Universitas Sumatera Utara
b Eustress Stres Positif
Selye menyebutkan bahwa eustress bersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yang memuaskan. Eustress dapat meningkatkan
kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi, dan performansi individu. Eustress juga dapat meningkatkan motivasi individu untuk menciptakan
sesuatu.
2.3.3. Klasifikasi Stres
Berdasarkan etiologinya, Rice 1998 mengklasifikasikan stres atas
beberapa bagian, yaitu :
1. Stres Kepribadian Personality Stress.
Stres kepribadian adalah stres yang dipicu oleh masalah dari dalam diri seseorang. Berhubungan dengan cara pandang pada masalah dan
kepercayaan atas dirinya. Orang yang selalu bersikap positif akan memiliki risiko yang kecil terkena stres keperibadian.
2. Stres Psikososial Psychosocial Stress.
Stres psikososial adalah stres yang dipicu oleh hubungan dengan orang lain di sekitarnya ataupun akibat situasi sosialnya. Contohnya stres ketika
mengadaptasi lingkungan baru, masalah keluarga, stres macet di jalan raya dan lain-lain.
3. Stres Bio-ekologi Bio-Ecological Stress.
Stres bio-ekologi adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Hal yang pertama adalah ekologi atau lingkungan seperti polusi serta cuaca. Sedangkan hal
yang kedua adalah kondisi biologis seperti menstruasi, demam, asma, jerawatan, dan lain-lain.
4. Stres Pekerjaan Job Stress.
Stres pekerjaan adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan seseorang. Persaingan di kantor, tekanan pekerjaan, terlalu banyak kerjaan, target
yang terlalu tinggi, usaha yang diberikan tidak berhasil, persaingan bisnis adalah beberapa hal umum yang dapat memicu munculnya stres akibat
karir pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
5. Stres mahasiswa Student stress.
Stres mahasiswa itu dipicu oleh dunia perkuliahan. Sewaktu perkuliahan terdapat tiga kelompok stresor yaitu stresor dari segi personal dan sosial,
gaya hidup dan budaya, serta stresor yang dicetuskan oleh faktor akademis kuliah itu sendiri.
2.3.4. Stresor
Menurut Lazarus Folkman Lazarus, 1999, kondisi fisik, lingkungan dan sosial yang merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressor.
Istilah stresor diperkenalkan pertama kali oleh Seyle Rice, 1998. Stresor dapat berwujud, seperti polusi udara dan dapat juga berkaitan dengan lingkungan sosial,
seperti interaksi sosial. Pikiran ataupun perasaan individu sendiri yang dianggap sebagai suatu ancaman baik yang nyata maupun imajinasi dapat juga menjadi
stressor Rice, 1998. Lazarus Cohen Lazarus, 1999 mengklasifikasikan stresor ke dalam tiga
kategori, yaitu : 1.
Peristiwa Dahsyat Cataclysmic events Fenomena besar atau tiba-tiba terjadi, kejadian-kejadian penting yang
mempengaruhi banyak orang, seperti bencana alam. 2.
Stresor Pribadi Personal stressors Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang atau
sejumlah orang tertentu, seperti krisis keluarga. 3.
Stresor Dasar Background stressors Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari, seperti
masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaan. Ada beberapa jenis-jenis stresor psikologis Rice, 1998, yaitu :
1. Tekanan
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentu. Secara umum,
tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa, mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada tiap individu. Tekanan dalam kasus
tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya, bahkan bila berlebihan dapat mengarah
pada perilaku maladaptive serta menimbulkan stres Sarafino, 2011. Tekanan dapat berasal dari dua sumber, yaitu:
a. Sumber internal
Sumber tekanan yang berasal dari dalam diri seseorang, antara lain adalah konsep diri dan komitmen personal.
b. Sumber eksternal
Sumber tekanan eksternal banyak berkaitan dengan tekanan waktu, peran yang dijalani, juga berkaitan dengan tuntutan-tuntutan orang
lain, misalnya, seorang siswa yang mengejar target agar lulus dalam ujian masuk perguruan tinggi favorit atau dapat berupa
tuntutan orang tua.
2. Frustrasi
Frustrasi adalah situasi apa pun di mana individu tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Frustrasi dapat terjadi apabila usaha individu
untuk mencapai sasaran tertentu mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan. Frustrasi dapat
juga diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang mengancam, seperti misalnya timbul reaksi marah, penolakan maupun depresi
Santrock, 2010.
3. Konflik
Konflik merupakan munculnya dua kecenderungan yang bertentangan secara simultan. Konflik dapat muncul karena adanya kebutuhan internal
atau motif yang bertentangan, karena tuntutan eksternal yang bertentangan, atau karena motif internal yang berlawanan dengan
tuntutan eksternal. Keadaan dimana terdapat dua atau lebih motif yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
tidak terpuaskan karena motif-motif itu saling berkaitan satu sama lain Rice, 1998. Konflik berkaitan erat dengan konsep frustrasi. Psikologi
menggunakan ‘pendekatan’ dan ‘penghindaran’ dalam usaha menghadapi konflik. Dalam hal ini, kita akan ‘mendekati’ sesuatu yang kita harapkan
dan ‘menghindari’ sesuatu yang tidak kita harapkan. Menurut Miller 1959 dalam Sarafino 2011, ada empat jenis utama dari konflik yang
meliputi ‘pendekatan’ dan ‘penghindaran’, yakni : a.
Konflik mendekat-mendekat Approach-approach conflict Konflik ini terjadi pada saat seseorang diharuskan memilih dua
alternatif yang sama-sama menarik tapi saling bertentangan serta ingin dipenuhi pada saat yang bersamaan. Misalnya, seseorang
harus memilih diantara dua tawaran pekerjaan yang diberikan kepadanya, dimana kedua pekerjaan ini sama-sama baik, bergengsi
dan dengan gaji yang cukup layak. b.
Konflik menghindar-menghindar Avoidance-avoidance conflict Konflik ini muncul pada saat seseorang terjebak dalam dua pilihan
yang tidak diinginkan, namun pilihan harus tetap ditentukan. Misalnya, seorang remaja yang harus memilih presentasi di depan
kelas atau tidak datang dan mendapat nilai nol. c.
Konflik mendekat-menghindar Approach-avoidance conflict Konflik ini terjadi apabila seseorang menerima suatu tujuan yang
positif yang juga akan menghasilkan satu akibat yang negatif. Misalnya, seorang siswa SMA yang akan melanjut ke perguruan
tinggi yang terletak di luar kota, tapi harus meninggalkan keluarganya.
d. Berbagai konflik mendekat-menghindar Multiple approach-
avoidance conflict Konflik yang menginginkan individu untuk memilih diantara dua
pilihan, di mana masing-masing memiliki dampak yang positif dan konsekuensi yang negatif. Misalnya, pilihan antara masuk ke tim
basket yang terkenal, menjadi langganan juara, tetapi pelatih dan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
beberapa pemain dalam tim itu tidak kamu sukai. Atau masuk ke tim basket yang tidak terkenal, sering melakukan permainan yang
memalukan, tetapi pelatih dan pemain timnya kamu sukai.
2.3.5. Fisiologi Stres