TEORI SUPERBLOK Analisis dan Evaluasi

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 TEORI SUPERBLOK

Konsep Superblok sudah sangat populer sejak awal hingga pertengahan abad ke‐20, yang muncul dari ide para peloper gerakan arsitektur dan urban planning modern. Sebuah superblok tentu lebih besar daripada blok biasa pada sebuah kota. Konsep superblok pada waktu itu memiliki karakter sempadan yang lebih lebar untuk bangunan, dan secara tipikal dikelilingi oleh jalan raya yang lebar dan secara umum melayani sirkulasi kenderaan yang berkecepatan tinggi. Seorang urban planner pada awal abad ke‐20, Clarence Perry meragukan konsep superblok ini dan mencetuskan konsep yang lebih humanis, yaitu ‘neighborhood unit’, dengan tujuan mengorganisasikan ruang sehingga lebih ramah terhadap pejalan kaki, dan menyediakan ruang terbuka open plaza serta ruang terbuka lainnya agar penduduk dapat berinteraksi dan bersosialisasi Keating, 2000. Pada 1930, konsep superblok sering digunakan untuk proyek urban renewal bagi hunian publik di kota‐kota Amerika Serikat. Konsep ini banyak diterapkan pada proyek perumahan publik untuk menghilangkan lorong pada bagian belakang, yang sering memicu timbulnya area kumuh Ben‐Joseph, 2005. Secara definisi, Integrated Urban development, atau yang biasa disebut dengan superblok adalah sebuah kawasan mixed‐use yang terintegrasi dalam satu tatanan, minimal kedua sisinya dibatasi oleh dua jalan kolektor atau sebuah jalan kolektor dan jalan lain yang kira‐ kira memiliki hirarki yang sama, selaras dengan masterplan kota dan menetapkan salah satu atau peruntukan lahan yang lebih dominan dengan minimum luas sekitar 3 hektar. Kualitas urban yang rendah di Kota Jakarta sekarang lebih banyak disebabkan oleh pengembangan yang berorientasi pada parsel‐parsel kawasan. Di dalam konsep superblok, suatu lingkungan binaan dalam upaya menciptakan kualitas kota yang lebih baik dapat diwujudkan melalui suatu proses perencanaan yang terintegrasi dimana semua fungsi dan pengelolaan dari kawasan yang direncanakan dijadikan sebagai sebuah kesatuan yang besar dan tunggal. Dalam sudut pandang ini, suatu superblok mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan mutu lingkungan perkotaan di dalam kawasannya, juga lingkungan lain di sekitar kawasannya. Superblok dapat bertindak sebagai katalisator untuk memicu perkembangan kawasan‐kawasan tersebut Poerbo, 2001. Universitas Sumatera Utara wo antara lain adalah : 6. Mengakomodasi

2.2 TEORI MIXED‐USE