Perincian Baut Mutu Tinggi dan Prosedur Kemasannya Beban Leleh dan Penarikan Baut.

Baut kekuatan tinggi dikencangkan untuk menimbulkan tegangan tarik yang ditetapkan pada baut sehingga terjadi gaya jepit pada sambungan. Oleh karena itu, pemindahan beban kerja yang sesungguhnya pada sambungan terjadi akibat adanya gesekan pada potongan yang disambung. Sambungan dengan baut mutu tinggi dapat direncanakan sebagai tipe gesek, bila daya tahan slip yang tinggi dikehendaki.

2.6 Perincian Baut Mutu Tinggi dan Prosedur Kemasannya

Baik baut A 325 yang paling banyak dipakai, maupun baut A 490 Tabel 2.2 Dimensi baut mutu tinggi A yang kadang– kadang digunakan merupakan baut kepala segi enam yang tebal. Baut ini ditunjukkan dengan indentifikasi ASTM dan symbol pabrik yang ditulis dipuncak kepala baut. Keduanya memiliki mur segi enam tebal yang diberi tanda standar dan simbol pabrik pada salah satu mukanya. 325 dan A 490 DIMENSI BAUT [ Charles G Salmon,1986 ] DIMENSI MUR Diameter F H Pjg Ulir W H’ inc mm in mm in mm in mm in Mm in mm ½ 5 ¾ 8 7 1 8 9 8 5 4 11 8 3 12.7 2 15.9 19.1 22.2 25.4 28.6 31.8 34.9 38.1 7 8 17 16 5 4 23 16 13 8 29 2 16 35 16 19 22.2 8 27.0 31.8 36.5 41.3 46.0 50.8 55.6 60.3 5 16 25 64 15 32 35 64 39 64 11 16 25 32 27 32 15 7.9 16 9.9 11.9 13.9 15.5 17.5 19.8 21.4 23.8 1 5 4 11 8 3 2 7 2 4 2 6 4 6 25.4 4 31.8 34.9 38.1 44.5 50.8 50.8 38.1 38.1 7 8 17 16 5 4 23 16 13 8 29 2 16 35 16 19 22.2 8 27.0 31.8 36.5 41.3 46.0 50.8 55.6 60.3 31 64 39 64 47 64 55 64 63 64 71 64 39 32 43 32 47 12.3 32 15.5 18.7 21.8 25.0 28.2 31.0 34.1 37.3 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Dimensi penentu untuk baut mutu tinggi A 325 dan A 490 W H H F Panjang Ulir Panjang Baut b a Baut A490 Baut A325 H H W W W b a 2 2H 3 Alternatif tanda mur 2, D, 2H atau DH Muka mur dapat berbentuk cincin seperti pada a atau bercelah ganda seperti b A 490 Simbol identifikasi pabrik Simbol identifikasi pabrik hanya untuk 2H Muka mur dapat berbentuk cincin seperti pada a atau bercelah ganda seperti b Tanda mur 2H atau DH Simbol identifikasi pabrik hanya untuk 2 dan 2H Mur tipe 3 yang ditandai dengan 3 dan tiga tanda sekeliling Cincin tipe 3 yang ditandai dengan 3 atau tanda lain yang sesuai 3 Tanda baut Panjang Ulir Panjang baut H D D H Panjang baut Panjang Ulir Simbol identifikasi pabrik TIPE 3 TIPE 2 TIPE 1 A 325 A 325 A 325 Universitas Sumatera Utara [ Charles G Salmon,1986 ]

2.7 Beban Leleh dan Penarikan Baut.

Syarat utama dalam pemasangan baut mutu tinggi ialah memberikan gaya pratarik yang memadai dan tidak menyebabkan kehancuran baut. Bahan baut menunjukkan tegangan – tegangan yang tidak memiliki titik leleh yang jelas. Gambar 2.10 Hubungan tipikal untuk beban dan rotasi mur pada baut A 325 dan A [ Charles G Salmon,1986 ] 490 Sebagai pengganti tegangan leleh, istilah beban leleh atau beban tarik awal akan digunakan untuk baut. Beban leleh adalah beban yang diperoleh dari perkalian luas tegangan tarik dan tegangan leleh yang ditentukan berdasarkan regangan tetap offset strain 0.2 atau perpanjangan 0.5 akibat beban. ASTM menyajikan tabel beban leleh untuk setiap diameter baut. Misalnya untuk baut berdiameter ½ sampai 1 inchi, harga dari metode regangan adalah 634 MPa dan harga dari pengukuran Bol t te nsion, kN Turns from snug Bol t t ens ion, ki ps A325 1 8 in. thread in grip 7 8 x 5 1 2 in . bolts 1 2 turn from snug Proof load A490 A490 Min. tension A325 Min. tension A490 300 250 200 150 100 50 74 32 54 1 34 12 14 70 60 50 40 30 20 10 Universitas Sumatera Utara panjang adalah 586 MPa. Tegangan beban leleh untuk baut A 325 dan A 490

2.8 Teknik Pemasangan Baut mutu Tinggi