BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air alam mengandung senyawa-senyawa kimia seperti garam-garam yang sifatnya dapat merusak bahan-bahan logam. Seperti kita ketahui bahwa air alam
sangat jarang yang murni karena air dalam siklusnya telah terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang ada di permukaan bumi yang sifatnya sebagai polutan, baik
itu sebagai polutan yang ada di tanah maupun diudara atau mungkin di kandung oleh air sendiri, sehingga sifat kimia air dapat berubah.
Uap dan air merupakan 2 dua bagian yang sangat penting dalam proses pengolahan minyak nabati maupun jenis pabrik lainnya. Pada proses pengolahan
Tandan Buah Segar TBS menjadi Crude Palm Oil CPO di pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PKS memerlukan uap air steam untuk sterilisasi buah, pengeringan
inti, pemanasan tangki timbun dan lain-lain selama proses pengolah berlangsung.
Uap air ini dihasilkan oleh boiler. Kemampuan boiler menghasilkan uap air dengan temperatur yang diinginkan mempengaruhi efisiensi pengolahan. Boiler
Universitas Sumatera Utara
membutuhkan air umpan dengan persyaratan tertentu. Air dari sumber air yang digunakan belum memenuhi syarat-syarat tersebut. Oleh karena itu perlu diolah
terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai air umpan.
Water treatment pengolahan air diperlukan pada pabrik kelapa sawit dikarenakan air yang digunakan pada proses pengolahan dan air umpan boiler harus
memenuhi standart. Dengan kata lain proses water treatment sesungguhnya adalah proses pengolahan air untuk mengurangi dan menghilangkan pengotor atau impurities
yang terdapat dalam air sehingga air dapat memenuhi syarat-syarat mutu air yang diperlukan dalam penggunaannya.
Pada mulanya pertukaran ion dibuat dari tanah liat alam yang dialiri air, sehingga dapat membentuk suatu muatan, akan tetapi sifat tanah liat alam ini tidak
seragam dan sukar diramalkan, oleh karena itu untuk pertukaran ion digunakan bahan sintesis, agar hasilnya mempunyai daya ulang yang tinggi.
Resin penukar ion banyak dipergunakan oleh peneliti dibidang analisa kuantitatif produk-produk reaksi fisik, selain itu, sering juga digunakan sebagai
pemisahan gugus asam amino dari senyawa protein. Metode ini dapat diterapkan juga untuk operasi-operasi pelunakan air, menaikkan kadar logam, pemisahan logam, untuk
pemisahan senyawa anorganik diterapkan pada pemisahan radiokimia.
Universitas Sumatera Utara
Pada pemakaian pelunakan air dapat diterapkan untuk menurunkan kesadahan air, yaitu untuk menghilangkan ion – ion yang sering berada dalam air sadah, misalnya
calsium, magnesium atau ion sisa asam misalnya sulfat, khlorida, dan kandungan logam berat yang sering terikut, misalnya besi aluminium.
1.2 Permasalahan