Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya Teknologi

karyawan. Adapun hak cuti yang diberikan kepada karyawan adalah sebagai berikut : a. Karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun dan diatas 3 tahun Bagi karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun diberikan izin sebanyak 12 hari, sedangkan masa kerja diatas 3 tahun diberikan hak cuti 18 hari kerja. Khusus bagi karyawan yang bekerja shift mendapat tambahan 2 hari hak cuti. b. Karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun Bagi karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun, maka diberikan hak cutinya secara prorate.

2.8. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan yang diberlakukan pada PT. SCJMM didasarkan pada prinsip 3 P, yaitu pay for performance, pay for position dan pay for person. Sistem pengupahan ini diharapkan akan memotivasi karyawan untuk selalu meningkatkan keahlian dibidangnya dan kinerjanya setiap saat, karena perusahaan akan memberikan kompensasi yang lebih baik bagi karyawan yang berkinerja lebih baik. Fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan atau pegawai adalah sebagai berikut: a. Upah lembur, yaitu upah yang diberikan untuk karyawan yang bekerja melebihi jam kerja perusahaan yang telah ditentukan. Upah lembur per jam diberikan minimal sebesar 2 kali upah pokok per jam. b. Bonus Akhir Tahun diberikan setahun sekali setiap bulan Desember. Universitas Sumatera Utara c. Tunjangan Hari Raya THR, yaitu tambahan minimal satu bulan gaji karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. d. Program Jamsostek : Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. e. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mandiri, yaitu diselenggarakan sendiri oleh perusahaan melalui kerja sama dengan provider rumah sakit. f. Dana Pensiun. g. Pembagian keuntungan profit sharing dibagikan berdasarkan keuntungan diperoleh sebanyak 2 kali setiap tahun. h. Koperasi karyawan i. Fasilitas sosial lainnya : family gathering day, peringatan hari besar keagamaan, dan olah raga.

2.9. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dari untuk mengubah atau memberikan nilai tambah pada suatu barang atau jasa dengan berbagai perlakuan seperti penggunaan sumber daya bahan baku, mesin-mesin, peralatan, energi, dan lain-lain. Adapun tentang spesifikasi mesin yang digunakan dalam proses produksi dapat dilihat dalam Tabel 2.6.

2.9.1. Standar Mutu Bahan Produk

Bahan baku utama yang digunakan dalam bentuk tepung harus halus artinya tidak ada kontur benda kasar didalamnya. Sementara untuk bahan baku Universitas Sumatera Utara cairan dinilai berdasarkan spesifikasi tertulis dengan aktual. Untuk bahan penolong seperti pembungkus plastik dan karton diuji sesuai spesifikasi atau tidak dengan acceptance sampling. Untuk produk jadi, ada tiga jenis yang diproduksi yakni standar, lavender, dan DBD. Ketiga jenis ini berlaku untuk merek Fuyi, Raid dan Baygon. Ukuran anti nyamuk bakar ada jumbo 28,5 gr - 32,5 gr dan standard 23,5 gr -26,5 gr. Standar kadar air harus ≤10 dan secara umum kadar aktif Transfultrin 0,03.

2.9.2. Bahan yang Digunakan

Terdapat tiga jenis bahan yang digunakan dalam proses produksi yaitu : bahan baku, penolong dan tambahan. Berikut dijelaskan bahn-bahan yang digunakan dalam proses produksi perusahaan : 2.9.2.1.Bahan Baku Merupakan bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi anti nyamuk bakar. Bahan baku yang digunakan antara lain : 1. Tepung Batok Coconut Powder Terbuat dari batok kelapa. Fungsinya adalah sebagai media rambat bara api dan memperlicin permukaan double anti nyamuk bakar. 2. Tepung Kayu Wood Powder Terbuat dari hasil penggilingan kayu jati. Fungsinya adalah mempercepat daya bakar anti nyamuk. Universitas Sumatera Utara 3. Tepung Lengket Glue Powder Terbuat dari penggilingan kayu medang. Berfungsi sebagai pelengket adonan anti nyamuk. 4. Ampas Tepung Kanji Starch Powder tepung onggok Terbuat dari ubi kayu jenis kanji. Berfungsi sebagai media perekat dan mengikat adonan-adonan lainnya. 2.9.2.2.Bahan Penolong Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan anti nyamuk bakar adalah air. Adapun yang menjadi fungsi air dalam proses produksi anti nyamuk antara lain : 1. Mencampur bahan-bahan kimia dalam proses formulasi. 2. Memasak tepung onggok. 3. Media yang digunakan di bagian extruder untuk lembaran adonan. 4. Media yang digunakan untuk memanaskan double anti nyamuk bakar di dalam oven. 2.9.2.3.Bahan Tambahan Merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk. Universitas Sumatera Utara Berikut bahan tambahan yang digunakan : 1. Transfutrin Transfutrin digunakan dalam bentuk premix yang merupakan zat racun. Terdapat dua jenis transfutrin yang digunakan yaitu dialatrin dan someone. Pada obat nyamuk bakar, ini menjadi komponen penting untuk mengusir dan membunuh serangga. Kadar transfutrin secara rata-rata pada obat nyamuk bakar berkisar ±0,03. 2. Sodium Benzoat NaC 6 H 5 Sodium Benzoat merupakan zat pengawet pada anti nyamuk bakar, yang bertujuan agar anti nyamuk dapat bertahan lama dan terhindar dari jamur. 3. Pewarna Pewarna yang digunakan adalah Malachet yang juga dapat digunakan sebagai pewarna pakaian. 4. Parfum Parfum digunakan untuk memberikan bau khas dari anti nyamuk bakar dan bahan yang digunakan adalah redmix. 5. Potasium Nitrat Merupakan salah satu bahan campuran dalam anti nyamuk bakar yang berpengaruh pada daya api. 6. Plastik Film Plastik Pembungkus Merupakan bahan yang berfungsi sebagai plastik pembungkus 1 set anti nyamuk bakar. Universitas Sumatera Utara 7. Holder Merupakan bahan yang berfungsi sebagai penyangga anti nyamuk oleh konsumen. Ini terbuat dari lempengan logam yang tipis. 8. Folding Box Doos Merupakan bahan kotak yang berfungsi untuk mengepak double anti nyamuk bakar yang sudah dibungkus dengan plastik film. 9. Master Box Karton Merupakan kotak besar untuk membungkus doos anti nyamuk yang sudah dikemas. Selain untuk membungkus juga untuk menjaga agar produk tidak rusak sekalipun terbentur. Folding box yang digunakan tiga layer dan lima layer. 10. Seal Tape Merupakan bahan yang berfungsi sebagai perekat pada karton master box.

2.9.3. Uraian Proses Produksi

Berikut uraian proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan anti nyamuk bakar : 1. Bagian formulasi dan mixing Di bagian formulasi, bahan-bahan kimia yang dibutuhkan dicampur untuk menghasilkan anti nyamuk bakar tergantung dengan jenis anti nyamuk yang ingin diproduksi. Satu kali formulasi digunakan untuk kebutuhan 18 batch. Hasil pencampuran kemudian dicampurkan kembali dengan beberapa tepung sehingga menghasilkan adonan yang siap untuk dicetak di bagian stamping. Universitas Sumatera Utara 2. Bagian Stamping Di bagian stamping, adonan dicetak menggunakan crusher machine sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Karyawan penyortir yang bertugas untuk di bagian ini bertanggungjawab untuk menginspeksi produk yang dihasilkan dan memastikan tidak ada produk cacat yang masuk ke oven. Produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan langsung diolah ulang dengan memasukkannya kembali ke crusher machine. Selanjutnya dilakukan penimbangan berat anti nyamuk bakar dimana toleransi berat antara 41-43 gram untuk ukuran standar dan 52-54 gram untuk ukuran jumbo, dengan kadar air ±45. Lalu, anti nyamuk bakar dibawa ke oven untuk melalui tahapan selanjutnya. 3. Bagian Drying Hasil cetakan dari bagian stamping kemudian dikeringkan dalam oven di bagian drying. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air dalam anti nyamuk bakar sampai 6-9 dengan temperatur 80 ฀C - 85฀C. Anti nyamuk yang sudah dikeringkan kemudian diuji kualitasnya berupa warna, bentuk, dimensi, kadar air, ketebalan, kelenturan dan kekerasan. 4. Departemen Finishing Bagian finishing terbagi atas dua bagian yaitu bagian wrapping dan bagian packaging. a. Bagian wrapping Di bagian ini, anti nyamuk yang sudah jadi dikemas dalam sebuah kotak kecil yang sudah diberikan merk produk. Universitas Sumatera Utara b. Bagian Packaging Anti nyamuk bakar yang sudah dibungkus, dikemas secara manual ke dalam kotak-kotak kemasan yang disebut folding box. Kemudian dimuat ke dalam master box dan akhirnya dikirim ke bagian penyimpanan. Universitas Sumatera Utara II -21 2.10. Mesin dan Peralatan 2.10.1. Mesin Produksi Dalam menjalankan proses produksinya, perusahaan menggunakan beberapa mesin. Tabel 2.6. menampilkan mesin-mesin yang digunakan beserta spesifikasinya. Tabel 2.6. Data Spesifikasi Mesin Produksi No. Nama Mesin Fungsi Daya Tampung Jumlah Power 1 Mixer Onggok Memasak tepung onggok ± 180 Kg 3 unit 30 HP 50,60Hz 380V 3 Phase 1500 rpm 2 Mixer Tepung Mengaduk mencampur seluruh bahan baku dan tambahan ± 980 Kg 3 unit 40 HP50,60 Hz 380 V 3 Phase 1500 rpm 3 Mixer Kimia Mengaduk mencampur seluruh bahan kimia ± 180 Liter 2 unit 7,5 HP50,60 Hz 380 V 3 Phase 1500 rpm 4 Mesin Crusher Menghancurkan adonan untuk dapat masuk ke conveyor ± 200 Kg 15 unit 3 HP50,60 Hz 380 V 3 Phase 1500 rpm 5 Mesin Extruder Membentuk adonan menjadi lembaran atau lempengan 30 Kg menit 15 unit 20 HP50,60 Hz 380 V 3 Phase 1460 rpm 6 Mesin Mulio Mencetak lempengan menjadi Double Anti nyamuk bakar DC 9660 DC jam 7 unit rasio 1:60 5,5 HP4 pole 50,60 Hz 380 V 3 Phase 7 Mesin coil Master Mencetak lempengan menjadi Double coil Anti nyamuk bakar DC 182 DC menit 8 unit 50-60 CFM 6-10 bar5,5 HP 50,60 Hz 380 V 3 Phase 8 Mesin Oven Memanaskan Double coil Anti nyamuk bakar untuk menurunkan kadar Air 9660 DC jam 15 unit - 9 Mesin Wrapping Mengemas Double coil Anti nyamuk bakar DC dengan plastik film ±180 bungkusmenit 15 unit 3 HP 50,60 Hz 220 V 1 Phase 1500 rpm Universitas Sumatera Utara

2.10.2. Peralatan Equipment

Adapun peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksinya antara lain sebagai berikut : 1. Trolley Digunakan untuk mengangkut bahan adonan dari bagian mixing ke bagian stamping. 2. Hand pallet Digunakan untuk memindahkan bahan baku dari gudang bahan baku ke produksi dan untuk memindahkan produk jadi dari bagian produksi ke gudang produk jadi. 3. Forklift Digunakan untuk mengangkut produk-produk jadi.

2.10.3. Utilitas

Untuk memaksimalkan proses produksi maka dibutuhkan utilitas perusahaan. Berikut utilitas yang digunakan perusahaan : 1. Arus listrik Sumber arus listrik utama yang digunakan di perusahaan adalah PLN Perusahaan Listrik Negara dengan kapasitas terpasang 240 KVA. Untuk antisipasi terjadinya mati listrik maka digunakan pula generator pembangkit listrik tenaga diesel sebanyak dua unit dengan kapasitas 700 KVA dan 175 KVA. 2. Boiler Digunakan untuk menghasilkan uap panas bagi oven pengering produk anti nyamuk di bagian drying. Terdapat dua boiler di perusahaan ini. Satu diantaranya boiler utama berjenis Palm Shell Boiler 4500KW dengan bahan bakar cangkang Universitas Sumatera Utara sawit sedangkan boiler lain berjenis boiler diesel dengan kapasitas 213,792 literjam berfungsi sebagai antisipasi jika boiler utama rusak.

2.10.4. Safety Fire Protection

Dalam operasinya, perusahaan sangat mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Perusahaan menyediakan beberapa fasilitas safety salah satunya alat pelindung diri APD baik untuk karyawan maupun kepada tamu yang berkunjung. Beberapa jenis APD yang digunakan di dalam perusahaan antara lain : masker, ear plug, sepatu boot, kacamata dan lain-lain. Peralatan APD wajib digunakan pada saat kita berada di lantai produksi pabrik. Di sisi lain, jika terjadi bencana seperti gempa bumi dan lain-lain, semua karyawan diarahkan untuk berkumpul di titik aman yaitu lapangan sepak bola. Fire production merupakan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan perusahaan terhadap bencana kebakaran. Sistem fire protection di perusahaan ini menggunakan racun api yang ditempatkan di semua titik perusahaan yang rawan kebakaran.

2.10.5. Waste Treatment

Sistem pengolahan limbah di PT SCJMM adalah limbah produksi yang berasal dari pencucian peralatan produksi dan lantai pabrik dialirkan ke dalam sebuah bak yang didalamnya berisi tawas. Tawas berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran dalam limbah yang berbentuk padatan ringan. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengalirkan limbah ke dalam bak lain dan kemudian disaring dengan ijuk, pasir, batu, dan kerikil Universitas Sumatera Utara sampai sisa kotoran padatan diendapkan. Kemudian diberikan oksigen dan pada akhirnya dialirkan ke perairan umum.

2.11. Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam PT. SCJMM masih semi otomatis. Indikatornya adalah masih ada beberapa mesin yang dioperasikan secara manual oleh karyawan yang bertanggungjawab. Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Ergonomi

1 Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergon yang artinya kerja dan nomos yang artinya hukum alam. Menurut Sutalaksana 1979, ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif,aman, sehat, nyaman dan efisien. Pendekatan ergonomi menghasilkan adaptasi stasiun kerja atau lingkungan kerja terhadap manusia. Setiap hari, banyak pekerjaan yang berbahaya pada kesehatan. Di negara-negara barat, musculoskeletal disorders dan kondisi psikologis yang tidak baik merupakan faktor yang menyebabkan ketidakhadiran. Salah satu penyebab kondisi ini adalah desain peralatan kurang ergonomis, sistem teknis dan tugas. Dalam hal ini, ergonomis dapat membantu mengurangi masalah yang ada dengan memperbaiki kondisi kerja. Sejumlah faktor yang memainkan peranan penting dalam ergonomi adalah postur tubuh dan pergerakan duduk, berdiri, mengangkat, menarik, mendorong, faktor lingkungan kerja kebisingan, getaran, iluminasi, iklim kerja, dan substansi kimia, informasi dan operasi, demikian juga jenis pekerjaan. 1 Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi.Surakarta. Universitas Sumatera Utara