Pengukuran panjang dan diameter cangkang kapsul Pengukuran ketebalan cangkang kapsul Pengamatan warna cangkang kapsul Pengukuran volume cangkang kapsul

Sebutir kapsul alginat yang mengandung fero sulfat 250,0 mg 50,02 mg Fe, asam askorbat 50,0 mg dan laktosa 50,0 mg dimasukkan ke dalam wadah disolusi. Selama 180 menit kapsul didisolusi didalam medium lambung buatan pH 1,2. Pada interval waktu tertentu dipipet sebanyak volume tertentu. Pengambilan cuplikan dilakukan pada posisi yang sama yaitu pada pertengahan antara permukaan medium disolusi dan bagian atas dari dayung tidak kurang 1 cm dari dinding wadah Ditjen POM, 1995. Larutan itu kemudian diukur pada panjang gelombang λ 510 nm. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali. 3.5.3 Uji kerapuhan 3.5.3.1 Cangkang kapsul kosong Cangkang kapsul kosong diletakkan dalam kotak akrilik, kemudian dijatuhkan beban seberat 50 g dari ketinggian 10 cm. Diamati kerapuhan cangkang kapsul. Uji ini dilakukan terhadap 6 cangkang kapsul.

3.5.3.2 Cangkang kapsul berisi uji ketahanan terhadap tekanan

Cangkang kapsul yang berisi Fero sulfat dan laktosa diletakkan dalam kotak akrilik, kemudian ditekan dengan anak timbangan seberat 2 kg. Diamati kerapuhan cangkang kapsul. Uji ini dilakukan terhadap 6 cangkang kapsul.

3.6 Penentuan spesifikasi cangkang kapsul

3.6.1 Pengukuran panjang dan diameter cangkang kapsul

Panjang dan diameter cangkang kapsul diukur menggunakan jangka sorong. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Pengukuran ketebalan cangkang kapsul

Ketebalan cangkang kapsul diukur menggunakan mikrometer. Pengukuran dilakukan 5 kali untuk masing-masing sampel, satu kali di central dan 4 kali di bagian perifer, kemudian di rata-ratakan. 3.6.3 Penimbangan berat cangkang kapsul Berat cangkang kapsul ditimbang menggunakan neraca analitik.

3.6.4 Pengamatan warna cangkang kapsul

Warna cangkang kapsul diamati secara visual

3.6.5 Pengukuran volume cangkang kapsul

Pengukuran volume cangkang kapsul dilakukan menggunakan pipet volume 1 ml dimana badan kapsul diisi dengan air sampai penuh. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Viskositas Larutan Natrium Alginat

Viskositas larutan natrium alginat diukur dengan menggunakan viscometer Thomas-Stromer. Dari hasil pengukuran viskositas larutan natrium alginat 300- 400 cp diperoleh viskositas sebesar 8738 cp dan viskositas larutan alginat 500-600 cp diperoleh viskositas sebesar 19933 cp. Pada viskositas tersebut, larutan alginat mempunyai sifat alir dan kekentalan yang sesuai untuk dapat dicetak menjadi cangkang kapsul. Range viskositas yang dapat dicetak antara 7200-48544 cp Bangun, 2010. Viskositas dihitung berdasarkan kurva kalibrasi khas yang dapat menyajikan suatu konversi satuan kecepatan dan berat alat penggerak menjadi viskositas dalam sentipois.

4.2 Spesifikasi Cangkang Kapsul Alginat

Pengukuran panjang, diameter, berat dan warna cangkang kapsul dilakukan untuk badan cangkang kapsul, tutup cangkang kapsul dan cangkang kapsul keseluruhan. Pengukuran ketebalan dilakukan terhadap badan dan tutup cangkang kapsul. Sedangkan pengukuran volume hanya dilakukan terhadap badan cangkang kapsul, karena umumnya bahan obat hanya diisikan ke dalam badan cangkang kapsul sebelum ditutup dengan tutup kapsul. Air yang digunakan untuk mengukur volume cangkang kapsul diisi sampai meniskus atas, air menyentuh ujung kapsul untuk mencegah kelebihan pembacaan volume cangkang kapsul. Cangkang kapsul yang dibuat merupakan cangkang kapsul ukuran 0 menurut Shionogi Qualicaps pada Tabel 4.2. Hal ini bisa dilihat dari spesifikasi cangkang kapsul alginat pada Tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara