Baut Memikul Satu Irisan Baut Yang Dibebani
Baut Memikul Dua Irisan
Gambar 2.8. Jenis – Jenis Sambungan Baut
2.5.1.1 Alat Penyambung Baut Biasa
Baut ini dibuat dari baja karbon rendah yang diidentifikasikan oleh ASTM American Society for Testing and Materials sebagai A307, dan merupakan jenis
baut yang paling murah. Namun baut ini belum tentu menghasilkan sambungan yang paling murah karena banyaknya jumlah baut yang dibutuhkan pada suatu sambungan.
Pemakaiannya terutama pada struktur ringan, batang sekunder atau pengaku, anjungan platform, jalan laluan catwalk, gording, rusuk dinding, rangka batang
kecil dan lainnya yang bebannya kecil dan bersifat statis. Baut ini juga dipakai sebagai alat penyambung sementara pada sambungan yang menggunakan baut
kekuatan tinggi, paku keling atau las. Tegangan – tegangan yang diijinkan dalam menghitung kekuatan baut adalah
sebagai berikut: • Tegangan geser yang diijinkan :
τ
-
= 0.6 σ
-
2.1 • Tegangan tarik yang diijinkan :
σ
ta
= 0.7 σ
-
P P
2.2
Universitas Sumatera Utara
• Tegangan tumpu yang diijinkan : σ
tu
= 1.5 σ
-
, untuk 2d S
1
≤ 3d 2.3
σ
tu
= 1.2 σ
-
, untuk 1.5d ≤ S
1
≤ 2d 2.4
dimana: s1
= jarak dari sumbu baut yang paling luar ke tepi bagian yang disambung d
= diameter baut σ = tegangan dasar, dimana persamaan 2.1 dan 2.2 menggunakan tegangan
dasar dari bahan baut, sedangkan persamaan 2.3 dan 2.4 menggunakan tegangan dasar bahan yang disambung.
2.5.1.2 Alat Penyambung Baut Mutu Tinggi
Ada dua jenis baut mutu tinggi yang ditunjukkkan oleh ASTM sebagai A
325
dan A
490
. Baut ini memiliki kepala segi enam yang tebal dan digunakan dengan mur segi enam yang setengah halus dan tebal seperti diperlihatkan pada Gambar 2.8.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Type alat penyambung Bagian ulirnya lebih pendek daripada bagian baut yang tidak struktural, dan
dapat dipotong atau digiling. Baut A
325
terbuat dari baja karbon sedang yang diberi perlakuan panas sekitar 558 sampai 634 MPa yang tergantung pada diameter. Baut
A
490
Diameter baut kekuatan tinggi berkisar antara ½ dan 1 ½ inchi. Diameter yang paling sering digunakan pada konstruksi gedung adalah ¾ sampai
juga diberi perlakuan panas tetapi dibuat dari baja paduan alloy dengan kekuatan leleh sekitar 793 samapai 896 MPa yang tergantung pada diameter baut.
7 8
inchi, sedang ukuran yang paling umum digunakan dalam perencanaan jembatan adalah
7 8
Alat sambung baut mutu tinggi berkekuatan leleh minimal 372 MPa mampu mengatasi slip antara dua elemen baja yang disambung pada struktur rangka batang
memikul gaya aksial. dan 1 inchi.
Universitas Sumatera Utara
Baut mutu tinggi harus diberi tegangan awal relative lebih besar dalam batas praktis dengan menggunakan prosedur putaran mur. Baut A
325
paling banyak dipergunakan pada penyambungan struktur. Kekuatan alat sambung baut mutu tinggi
ditentukan oleh dimensinya, type bautnya, kekuatan leleh Tensile Strength, panjang ulir didalam elemen pelat dan putaran untuk tarik awal.
Tabel 2.1 Sifat-sifat Baut
Identifikasi ANSIASTM
Diameter Baut Inci mm
Beban Leleh,
a
Metode Pengukuran
b
Panjang, ksi MPa
Beban Leleh,
a
Metode Kekuatan
c
Leleh, ksi MPa
Kekuatan Tarik
Minimum,
ksi MPa A307
d
, baja karbon rendah Mutu A dan B
¼ sampai 4 6,35 sampai 104
- -
60
A325
e
, baja berkekuatan tinggi
Tipe 1, 2, dan 3 Tipe 1, 2, dan 3
½ sampai 1 12,7 sampai 25,4
1 sampai 1 28,6 sampai 38,1
85 585
74 510
92 635
81 560
120 825
105 725
A449
f
, baja berkekuatan tinggi
Catatan: Pemakaiannya dibatasi
oleh AISC hanya untuk baut yang lebih
besar dari 1½ inci serta untuk batang berulir
dan baut angkur ¼ sampai 1
6,35 sampai 25,4 1 sampai 1
28,6 sampai 38,1 1 sampai 3
6,35 sampai 76,2 85
585 74
510 55
380 92
635 81
560 58
400 120
825 105
725 90
620 A490
g
, baja paduan yang diberi perlakuan
panas ½ sampai1½
12,7 sampai 38,1 120
825 130
895 150
1035
Sumber: Struktur Baja Desain dan Perilaku Jilid I Edisi Kedua, Penerbit Erlangga,1997
Universitas Sumatera Utara
Baut kekuatan tinggi dikencangkan untuk menimbulkan tegangan tarik yang ditetapkan pada baut sehingga terjadi gaya jepit pada sambungan. Oleh karena itu,
pemindahan beban kerja yang sesungguhnya pada sambungan terjadi akibat adanya gesekan pada potongan yang disambung. Sambungan dengan baut mutu tinggi dapat
direncanakan sebagai tipe gesek, bila daya tahan slip yang tinggi dikehendaki.
2.6 Perincian Baut Mutu Tinggi dan Prosedur Kemasannya