panjang adalah 586 MPa. Tegangan beban leleh untuk baut A
325
dan A
490
2.8 Teknik Pemasangan Baut mutu Tinggi
masing– masing minimal sekitar 70 samapai 80 dari kekuatan tarikan maksimumnya.
Mekanisme slip kritis yang memungkinkan sistem sambungan baut tidak mengalami slip ketika dibebani adalah sangat penting sekali untuk menghindari
terjadinya kegagalan akibat fatiq. Meskipun secara teori statik, suatu sambungan baut yang direncanakan terhadap mekanisme slip kritis juga harus direncanakan terhadap
mekanisme tumpu, sehingga secara teori dapat diketahui bahwa ketika mekanisme slip kritis gagal, yaitu terjadi slip, maka sistem sambungan tidak langsung rusak
karena kemudian dapat bekerja baut tersebut dalam mekanisme tumpu, tetapi jika kemudian tidak diberikan gaya pretensioned lagi pada baut tersebut maka dalam
perjalanan waktu, struktur tersebut akhirnya dapat rusak karena fatiq tersebut. Jadi proses pemasangan baut agar menghasilkan gaya pretensioned baut adalah sesuatu
yang sangat penting, bahkan vital bagi kelangsungan hidup jembatan tersebut. Metode apa saja yang dapat digunakan untuk pemasangan baut tersebut
Tiga teknik yang umum digunakan untuk memperoleh pratarik yang dibutuhkan adalah:
• Metode kunci yang dikalibrasi calibrate wrench • Metode putaran mur turn of the nut
• Metode indicator tarikan langsung direct tension inciator
Metode kunci yang dikalibrasi dapat dilakukan dengan kunci puntir manual kunci inggris atau kunci otomatis yang diatur agar berhenti pada harga puntir yang
ditetapkan. Variasi tarikan baut yang dihasilkan oleh satu puntiran dapat mencapai ± 30 dengan variasi rata–rata sebesar ±10 . Oleh karena itu, research council
menyarankan agar kunci yang dikalibrasi diatur untuk menimbulkan tarikan baut minimal 5 atas harga yang ditunjuk dalam Tabel 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip dasar dari pemasangan baut mutu tinggi yang akan dikerjakan dengan mekanisme slip-kritis, yaitu pada baut harus terjadi gaya pretensioned seperti yang
tercantum pada AISC. Jika mau digunakan baut diameter 20, yaitu M20 maka pemasangan yang baik adalah jika setelah pemasangan pada baut mutu ASTM A
325
Tabel 2.3 Tarikan baut minimum [ Charles G Salmon,1986 ] tersebut terdapat gaya pretensioned sebesar 142 kN.
Diameter Proof Load
Proof Stress inch
mm Kips
kN MPa
½
5
¾
8
7
1
8
12.7 15.9
19.1 22.2
25.4 12
19 28
39 51
53 85
125 173
227 418.6
429.7 441.1
446.2 448.2
Pada metode putaran mur, deformasi merupakan faktor kritis dengan batas keamanan yang diperlihatkan Gambar 2.10 . Secara umum masing–masing proses
pemasangan memerlukan minimum 2
1 4
Diameter
putaran dari titik erat untuk mematahkan
Proof Load Proof Stress
inch mm
Kips kN
MPa
9 8
5 4
11 8
3
28.6
2
31.8 34.9
38.1 56
71 85
103 249
316 378
458 387.8
398.1 395.3
401.9
Universitas Sumatera Utara
baut. Bila metode putaran mur digunakan dan baut ditarik secara bertahap dengan kelipatan
1 8
7 8
diam A325 bolt 1 Turn of nut
1 1
2
Turn of nut
1 2
Turn of nut
Min. Proof Load Min. Tensile strength
Bolt Elongation, in. Bolt Elongation, mm
B ol
t t ens
ion, ki ps
B ol
t te n
sion, kN
0,25 0,20
0,15 0,10
0,05 300
200
100 60
50 40
30 20
10 8
7 6
5 4
3 2
1
putaran, baut biasanya akan patah setelah empat putaran dari titik erat.
Gambar 2.11 Hubungan tegangan dan regangan [ Charles G Salmon,1986 ] Secara teoritis cara turn-of-nut mudah dilakukan, dalam praktek karena
sambungan berupa sampel yang relatif kecil dan terpisah, maka diperlukan suatu “platform khusus” yang berfungsi memegang kepala baut mutu tinggi agar tidak ikut
berputar ketika mur nut-nya dilakukan pengencangan ulang. Juga diperlukan lengan bantu pada kunci pas agar dapat dengan mudah dilakukan pengencangan ulang.
Metode indikator tarikan langsung adalah metode paling baru untuk menarik baut. Alat yang dipakai adalah cincin pengencang dengan sejumlah tonjolan pada
salah satu murnya. Cincin dimasukkan diantara kepala baut dan bahan yang digenggam, dengan bagian tonjolan menumpu pada sisi bawah kepala baut sehingga
terdapat celah akibat tonjolan tersebut. Pada saat baut dikencangkan, tonjolan– tonjolan tertekan dan mendesak sehingga akhirnya mengecil. Tarikan baut ditentukan
Universitas Sumatera Utara
dengan mengukur lebar celah yang ada. Tarikan baut yang baik akan menghasilkan lebar celah sekitar 0,38 mm.
Tabel 2.4 Rotasi mur dari titik erat
Panjang Baut Bagian bawah kepala baut
sampai ujung baut Posisi permukaan luar bagian yang dibaut
Semua permukaan tegak lurus terhadap
sumbu baut Satu permukaan
tegak lurus terhadap sumbu baut, dan
lainnya miring Semua permukaan
miring
≤4d
2 3
putaran
1 2
putaran
2 3
putaran 4d1
≤8d
1 2
putaran
2 3
putaran
5 6
putaran 8d1
≤12d
2 3
putaran
5 6
1 putaran putaran
2.9 Kekuatan dan Prilaku Baut mutu Tinggi