Hasil Pengujian HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

IV.1 Hasil Pengujian

Pengujian alat sambung baut pada balok konsole yang dimaksud adalah untuk mengetahui kekakuan struktur akibat pembebanan yang dilakukan pada balok dengan menggunakan alat sambung baut mutu tinggi dan mutu biasa. Pengujian dilakukan dengan tahap – tahap sebagai berikut: 1. Pengujian dengan baut mutu biasa pada ukuran plat siku pertama, ∟.50.50.5 2. Pengujian dengan baut mutu tinggi dengan menggunakan kunci momen pada ukuran plat siku pertama, ∟.50.50.5 3. Pengujian dengan baut mutu biasa pada ukuran plat siku kedua, ∟.60.60.6 4. Pengujian dengan baut mutu tinggi dengan menggunakan kunci momen pada ukuran plat siku kedua, ∟.60.60.6 Adapun hasil pengujian benda uji yang dilakukan adalah seperti yang terlampir: 1. Hasil pengujian dengan menggunakan plat siku ∟.50.50.5. Hasil pengujian dengan baut mutu biasa Percobaan 1 Hasil pengujian dengan baut mutu tinggi Percobaan 2 2. Hasil pengujian dengan menggunakan plat siku ∟.60.60.6 Hasil pengujian dengan baut mutu biasa Percobaan 3 Hasil pengujian dengan baut mutu tinggi Percobaan 4 Universitas Sumatera Utara Percobaan I Siku L.50.50.5 Baut Mutu Biasa Gambar 4.1 Posisi Dial Gauge Percobaan I Keterangan posisi dial gauge pada Gambar 4.2. Dial 1 = Deformasi balok Dial 2 = Deformasi plat siku bagian bawah Dial 3 = Deformasi plat siku bagian atas Gambar 4.2 Foto Posisi Dial Gauge B D2 D3 D1 A Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Hasil Percobaan I No P Ton Δ 1 mm Δ 2 mm Δ 3 mm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 2.9 3.6 4.2 4.6 5 5.3 5.5 0.019 0.026 0.448 0.645 1.255 1.519 1.729 2.329 3.081 0.016 0.058 0.065 0.587 0.645 0.894 0.897 0.903 1.290 0.013 0.016 0.019 0.026 0.029 0.032 0.048 0.065 0.145 Lalu hasil percobaan I ditunjukkan dalam bentuk grafik yang divariasikan antara beban dengan besarnya deformasi yang terlampir pada Gambar 4.3, Gambar 4.4, dan Gambar 4.5. 1 2 3 4 5 6 0.019 0.026 0.448 0.645 1.255 1.519 1.729 2.329 3.081 Be ba n To n Defleksi I mm Beban VS Defleksi I Gambar 4.3 Deformasi Balok Percobaan I Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 5 6 0.016 0.058 0.065 0.587 0.645 0.894 0.897 0.903 1.290 B eba n Ton Defleksi II mm Beban VS Defleksi II Gambar 4.4 Deformasi plat siku bagian bawah Percobaan I 1 2 3 4 5 6 0.013 0.016 0.019 0.026 0.029 0.032 0.048 0.065 0.145 Be ba n Ton Defleksi III mm Beban VS Defleksi III Gambar 4.5 Deformasi plat siku bagian atas Percobaan I Universitas Sumatera Utara Percobaan II Siku L.50.50.5 Baut Mutu Tinggi Gambar 4.6 Posisi Dial Gauge Keterangan posisi dial gauge pada Gambar 4.7. Dial 1 = Deformasi balok Dial 2 = Deformasi plat siku bagian bawah Dial 3 = Deformasi plat siku bagian atas Gambar 4.7 Foto Posisi Dial Gauge B D2 D3 D1 A Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil Percobaan II No P Ton Δ 1 mm Δ 2 mm Δ 3 mm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.25 4.4 0.000 0.000 0.052 0.180 0.227 0.371 0.979 1.160 1.325 1.423 1.500 0.000 0.000 0.000 0.753 0.323 0.428 0.366 0.258 0.318 0.644 1.364 0.000 0.000 0.000 0.000 0.108 0.171 0.157 0.099 0.535 0.732 1.159 Lalu hasil percobaan II ditunjukkan dalam bentuk grafik yang divariasikan antara beban dengan besarnya deformasi yang terlampir pada Gambar 4.8, Gambar 4.9, dan Gambar 4.10. 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 0.000 0.000 0.052 0.180 0.227 0.371 0.979 1.160 1.325 1.423 1.500 Be ba n Ton Defleksi I mm Beban VS Defleksi I Gambar 4.8 Deformasi Balok Percobaan II Universitas Sumatera Utara 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 0.000 0.000 0.000 0.753 0.323 0.428 0.366 0.258 0.318 0.644 1.364 Be ba n Ton Defleksi II mm Beban VS Defleksi II Gambar 4.9 Deformasi plat siku bagian bawah Percobaan II 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 0.000 0.000 0.000 0.000 0.108 0.171 0.157 0.099 0.535 0.732 1.159 B eba n Ton Defleksi III mm Beban VS Defleksi III Gambar 4.10 Deformasi plat siku bagian atas Percobaan II Universitas Sumatera Utara Percobaan III Siku L.60.60.6 Baut Mutu Biasa Gambar 4.11 Posisi Dial Gauge Keterangan posisi dial gauge pada Gambar 4.12. Dial 1 = Deformasi balok lendutan ditengah bentang Dial 2 = Deformasi plat siku bagian bawah pengaruh Frying Force Dial 3 = Deformasi plat siku bagian atas Gambar 4.12 Foto Posisi Dial Gauge B D2 D3 D1 A Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil Percobaan III No P Ton Δ 1 mm Δ 2 mm Δ 3 mm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0.85 1.5 2.2 2.75 3.25 3.75 4.25 4.6 4.95 5.2 0.000 0.033 0.403 0.775 0.958 1.156 1.442 1.689 2.144 2.444 2.639 0.000 0.000 0.011 0.022 0.031 0.039 0.047 0.056 0.061 0.067 0.069 0.000 0.000 0.028 0.028 0.036 0.178 0.492 0.339 0.767 0.731 1.083 Lalu hasil percobaan III ditunjukkan dalam bentuk grafik yang divariasikan antara beban dengan besarnya deformasi yang terlampir pada Gambar 4.13, Gambar 4.14, dan Gambar 4.15. 1 2 3 4 5 6 0.000 0.033 0.403 0.775 0.958 1.156 1.442 1.689 2.144 2.444 2.639 B eba n Ton Defleksi I mm Beban Vs Defleksi I Gambar 4.13 Deformasi Balok Percobaan III Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 5 6 0.000 0.000 0.011 0.022 0.031 0.039 0.047 0.056 0.061 0.067 0.069 B eba n T on Defleksi II mm Beban Vs Defleksi II Gambar 4.14 Deformasi plat siku bagian bawah Percobaan III 1 2 3 4 5 6 0.000 0.000 0.028 0.028 0.036 0.178 0.492 0.339 0.767 0.731 1.083 B eba n Ton Defleksi III mm Beban Vs Defleksi III Gambar 4.15 Deformasi plat siku bagian atas Percobaan III Universitas Sumatera Utara Percobaan IV Siku L.60.60.6 Baut Mutu Tinggi Gambar 4.16 Posisi Dial Gauge Keterangan posisi dial gauge pada Gambar 4.17. Dial 1 = Deformasi balok Dial 2 = Deformasi plat siku bagian bawah Dial 3 = Deformasi plat siku bagian atas Gambar 4.17 Foto Posisi Dial Gauge B D2 D3 D1 A Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Percobaan IV No P Ton Δ 1 mm Δ 2 mm Δ 3 mm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0.9 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.3 0.000 0.000 0.000 0.093 0.140 0.187 0.327 0.420 0.560 0.700 0.840 0.933 1.400 0.000 0.000 0.000 0.009 0.013 0.015 0.017 0.020 0.021 0.021 0.022 0.023 0.024 0.000 4.667 0.093 0.047 0.084 0.173 0.187 0.233 0.420 0.616 0.625 0.440 0.495 Lalu hasil percobaan IV ditunjukkan dalam bentuk grafik yang divariasikan antara beban dengan besarnya deformasi yang terlampir pada Gambar 4.18, Gambar 4.19, dan Gambar 4.20. 1 2 3 4 5 6 7 0.000 0.000 0.000 0.093 0.140 0.187 0.327 0.420 0.560 0.700 0.840 0.933 1.400 Be ba n Ton Defleksi I mm Beban Vs Defleksi I Gambar 4.18 Deformasi Balok Percobaan IV Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 5 6 7 0.000 0.000 0.000 0.009 0.013 0.015 0.017 0.020 0.021 0.021 0.022 0.023 0.024 B e ba n T on Defleksi II mm Beban Vs Defleksi II Gambar 4.19 Deformasi plat siku bagian bawah Percobaan IV 1 2 3 4 5 6 7 0.000 4.667 0.093 0.047 0.084 0.173 0.187 0.233 0.420 0.616 0.625 0.440 0.495 B eba n T on Defleksi III mm Beban Vs Defleksi III Gambar 4.20 Deformasi plat siku bagian atas Percobaan IV Universitas Sumatera Utara

4.2 Menghitung Besaran Kekakuan Sambungan R