V -14
5.5. Pengolahan Data
5.5.1. Tabulasi Data Standar Nordic Quistionaire
Keluhan yang dialami oleh karyawan penyortir ditabulasi untuk mengetahui persentase jumlah karyawan yang merasakan agak sakit, sakit, dan sangat sakit. Tabel 5.5. menunjukkan tabulasi data standar nordic quitionaire.
Tabel 5.5. Tabulasi Data Standar Nordic Quitionaire
No. Jenis Keluhan
Agak Sakit Sakit
Sangat sakit Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase
Leher bagian atas 9
23.08 4
10.26 -
- 1
Leher bagian bawah 9
23.08 2
5.13 -
- 2
Bahu kiri 11
28.21 3
7.69 -
- 3
Bahu kanan 10
25.64 2
5.13 -
- 4
Lengan atas kiri 10
25.64 4
10.26 -
- 5
Punggung 11
28.21 4
10.26 -
- 6
Lengan atas kanan 5
12.82 8
20.51 -
- 7
Pinggang 17
43.59 12
30.77 1
2.56 8
Bokong 14
35.90 7
17.95 -
- 9
Pantat 15
38.46 7
17.95 -
- 10
Siku kiri 5
12.82 0.00
- -
11 Siku kanan
6 15.38
1 2.56
1 2.56
12 Lengan bawah kiri
4 10.26
0.00 -
- 13
Lengan bawah kanan 8
20.51 1
2.56 -
- 14
Pergelangan tangan kiri 6
15.38 0.00
- -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Tabulasi Data Standar Nordic Quitionaire Lanjutan
No. Jenis Keluhan
Agak Sakit Sakit
Sangat sakit Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase
15 Pergelangan tangan
kanan 8
20.51 3
7.69 1
2.56 16
Tangan kiri 5
12.82 0.00
- -
17 Tangan kanan
6 15.38
2 5.13
1 2.56
18 Paha kiri
10 25.64
2 5.13
- -
19 Paha kanan
11 28.21
1 2.56
- -
20 Lutut kiri
11 28.21
0.00 -
- 21
Lutut kanan 11
28.21 0.00
- -
22 Betis kiri
9 23.08
2 5.13
- -
23 Betis kanan
9 23.08
3 7.69
- -
24 Pergelangan kaki kiri
6 15.38
0.00 -
- 25
Pergelangan kaki kanan 6
15.38 1
2.56 -
- 26
Kaki kiri 8
20.51 2
5.13 -
- 27
Kaki kanan 8
20.51 4
10.26 -
-
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4. Persentase Jumlah Karyawan yang Mengalami Keluhan
Sumber : Pengolahan Data
5.5.2. Postur Kerja Aktual Karyawan
Merupakan postur kerja yang dibentuk oleh karyawan dengan menggunakan kursi kerja aktual. Kegiatan yang dilakukan karyawan penyortir
dalam bertugas adalah menginspeksi anti nyamuk cacat sebelum masuk ke oven. Karyawan menggunakan gancu sebagai alat bantu untuk menyortir anti nyamuk
cacat. Gambar 5.5. menunjukkan postur kerja aktual karyawan.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Le h
e r b
ag ian
atas
Le he
r ba gi
a n
ba w
a h
Ba h
u k
ir i
B ah
u kan
an
Le n
g an
atas ki
ri P
unggung Le
n g
an atas
kan an
P ingga
ng B
okon g
P an
tat S
ik u
k iri
Si k
u k
a na
n
Le nga
n ba w
a h
k ir
i
Le nga
n ba w
a h
k a
na n
P e
rge la
nga n t
a nga
n k ir
i
P e
rge la
nga n t
a nga
n …
T a
nga n k
ir i
T an
g an
kan an
Pa h
a k
iri P
ah a kan
an Lu
tu t k
ir i
Lu tu
t kan an
B e
ti s k
iri B
e ti
s kan an
Pe rg
e la
n g
a n
k a
k i
k iri
P e
rg e
lan g
an kaki
kan an
Ka k
i k ir
i
K aki
kan an
J u
m l
a h
K a
r y
a
w a
n
Dimensi Tubuh
Sangat sakit Sakit
Agak Sakit
Universitas Sumatera Utara
a b
c
Gambar 5.5. Postur Kerja Aktual Karyawan a Tampak Depan, b Tampak Samping Kiri dan c Tampak Belakang
Pandangan atas penyortir saat menginspeksi anti nyamuk cacat dapat dilihat dalam Gambar 5.6. Penyortir menginspeksi anti nyamuk cacat menggunakan
gancu sepanjang 70 cm dengan panjang loyang oven 100 cm. Untuk memperjelas gambaran penginspeksian anti nyamuk, maka dari Gambar 5.6. a bagian
penjangkauan anti nyamuk cacat didrag hingga menghasilkan Gambar 5.6. b.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.6. b menunjukkan kemungkinan-kemungkinan posisi jangkauan tangan penyortir saat menginspeksi anti nyamuk.
a b
Gambar 5.6. a Pandangan Atas Penyortir saat Menginspeksi dan b Kemungkinan Jangkauan Penyortir terhadap Anti Nyamuk Cacat di Loyang
Oven
Dengan keterbatasan panjang tangan dan panjang gancu, maka biasanya penyortir hanya menginspeksi loyang 1 dan 2 saat mulai naik menuju oven pengeringan.
Dengan demikian, dapat dilihat dalam Tabel 5.6. yang menunjukkan perubahan sudut lengan terhadap batang tubuh saat menginspeksi anti nyamuk cacat.
Keterangan : gancu
karyawan anti nyamuk bakar
A B C D E F G
1 2
3 4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Perubahan Sudut Lengan terhadap Batang Tubuh saat Menginspeksi Anti Nyamuk Cacat Loyang
Perubahan Jangkauan Tangan terhadap Posisi Anti Nyamuk Cacat Perubaha
n Sudut
1 35°-121°
2 45°-149°
Universitas Sumatera Utara
Dalam Tabel 5.6. tampak bahwa terjadi perubahan sudut pada lengan mencapai 121° dan batang tubuh membengkok ke kanan pada saat menjangkau loyang pertama,
sedangkan untuk loyang kedua, perubahan sudut terjadi hingga 149°. Maka, semakin tinggi loyang oven, maka perubahan sudut lengan dan batang tubuh juga akan
semakin besar. Hal ini terjadi karena tinggi kursi yang tidak dapat disesuaikan dengan tinggi areal kerja loyang oven mengakibatkan jangkauan tangan penyortir
maksimum. Penilaian faktor postur tubuh dilakukan terhadap masing-masing grup yang terdiri
atas dua grup, yaitu: 1. Grup A, terdiri atas:
a. Batang tubuh trunk b. Leher neck
c. Kaki legs 2. Grup B, terdiri atas:
a. Lengan atas upper arm b. Lengan bawah lower arm
c. Pergelangan tangan wrist Berikut ini hasil penilaian postur tubuh dengan menggunakan metode REBA:
1. Grup A, terdiri dari : a. Batang tubuh trunk
Batang tubuh yang terbentuk dapat dilihat dalam Gambar 5.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.7. Postur Batang Tubuh Trunk
Tabel 5.7. menunjukkan hasil penilaian terhadap batang tubuh yang terbentuk.
Tabel 5.7. Penilaian Batang Tubuh Trunk
Pergerakan Skor
Skor Perubahan
Posisi normal 1
+1 jika batang tubuh berputarbengkokbungkuk
0 - 20 ke depan dan belakang
2 -20
atau 20 - 60 3
60 4
Perubahan yang terdapat juga pada batang tubuh adalah membungkukmembengkok, dengan demikian skor batang tubuh adalah 4.
b. Leher neck Postur tubuh bagian leher yang terbentuk dapat dilihat dalam Gambar 5.8.
Gambar 5.8. Postur Tubuh Bagian Leher Neck
Hasil penilaian terhadap bagian leher dalat dilihat dalam Tabel 5.8. 3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Penilaian Leher Neck
Pergerakan Skor
Skor Perubahan
0 - 20 1
+1 jika leher berputarbengkok 20
- ekstensi 2
c. Kaki legs Postur tubuh bagian kaki yang terbentuk dapat dilihat dalam Gambar 5.9.
Gambar 5.9. Postur Tubuh Bagian Kaki Legs
Hasil penilaian terhadap bagian kaki dapat dilihat dalam Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Penilaian Kaki Legs
Pergerakan Skor
Skor Perubahan
Posisi normalseimbang berjalanduduk
1 +1 jika lutut antara 30-60
+2 jika lutut 60 Bertumpu pada satu kaki lurus
2
d. Beban load
1 2 3
Gambar 5.10. Ukuran Beban Load
Hasil penilaian terhadap beban dapat dilihat dalam Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Penilaian Beban Load
Pergerakan Skor
Skor Pergerakan
5 kg +1 jika kekuatan cepat
5 - 10 kg 1
10 kg 2
1
1
Universitas Sumatera Utara
2. Grup B, terdiri dari: a. Lengan atas upper arm
Gambar 5.11. Postur Tubuh Bagian Lengan Atas Upper Arm
Tabel 5.11. Penilaian Lengan Atas Upper Arm
Pergerakan Skor
Skor Perubahan
20 ke depan dan belakang
1 +1 jika bahu naik
+1 jika lengan berputarbengkok -1 miring, menyangga berat
lengan 20
ke belakang atau 20 - 45 2
45 - 90 3
90 4
Perubahan skor lengan atas menjadi 5 karena bahu juga ikut naik. b. Lengan bawah lower arm
Gambar 5.12. Postur Lengan Bawah Tabel 5.12. Skor Lengan Bawah
Pergerakan Skor
60 - 100 1
60 atau 100
2
c. Pergelangan tangan wrist
Gambar 5.13. Postur Pergelangan Tangan
4
1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Skor Pergelangan Tangan Pergerakan
Skor Skor Perubahan
0-15 ke atas dan bawah
1 +1 jika pergelangan tangan
putaran menjauhi sisi tengah 15
ke atas dan bawah 2
d. Coupling
Tabel 5.14. Coupling
Coupling Skor
Keterangan
Baik Kekuatan pegangan baik
Sedang 1
Pegangan bagus tapi tidak ideal atau kopling cocok dengan bagian tubuh
Kurang baik 2
Pegangan tangan tidak sesuai walaupun mungkin Tidak dapat diterima
3 Kaku, pegangan tangan tidak nyaman, tidak ada
pegangan atau kopling tidak sesuai dengan bagian tubuh
Tabel 5.15. Nilai Grup A Neck
Leg Trunk
1 2
3 4
5
1 1
1 2
2
3
4 2
2 3
4 5
6 3
3 4
5 6
7 4
4 5
6 7
8
2 1
1 3
4 5
6 2
2 4
5 6
7 3
3 5
6 7
8 4
4 6
7 8
9 3
1 3
4 5
6 7
2 3
5 6
7 8
3 5
6 7
8 9
4 6
7 8
9 9
1
2
3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Nilai Grup B Lower
Arm Wrist
Upper Arm 1
2 3
4 5
6
1 1
1 1
3 4
6 7
2 2
2 4
5 7
8 3
2 3
5 5
8 8
2 1
1 2
4 5
7 8
2 2
3 5
6 8
9 3
3 4
5 7
8 9
Tabel 5.17. Nilai Akhir Nilai Grup
B Nilai Grup A
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12
1 1
1 2
3 4
6 7
8 9
10 11 12 2
1 2
3 4
4 6
7 8
9 10 11 12
3 1
2 3
4 4
6 7
8 9
10 11 12 4
2 3
3 4
5 7
8 9
10 11 11 12
5 3
4 4
5 6
8 9
10 10
11 12 12 6
3 4
5 6
7 8
9 10
10 11 12 12
7 4
5 6
7 8
9 9
10 11
11 12 12 8
5 6
7 8
8 9
10 10
11 12 12 12
9 6
6 7
8 9
10 10
10 11
12 12 12 10
7 7
8 9
9 10
11 11
12 12 12 12
11 7
7 8
9 9
10 11
11 12
12 12 12 12
7 8
8 9
9 10
11 11
12 12 12 12
Tabel 5.18. Skor Aktivitas Aktivitas
Skor Keterangan
Postur statik +1
1 atau lebih bagian tubuh statisdiam Pengulangan
+1 Tindakan berulang-ulang
Ketidakstabilan +1
Tindakan menyebabkan jarak yang besar dan cepat pada postur tidak
stabil 6
5
+1
Universitas Sumatera Utara
σ
k x
BKB BKA
± =
Tabel 5.19. Nilai Tindakan tingkat REBA
Nilai REBA
Tingkat Resiko Tindakan
tingkat Tindakan
1 Dapat diabaikan
Tidak diperlukan 2-3
Kecil 1
Mungkin diperlukan 4-7
Sedang 2
Perlu 8-10
Tinggi 3
Segera 11-15
Sangat tinggi 4
Sekarang juga
5.5.3. Uji Keseragaman Data Dimensi Tubuh Karyawan