingga resin aktif kembali sebgai penukar ion. Penukar anion, Alat ini hampir sama dengan cation exchanger, hanya terdapat
perbedaan bahwa alat ini berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air.
Universitas Sumatera Utara
Bahan dasarnya adalah resin sebagai tempat pertukaran ion seperti R-NH
+ 3
, R-H
+
, dan R-NH
2
-R
+
.
2.7.2 Internal Treatment