Universitas Sumatera Utara BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama beberapa tahun belakangan ini, ada sebuah pengakuan bertahap mengenai pentingnya hubungan antara tubuh dan jiwa dan bagaimana hal itu
mempengaruhi sifat-sifat manusia secara fisik, psikis dan sosial Chaiklin, 2009. Menurut Chaiklin 2009, sebuah pemahaman mengenai bagaimana suatu keadaan
sakit, baik fisik dan psikis, yang dipengaruhi oleh emosi telah dikembangkan. Pernyataan itu didukung oleh Goodill 2005 dan
National Center for
Complementary and Alternative Medicine NCCAM dengan mendefinisikan lima kategori terapi, yaitu :
1. Sistem medis alternatif
2. Terapi berbasis biologis
3. Terapi energi
4. Metode berbasis manipulasi dan tubuh
5. Intervensi tubuh dan pikiran
Seperti yang telah diungkapkan pada butir di atas, Dance Movement Therapy DMT berkembang dari pemahaman perlunya terapi yang
mengintervensi tubuh dan pikiran. Menariknya, asal mula DMT ini berhubungan erat dengan perubahan dalam bentuk seni tari yang dimulai sejak akhir abad ke-19
Chaiklin, 2009. DMT mempunyai suatu butir filosofi yang unik. DMT memandang tarian sebagai terapi alamiah yang melibatkan komponen seperti
fisik, emosional dan spiritual Chaiklin, 2009. DMT sebagai salah satu terapi alternatif tubuh dan pikiran menyediakan intervensi reduksi stres Goodill, 2005.
Stres sulit untuk didefinisikan sampai saat ini. Satu-satunya dan mungkin deskripsi fisiologis terbaik mengenai stres datang dari Hans Seyle, bapak dari
stres dan pengarang buku “The Stress of Life” Lazarus, 1999. Seyle 1978 mengembangkan suatu model penjelasan mengenai stres yang disebut General
Adaptation Syndrome GAS.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Seyle 1978 menyatakan bahwa stres bukanlah perubahan kondisi fisiologis yang sama dan spesifik akibat pengalaman dari stres, tetapi stres ialah intensitas yang
dibutuhkan oleh seseorang untuk menyesuaikan diri dengan relevan dan tidak memperdulikan apakah stres itu bersifat menyenangkan eustress atau tidak
menyenangkan distress. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2010, jumlah
penduduk Indonesia telah mencapai 237.641.326 jiwa dan sekitar 20 atau 41 juta jiwa diantaranya adalah remaja.
Menurut Payne 2006, remaja adalah suatu transisi seseorang manusia dari masa anak-anak, dimana ia masih dilindungi menuju ke masa dewasa dimana
dia sudah bebas sepenuhnya dalam menjalani hidup sehingga masa remaja dianggap sebagai sebuah kondisi yang mengkhawatirkan bagi seorang manusia
untuk mengalami stres yang bisa berdampak bagi segi fisik dan psikisnya. DMT ialah sebuah strategi alternatif untuk menangani kasus stres pada
remaja. DMT mengajak seorang remaja, baik laki-laki ataupun perempuan, untuk terlibat dalam suatu pengalaman pembangunan intekasi yang bertujuan
mendefinisikan arti diri sendiri Payne, 2006. Sedangkan Dunnel 1982 memberitakan DMT berhasil mengurangi kekerasan dan perilaku seks bebas di
Inggris dan meningkatkan interaksi sosial dan perhatian antar sesama remaja di sana.
Atas latar belakang ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian efektifitas Dance Movement Therapy terhadap tingkat stres pada Mahasiswa
Matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012 PMB FK USU 2012.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 1.2
Rumusan Masalah
Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian yaitu
bagaimanakah efektifitas Dance Movement Therapy terhadap penurunan tingkat stres mahasiswa matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PMB FK USU 2012 berdasarkan Hassles Assessment Scale for Student in College
HASSCol..
1.3 Tujuan Penelitian