wo antara
lain adalah :
6. Mengakomodasi
2.2 TEORI MIXED‐USE
‐industri yang mengganggu, oleh sebab itu orang cenderung menjauhi kawasan
industri.
Gambar 4.
Minato Mirai 21 MM21 adalah sebuah mega proyek yang ditujukan untuk erubah secara dramatis wajah metropolitan Yokohama . Area yang tadinya dipenuhi
fasilitas docking kapal dan fasilitas pelabuhan, dirubah menjadi ruang terbuka. Lahan adi mixed-use superblock, terdiri dari
m reklamasi digabungkan dan dikembangkan menj
perkantoran, hotel dan pusat hiburan. Menurut
Heru Wibo Poerbo
2001, keunggulan pembangunan dengan konsep superblok
ixed ‐use
berkepadatan tinggi pilihan
yang beragam terhadap moda sirkulasi di dalam kawasan 1.
Memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam konsep spatial
2. Mendorong
pengembahan lahan dengan konsep m 3.
Memperkuat konsep arsitektural yang lebih serasi
4. Meningkatkan
kemampuan lahan dalam konsep pembangunan 5.
Memiliki efisiensi yang tinggi terhadap jaringan utilitas umum
Pembangunan mixed‐use dalam konteks zoning berarti mengkombinasikan beberapa fungsi
berupa hunian, komersial, industri, perkantoran, institusi atau fungsi‐fungsi lain. Konsep
pembangunan ini memiliki tujuan untuk memberi kenyamanan dan kemananan misalnya
dengan medekatkan antara fungsi hunian dengan fungsi lain seperti kantor dan komersial.
Namun konsep mixed‐use mengalami kemunduran selama masa industri karena timbulnya
polusi dari industri
Hal lain yang berpengaruh adalah lahirnya pembangunan gedung pencakar langit, yang
memunculkan kekhawatiran akan adanya blocking bangunan tinggi terhadap kualitas
pencahayaan sehingga mendorong pembangunan dengan konsep zoning, hal ini tidak hanya
menyangkut pembatasan tinggi tetapi dapat juga menyangkut pemisahan fungsi. Pada akhir
abad ke‐20 konsep pembangunan mixed use mulai ditinjau kembali, karena konsep zoning
sendiri tidak dapat memecahkan masalah kepadatan yang semakin tinggi terutama di
Universitas Sumatera Utara
daerah urban. Jane Jacobs berpendapat bahwa pencampuran fungsi‐fungsi mixed‐use
secara horizontal maupun vertikal adalah sangat penting untuk menciptakan kualitas urban
yang sehat dan nyaman, sekaligus salah satu solusi untuk konsep high density living.
beberapa keuntungan dari konsep pembangunan mixed‐use Llewelyn‐
Davies, 2000 :
isasi. uk
berinteraksi sosial. unan
dengan jarak yang dekat.
lebih beragam untuk gaya hidup, baik lokasi atau jenis
kelangsungannya dipengaruhi ol
diterapkan al
ekatan dengan kantor, convention center dan
lain ‐lain.
an tersebut dapat menciptakan konsep “eyes on
street”. Berikut
adalah
1. Akses
yang lebih nyaman ke berbagai fasilitas. 2.
Kemacetan dalam perjalanan ke kantor dapat diminimal
3. Kesempatan
yang lebih besar unt 4.
Komunitas sosial yang beragam.
5. Stimulasi
visual dari perbedaan bang 6.
Rasa aman dengan “eyes on street”
7. Efrisiensi
energi, penggunaan ruang dan bangunan. 8.
Pilihan yang
1. bangunan.
9. Vitalitas
kota dan kehidupan di jalan. 10.
Meningkatkan kelangsungan hidup fasilitas kota dan pendukung untuk bisnis kecil
Karena konsep mixed‐use berhubungan dengan kedekatan jarak, maka kesuksesan dan
eh jarak orang untuk berjalan ke fasilitas‐fasilitas yang
digunakan. Penempatan pusat dari pembangunan mixed‐
use dapat
pada persimpangan j an dan
sepanjang sirkulasi
pergerakan utama.
Dengan memasukkan
fungsi perumahan kedalam fungsi mixed‐use akan
dapat memperpanjang aktivitas dari kantor dan toko. Dalam
skala makro, pembangunan mixed‐use berorientasi kepada
penataan blok‐blok bangunan yang berbeda fungsi dalam
satu kawasan, misalnya penempatan shopping mall yang
berd
Pembangunan mixed use, tidak hanya membahas tentang
pencampuran fungsi secara horizontal, tapi juga secara
vertikal. Flat atau kantor dapat diletakkan di atas toko,
restoran atau fungsi hiburan. Pengaturan seperti ini dapat
menghidupkan suasana kehidupan kota, misalnya bila
lantai dasar digunakan sebagai retail, akan memunculkan
transparansi dinding‐dinding pembatas. Fungsi retail yang
transpar
Gambar 5. The Oxo Tower Wharf telah berhasil mencampurkan fungsi
hunian, komersial, workshop dan perkantoran dalam satu bangunan di
awasan London South Bank. k
Universitas Sumatera Utara
BAB III
STUDI KASUS
3.1 STUDI KASUS : KAWASAN SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT SCBD JAKARTA