Definisi Stres Penggolongan Stres

Universitas Sumatera Utara Pada akhir sesi mereka diizinkan untuk menggunakan musik, menyanyi, berbicara untuk menggambarkan harapan mereka. Kaban, 2003

2. Sesi Gerakan terstuktur

Sesi gerakan terstruktur ini bermanfaat untuk pemahaman para peserta mengenai tema dari tarian setiap sesi. Waktu yang dibutuhkan untuk tiap sesi tarian yang terstruktur ini adalah tiga puluh menit. Berdasarkan pertimbangan usia peserta maka sesi tari terstruktur ini adalah pop dance. Kaban, 2003 Waktu untuk rutinitas pop dance adalah satu setengah menit. Penelitifasilitator menekankan bahwa tidak penting bagi para peserta untuk melakukan gerakan dengan sempurna melainkan meminta mereka menikmati setiap gerakan yang mereka lakukan. Kaban, 2003

2.3. Stres

2.3.1. Definisi Stres

Menurut American Institute of Stress 2010, tidak ada definisi yang pasti untuk stres karena setiap individu akan memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres yang sama. Stres bagi seorang individu belum tentu stres bagi individu yang lain. Adapun pendapat beberapa ahli dan institusi mengenai stres, seperti : 1. Menurut Hans Seyle 1978 menyatakan bahwa stres bukanlah perubahan kondisi fisiologis yang sama dan spesifik akibat pengalaman dari stres, tetapi stres ialah intensitas yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menyesuaikan diri dengan relevan dan tidak memperdulikan apakah stres itu bersifat menyenangkan eustress atau tidak menyenangkan distress. 2. Menurut National Association of School Psychologist 1998, stres adalah perasaan yang tidak menyenangkan dan diinterpretasikan secara berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Menurut Menurut Lazarus 1999 bahwa stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. 4. Menurut Feldman 2007, stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada tingkat fisiologis, emosional, kognitif, dan perilaku. 5. Menurut Taylor 2009 bahwa stres merupakan suatu pengalaman emosional negatif yang disertai dengan perubahan biokimia, fisiologi, kognitif dan perilaku yang dapat diramalkan di mana diarahkan baik terhadap usaha untuk mengubah kejadian stres ataupun mengakomodasikan efek dari stres tersebut. 6. Menurut Sarafino 2011, stres merupakan keadaan psikologis yang timbul jika ada ketidakseimbangan antara persepsi individu mengenai tuntutan yang harus dihadapi dibandingkan dengan kemampuan mereka untuk mengatasi tuntutan tersebut.

2.3.2. Penggolongan Stres

Menurut Selye 1978 dalam Rice 1998, stres dibagi menjadi dua golongan. Penggolongan ini didasarkan atas persepsi individu terhadap stres yang dialaminya : a Distress Stres Negatif Selye menyebutkan distress merupakan stres yang merusak atau bersifat tidak menyenangkan. Stres dirasakan sebagai suatu keadaan dimana individu mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir, atau gelisah sehingga individu mengalami keadaan psikologis yang negatif, menyakitkan, dan timbul keinginan untuk menghindarinya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b Eustress Stres Positif Selye menyebutkan bahwa eustress bersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yang memuaskan. Eustress dapat meningkatkan kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi, dan performansi individu. Eustress juga dapat meningkatkan motivasi individu untuk menciptakan sesuatu.

2.3.3. Klasifikasi Stres

Dokumen yang terkait

Efektivitas dance/movement therapy Terhadap penurunan tingkat stres Mahasiswa matrikulasi penerimaan mahasiswa baru Fakultas kedokteran universitas sumatera utara 2012 Berdasarkan depression, anxiety and stress scale

14 116 72

Building Model Of Basic Stability For Productivity Improvement Journey In PT.Dow Agrosciences Indonesia By Utilizing Value Stream Mapping (VSM) In Production Shop Floor

1 43 142

Hubungan Tingkat Stres Dengan Konstipasi Fungsional Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 2 11

Hubungan Tingkat Stres Dengan Konstipasi Fungsional Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja 2.1.1 Pengertian Remaja - Efektifitas Dance/Movement Therapy terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Matrikulasi Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012 Berdasarkan Perceived Stres

0 0 23

Efektifitas Dance/Movement Therapy terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Matrikulasi Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012 Berdasarkan Perceived Stress Scale dan Rosenberg’s Self-Esteem Scale

0 2 13

Efektivitas dance/movement therapy Terhadap penurunan tingkat stres Mahasiswa matrikulasi penerimaan mahasiswa baru Fakultas kedokteran universitas sumatera utara 2012 Berdasarkan depression, anxiety and stress scale

1 0 12

Efektifitas Dance Movement Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012 berdasarkan Hassles Assesment Scale for Student in College

0 0 25

Efektifitas Dance Movement Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012 berdasarkan Hassles Assesment Scale for Student in College

0 0 25

Efektifitas Dance Movement Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012 berdasarkan Hassles Assesment Scale for Student in College

0 1 14