menggunakan kursi aktual, lengan karyawan terangkat lebih besar dari 90° dengan jangkauan maksimal. Kondisi tersebut memiliki risiko yang sangat tinggi
Occupational Health and Safety Program, 2006. Di sisi lain, oven merupakan fixed facility sehingga tidak memungkinkan
untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan. Maka, kursi yang harus disesuaikan dengan oven, salah satunya tinggi kursi. Ketika duduk, pelvis berotasi ke belakang,
meningkatkan tekanan pada bagian lumbar spinal Benjamin W. Niebel, 2003 dan semakin memperbesar perubahan sudut tubuh Gempur Santoso, 2004.
Kondisi aktual juga menunjukkan bahwasanya kursi yang tidak memiliki backrest mengakibatkan sudut tubuh penyortir membungkuk mendekati sudut 60°. Kondisi
tersebut jika dibiarkan terus menerus, akan menciptakan keluhan musculoskeletal pada karyawan dan merugikan bagi karyawan karena dapat meningkatkan
pengeluaran perusahaan terhadap biaya pengobatan. Oleh karena itu, backrest sangat dibutuhkan dalam rancangan kursi Benjamin W. Niebel dan Andris
Freivalds. Kedua kondisi di atas menunjukkan kursi yang digunakan di pabrik saat ini perlu untuk dirancang ulang dan menganalisisnya secara ergonomi agar
penyortir dapat bekerja lebih baik dan nyaman yang pada akhirnya diharapkan mampu mengurangi musculoskeletal disorders.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah terdapatnya kursi penyortir yang tidak ergonomis karena dimensi tinggi kursi kerja tidak sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan tinggi areal kerja dan tidak memiliki backrest sehingga berpotensi menimbulkan musculoskeletal disorders pada penyortir.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah : 1. Menganalisis postur kerja aktual akibat penggunaan kursi yang tidak
ergonomis. 2. Merancang ulang kursi yang ada agar lebih ergonomis.
3. Menganalisis kursi hasil desain ulang secara ergonomi agar dapat karyawan dapat menggunakannya dengan nyaman dan tidak menimbulkan
musculoskeletal disorders.
1.4. Asumsi dan Batasan Masalah
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Proses produksi berlangsung dengan normal.
2. Tidak ada pergantian karyawan selama penelitian. 3. Karyawan bekerja secara normal.
4. Alat ukur yang digunakan dalam kondisi baik dan sesuai dengan standar. Batasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan hanya pada kursi karyawan penyortir. 2. Penelitian dilakukan hanya pada dampak musculoskeletal disorders terhadap
karyawan. 3. Konsep desain ulang menggunakan prinsip antropometri.
4. Usulan rancangan kursi dilakukan tanpa mempertimbangkan biaya.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, hasil dari penelitian dapat digunakan oleh perusahaan
sebagai usulan rancangan kursi ergonomis bagi karyawan penyortir. 2. Bagi mahasiswa, penelitian ini bermanfaat agar mahasiswa dapat menerapkan
prinsip-prinsip ergonomi yang telah dipelajari dalam merancang fasilitas kerja yang ergonomis.
3. Bagi Departemen Teknik Industri, dapat menambah jumlah dan mempengaruhi hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan
referensi penelitian bagi peneliti-peneliti selanjutnya, khususnya dalam bidang Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja di Departemen Teknik Industri.
1.6. Sistematika Laporan