Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Kesimpulan

1. Pelepasan fero sulfat dari cangkang kapsul alginat 300-400 cp sebelum penyimpanan dan setelah penyimpanan selama 3 bulan pada suhu kamar 28ºC, RH 70 dan suhu 40ºC, RH 75 menunjukkan sedikitnya pelepasan fero sulfat sedangkan pelepasan fero sulfat dari cangkang kapsul alginat 500-600 cp sebelum penyimpanan dan setelah penyimpanan selama 3 bulan pada suhu kamar 28ºC, RH 70 dan suhu 40ºC, RH 75 juga menunjukkan sedikitnya pelepasan fero sulfat. Sedikitnya pelepasan fero sulfat dari kapsul alginat 300-400 cp dan 500-600 cp disebabkan fero sulfat teroksidasi menjadi Feri sulfat dan Fero sulfat tidak stabil di simpan dalam kapsul alginat. 2. Perbedaan viskositas dari cangkang kapsul 300-400 cp dan 500-600 cp memiliki pengaruh terhadap pelepasan fero sulfat dimana viskositas dari natrium alginat yang akan dibuat cangkang kapsul mempengaruhi ketebalan cangkang kapsul dan ketebalan cangkang kapsul tersebut mempengaruhi profil disolusi.

5.2 Saran

Untuk menutupi kestabilan fero sulfat sebaiknya peneliti selanjutnya menggunakan antioksidan lain selain vitamin C yang baik untuk fero sulfat. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Aiache, J.M., Devissaquet, J., dan Hermann, A.M.G. 1993. Farmasetika dan Biofarmasi. Edisi kedua. Penerjemah : Widji Soeratri. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman: 14, 240-253. Alaerts, G., dan Santika, S.S. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional. Halaman 118-122. Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Jakarta: UI Press. Halaman 120. Bangun, H., Tarigan, P., Simanjuntak, M.T., dan Ismanelly, T. 2005. Pembuatan dan Karakterisasi Kapsul Alginat Yang Tahan Terhadap Asam Lambung. Media Farmasi: 13:70-79. Bangun, H. 2010. Laporan Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri RAPID. Medan. Halaman 25. Balai Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2009. Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta: BPOM RI. Halaman 248, 454. Belitz, H.D., dan Grosch, W. 1987. Food Chemistry, Translation from the second German edition. Berlin. Springer-Verlag. Halaman 236-238. Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 381-382, 1067, 1083-1085, 1143. Ganiswara, S. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 739. Gennaro, R.A. 2000. Remington: The Science and Practice of Pharmacy. Edisi kedua puluh. Pennsylvania: Mack Publishing Company. Halaman 130, 654-665, 1269-1270. Gilman, A.G., Hardman, J.G., dan Limbird, L.E. 1996. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Edisi kesembilan. New York: Pergamon Press. Halaman 1317-1325. Grasdalen, H., Larsen, B., dan Smidsord, O. 1979. The Inhibitor Effect of Liposom Encapsulated Indomethacin and Platelet Aggregation. J. Pharm. Pharmacol. 40: 53-54. Guyton, A.C. 1987. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi III. Jakarta: EGC. Halaman 48-49. Universitas Sumatera Utara Groves, M.J. 1989. Drug Information for the Health Care Professional. Edisi kesembilan. Volume: IA. Amerika Serikat:USP Convention, Inc. Halaman 1416-1424. ISFI 2006. Informasi Spesialit Obat ISO Indonesia. Vol. 41. Jakarta: ISFI. Halaman: 289-293. Katzung, B.G. 1992. Agents Used in Anemia: Basic and Clinical Pharmacology. Edisi kelima. Singapore: Prentice Hall International Inc. Halaman 451- 454. Lachman, L., Lieberman, A.H., dan Kaneg, L.J. 1986. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi ketiga. Jakarta:UI Press. Halaman 795-831. Murray, R. K., Darly K.G., dan Victor W. R. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Halaman 519. Murthy, K.S., dan Sellassie, I.G. 1993. Current Perspectives on The Dissolution Stability of Solid Oral Dosage Forms. Journal of Pharmaceutical Sciences. 822: 113-126. Podczeck, F., Jones, B.E. 2004. Pharmaceutical Capsules. Edisi Kedua. London: Pharmaceutical Press. Halaman 18-19. Shargel, L. dan Andrew, B.C. 1988. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Edisi VII. Jilid I. Jakarta: Hipokrates. Halaman 85, 95-102. Shiraishi, S., Imai, T., Iwaoka, D., dan Otagiri. 1991. Improvement of Absorption Rate of Indometacin and Reduction of Stomach Irrittion by Alginate Dispersion. J. Pharm Pharmacol. 43:615-620. Singh, S., K.V. Rama Rao, K. Vanogopal dan R. Manikandan. 2002. Alteration Dissolution Characteristics of Gelatin-Containing Formultions. A Review of the Problem, Test Methods, and Solutions. Pharmaceutical Technology. Skoog, D.A., West, D.M., dan Holler, F.J. 1996. Fundamentals of Analitical Chemistry. Edisi ketujuh. Amerika Serikat:W.B. Saunders Company. Halaman 354-355, 858-861. Sudjana, 2005. Metode statistika. Edisi Keenam. Bandung:Penerbit Tarsito. Halaman 493. Sumaiyah. 2006. Uji Pelepasan, Biovailabilitas dan Iritasi Akut Terhadap Lambung Kelinci dari Fero Sulfat yang Diformulasikan dalam Kapsul Alginat. Tesis. Medan:Program Studi Farmasi Sekolah Paska Sarjana USU. Universitas Sumatera Utara Tan, T.H., dan Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting. Edisi V. Jakarta:PT. Elex Media Komputindo. Halaman 586-590. Thom, D., Grant, G.T., Morris, E.R., dan Rees, D.A. 1982. Characterisation of Cation Binding and Gelation of Polyuronates by Circular Dichroism. Carbohydrate Research. 100: 29-42. Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi kelima. Yogyakarta: UGM Press. Halaman 357-358. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Pengukuran viskositas Larutan Alginat 4,5 natrium alginat 300-400 cp Kurva kalibrasi viskometer Thomas Stromer yang mengkonversikan waktu menjadi viskositas Jika t = 300 detik pada beban 100 g, maka viskositasnya = 850 cp dari kurva kalibrasi alat yang mengkonversikan waktu menjadi viskositas . Maka jika t larutan alginat = 3084detik, maka viskositasnya: � 1 � 2 = � 1 � 2 850 �� � 2 = 300 ����� 3084 ����� � 2 = 850 �� × 3084 ����� 300 ����� � 2 = 8738 �� Lampiran 1 lanjutan. Pengukuran viskositas Larutan Alginat 4 natrium alginat 500-600 cp Universitas Sumatera Utara Kurva kalibrasi viskometer Thomas Stromer yang mengkonversikan waktu menjadi viskositas Jika t = 300 detik pada beban 100 g, maka viskositasnya = 850 cp dari kurva kalibrasi alat yang mengkonversikan waktu menjadi viskositas . Maka jika t larutan alginat = 7035 detik, maka viskositasnya: � 1 � 2 = � 1 � 2 850 �� � 2 = 300 ����� 7035 ����� � 2 = 850 �� × 7035 ����� 300 ����� � 2 = 19933 �� Lampiran 2. Penentuan Spesifikasi Cangkang Kapsul 1. Pengukuran Panjang dan Diameter Cangkang Kapsul No. Tutup Cangkang Badan Cangkang Panjang Cangkang Kapsul Keseluruhan mm Panjang mm Diameter mm Panjang mm Diameter mm 1 11,5 7,6 17,9 7,4 22,0 2 11,0 7,4 18,4 7,2 22,1 3 11,0 7,7 18,4 7,3 22,0 4 10,2 7,8 18,7 7,1 22,0 Universitas Sumatera Utara 5 11.0 7,5 18,5 7,3 22,1 6 12.3 7,6 17,9 7,2 22,0 Rata- rata 11,20 7,6 18,3 7,3 22,0 2. Pengukuran Ketebalan Cangkang Kapsul 2.1 Pengukuran ketebalan cangkang kapsul alginat 300-400 cp A. Badan Cangkang Kapsul No. Pengukuran Ketebalan mm Tebal Cangkang Kapsul Rata-Rata mm Sentral Perifer 1 2 3 4 1 0,3 0,5 0,4 0,6 0,5 0,46 2 0,4 0,4 0,4 0,5 0,5 0,44 3 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5 0,46 4 0,4 0,4 0,4 0,5 0,5 0,44 5 0,4 0,4 0,4 0,3 0,4 0,38 6 0,4 0,5 0,4 0,4 0,4 0,42 Rata-rata 0,43 B. Tutup Cangkang Kapsul No. Pengukuran Ketebalan mm Tebal Cangkang Kapsul Rata-Rata mm Sentral Perifer 1 2 3 4 1 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,44 2 0,4 0,4 0,4 0,4 0,5 0,42 3 0,5 0,5 0,4 0,4 0,4 0,44 4 0,5 0,5 0,5 0,4 0,4 0,46 5 0,3 0,4 0,4 0,4 0,4 0,38 6 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,40 Universitas Sumatera Utara Rata-rata 0,42 2.2 Pengukuran ketebalan cangkang kapsul alginat 500-600 cp A. Badan Cangkang Kapsul No. Pengukuran Ketebalan mm Tebal Cangkang Kapsul Rata- Rata mm Sentral Perifer 1 2 3 4 1 0,6 0,6 0,6 0,5 0,6 0,58 2 0,6 0,5 0,6 0,6 0,5 0,56 3 0,5 0,5 0,4 0,7 0,6 0,54 4 0,5 0,8 0,8 0,6 0,6 0,66 5 0,6 0,4 0,5 0,5 0,5 0,50 6 0,5 0,6 0,5 0,4 0,6 0,52 Rata-rata 0,56 B. Tutup Cangkang Kapsul No. Pengukuran Ketebalan mm Tebal Cangkang Kapsul Rata-Rata mm Sentral Perifer 1 2 3 4 1 0,6 0,4 0,5 0,7 0,5 0,54 2 0,6 0,6 0,6 0,4 0,6 0,56 3 0,5 0,4 0,5 0,6 0,5 0,50 4 0,6 0,6 0,6 0,6 0,5 0,58 5 0,6 0,4 0,5 0,5 0,5 0,50 6 0,5 0,5 0,6 0,5 0,6 0,54 Universitas Sumatera Utara Rata-rata 0,53 2.3 Pengukuran volume dan berat cangkang kapsul alginat NO Volume Berat ml gr 1 0.67 0.053 2 0.62 0.046 3 0.64 0.049 4 0.64 0.043 5 0.61 0.055 6 0.60 0.047 rata-rata 0.63 0.049 Lampiran 3. Alat pencetak kapsul Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. a Lemari Pengering Kapsul b. Climatic chamber Lampiran 5. Alat-alat untuk disolusi Universitas Sumatera Utara a Indikator pH meter b pH meter c Termometer d Alat disolusi Lampiran 6. Alat uji kerapuhan Universitas Sumatera Utara

a. Cangkang Kapsul Kosong